Bobobox mendukung pariwisata berkelanjutan dan menghadirkan Bobocabin di Bali
Memuat…
Upacara peresmian Bobocabin Kintamani, Bali, Jumat (24/6/2022). Foto/MPI/Dimas Andhika Fikri
KINTAMANI – wisata kesehatan atau wisata kebugaran telah berkembang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini tidak terlepas dari perubahan perilaku wisatawan selama pandemi global Covid-19.
Masyarakat semakin terpacu untuk menerapkan pola hidup sehat setelah berhadapan dengan wabah penyakit Covid-19 selama lebih dari dua tahun yang telah menewaskan lebih dari 6,34 juta orang di seluruh dunia.
Tren wisata kesehatan ini juga menghiasi wajah industri pariwisata Indonesia. Para pemain di sektor pariwisata dan akomodasi mulai berinovasi menciptakan pengalaman menginap baru yang mengusung konsep wellness tourism.
Baca Juga: Teten Tergiur Potensi Industri Wellness Global Capai Rs 63.000 Triliun
Salah satunya adalah Bobokabin. Produk akomodasi Bobobox ini memadukan konsep camping dengan pemanfaatan teknologi Internet of Things (IoT) dan keindahan alam sekitar.
Produk ini pertama kali diluncurkan di Ranca Upas, Jawa Barat dan terus berkembang pesat. Bahkan, tingkat hunian rata-rata mencapai 90% dengan skor NPS di atas 80.
Indra Gunawan, CEO dan co-founder Bobobox, mengatakan pada acara peresmian Bobocabin Kintamani, Bali pada Jumat (24/6) bahwa ide awal untuk mengembangkan akomodasi berbasis kabin ini muncul setelah melihat perubahan perilaku orang-orang di sekitarnya. terlihat, terutama dalam urusan perjalanan.
“Setelah 3-6 bulan lockdown karena pandemi, orang-orang mencari cara untuk mulai berinteraksi dengan orang terdekat mereka lagi. Kami mengamati perilaku pelanggan dan melihat bahwa outdoor adalah tempat nomor 1 mereka bisa keluar, bukan lagi di gedung ber-AC. Pas dicoba ternyata enak banget,” kata Indra kepada MNC Portal Indonesia (MPI), dikutip Sabtu (7/2/2022).
Baca Juga: Menparekraf: Oceanman Bali 2022 Siap Dorong Kebangkitan Ekonomi dan Kesempatan Kerja
Source: ekbis.sindonews.com
