Booking hotel di Garut untuk Sesaat Nataru masih sepi - WisataHits
Jawa Barat

Booking hotel di Garut untuk Sesaat Nataru masih sepi

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT – Hotel-hotel di Kabupaten Garut masih belum banyak dipesan untuk momen Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kondisi cuaca dengan hujan yang terus menerus disebut-sebut menjadi salah satu penyebab minimnya pemesanan kamar hotel untuk momen Nataru di Kabupaten Garut.

Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Garut, Fiki Radiansyah mengatakan belum banyak kamar hotel yang dipesan untuk momen Nataru. “Pemesanan kamar hotel masih kurang bagus untuk Nataru,” ujarnya saat dikonfirmasi Republika, Rabu (14/12/2022).

Fiki memperkirakan, salah satu penyebab minimnya pemesanan kamar hotel di Kabupaten Garut adalah kondisi cuaca yang terus turun hujan. Selain itu, bencana alam terjadi di beberapa wilayah Jawa Barat (Jawa Barat).

Ditambahkannya, gempa di Kabupaten Cianjur juga mempengaruhi kunjungan wisatawan di Kabupaten Garut. Juga, terjadi gempa bumi di Kabupaten Garut beberapa waktu lalu.

“Akibat gempa kemarin di Garut, banyak informasi yang tidak benar. Itu juga kemarin banyak hotel yang dibatalkan dan mencapai 40 persen dari yang dipesan,” ujarnya.

Meski begitu, Fiki tetap optimis kunjungan wisatawan ke Kabupaten Garut akan ramai saat momen Nataru. Pasalnya, tingkat hunian hotel di Kabupaten Garut saat ini masih cukup baik. Pada hari biasa, okupansi hotel di Kabupaten Garut sekitar 30 hingga 40 persen. Namun pada akhir pekan, okupansi mencapai 80 persen.

Selain itu, menurutnya, daya tarik wisata di daerah tersebut saat ini meningkat secara signifikan. Konon, wisatawan punya banyak alternatif objek wisata untuk dikunjungi. “Mudah-mudahan lebih banyak lagi,” katanya.

Terkait politik di momen Nataru, Fiki mengatakan pihaknya masih menunggu hasil Rapat Koordinasi Pemerintahan (Pemkab) Garut. Berdasarkan informasi yang diterimanya, kegiatan hiburan musik tidak diperbolehkan di dalam hotel selama momen Nataru.

“Kami masih menunggu pedoman terkait kegiatan di tempat hiburan di hotel dan kolam renang. Nanti akan ada surat edaran dari Bupati,” ujarnya.

Terkait penerapan protokol kesehatan (Prokes), tambah Fiki, Kabupaten Garut saat ini masih menerapkan PPKM Level 1. Artinya hotel bisa okupansi 100 persen. Namun, pihaknya tetap akan menyaring menggunakan aplikasi PeduliLindendi.

“Sekarang setiap hotel memiliki barcode untuk PeduliLindendi,” ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut Agus Ismail mengatakan, pihaknya sudah mulai mengantisipasi lonjakan wisatawan pada momen Nataru tersebut. Salah satu harapan yang dilakukan adalah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan pengamanan di sejumlah properti wisata selama momen Nataru.

“Kami juga menyiapkan SDM di lokasi dan menyiapkan sarana dan prasarana,” katanya, Rabu.

Meski demikian, dia memprediksi, kunjungan wisatawan ke Kabupaten Garut tidak akan banyak mengalami peningkatan. Pasalnya kondisi cuaca di Kabupaten Garut masih sering hujan. Selain itu, sebagian besar tempat wisata di Kabupaten Garut merupakan wisata alam.

“Mudah-mudahan ada uptick di momen Nataru. Ketika saya pergi ke hotel saya yakin itu akan penuh. Tapi karena hujan, belum tentu jadi tempat wisata,” ujarnya.

Menurut Agus, jika cuaca tidak mendukung untuk keluar, banyak wisatawan di Kabupaten Garut cenderung memilih menginap di hotel. Selain itu, banyak juga hotel di Kabupaten Garut yang menawarkan fasilitas lengkap seperti kolam renang, pemandian air panas dan lain-lain.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button