BMI Jatim berpartisipasi dalam tradisi Totta’an dan mendukung pelestarian budaya lokal di Probolinggo
editor15 Agustus 2022
BMI Jatim mendukung pelestarian budaya lokal di Kabupaten Probolinggo
PROBOLINGGO – Eksistensi budaya dan kearifan lokal akan terus digalakkan, agar selalu dilestarikan dan menjadi warisan bagi penerus bangsa. Langkah ini diambil DPD Banteng Muda Indonesia (BMI) di Jawa Timur saat mengikuti tradisi “Totta’an” atau pelepasan burung merpati di Kabupaten Probolinggo.
Sejumlah Pengurus DPD BMI Jatim hadir dalam acara tersebut di Taman Edukasi 99 dan Air Terjun Jaran Goyang, Desa Guyangan, Kecamatan Krucil. Diantaranya Khairil Anam, Abd Basit dan Ahm. Fatoni.
Kehadiran sayap PDI Perjuangan yang turut hadir dalam peresmian Desa Wisata Guyangan dan memeriahkan HUT RI ke-77 merupakan bentuk dukungan terhadap budaya lokal. Hal ini disampaikan oleh Khairil Anam.
“Hari ini BMI Jatim hadir di Kabupaten Probolinggo sebagai bentuk dukungan, motivasi dan dukungan agar pelestarian budaya lokal terus dijunjung tinggi. Momen HUT RI ke-77 ini merupakan saat yang tepat bagi semua generasi untuk tidak melupakan sejarah dan budaya bangsanya,” ujar Cak Anam, panggilan akrabnya, Minggu (14/8/2022).
Ia mengajak seluruh generasi untuk berperan aktif dalam kegiatan budaya dan lingkungan, khususnya anak-anak milenial. Bagaimanapun, generasi berikutnya akan mewarisi segalanya.
“Alhamdulillah banyak pihak yang hadir dalam kesempatan ini. Milenial khususnya tentu saja itu yang menjadi pencetus kemeriahan agar BMI terus menunjukkan eksistensinya,” imbuhnya.
Cak Anam menambahkan acara ini juga merupakan upaya kolaboratif untuk melestarikan budaya lokal serta memulihkan dan merevitalisasi perekonomian serta membantu UMKM, desa wisata, seniman tradisional dengan doorprize dan hadiah menarik.
Diketahui dalam tradisi Totta’an sebanyak 17.877 ekor merpati pos dilepasliarkan.Acara ini diikuti oleh pecinta burung merpati dari 5 kabupaten yaitu Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, Jember, Situbondo, Bondowoso.
Acara tersebut dihadiri tidak hanya oleh BMI tetapi juga oleh kepala desa setempat termasuk Forkopimda dan sejumlah masyarakat dari Kabupaten Probolinggo. (DRW)
Source: bacasaja.id
