Blesscon mendukung pembangunan amfiteater kafe untuk desa wisata yang didanai oleh BUMDes Jawa Timur
jakarta –
Produsen bata ringan Blesscon, PT Superior Prima Sukses (SPS), berpartisipasi dalam program Corporate Social Responsibility Demi Dewi. Demi Dewi merupakan program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Yayasan Rumah Kita Sidoarjo, KIP Foundation dan Sampoerna for Indonesia sejak tahun 2019.
Formatnya kolaboratif dengan mensinergikan program Klinik BUM Desa dan program Dewi Cemara. Pada tahun 2022, bata ringan Blesscons akan bergabung sebagai mitra pendukung dalam pembangunan fasilitas wisata Bila. Jika Demi Dewi banyak membangun kafe wisata tahun lalu, tahun ini juga dibangun amfiteater.
Bata ringan Blesscon yang berdomisili di Jawa Timur merasa wajib ikut andil dalam kesuksesan tersebut. Secara simbolis, Blesscon baru saja menyerahkan bantuan material bata ringan untuk pembangunan amfiteater kepada Kepala Desa Mendak, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Nur Cholifah.
Brand Manager Blesscon Yusuf Permadi mengatakan bergabungnya Blesscon sebagai sponsor diharapkan dapat membantu mempercepat pemulihan ekonomi lintas sektor.
“Tantangannya saat ini adalah daya beli masyarakat. Inflasi tinggi, tetapi pendapatan belum. Melalui sinergi satu sama lain ini, Blesscon juga berkontribusi untuk memperkuat komunitas,” kata Yusuf dalam keterangan tertulis, Rabu (13.7.2022). .
Selain itu, Blesscon juga ingin lebih dekat dan berterima kasih atas dukungan dari masyarakat. Berkat dukungan konsumen Blesscon, merek bata ringan ini telah memenangkan Top Brand Awards 2021 dan 2022 sejauh ini. Blesscon juga berhasil menjadi satu-satunya bata ringan yang memiliki sertifikat SNI dan label hijau di Indonesia.
Sebagai informasi: Sudah ada Wisata Alam Waturummuk dan Jalur Pendakian Tapak Bimo yang beroperasi di Desa Mendak. Festival dan produk budaya sering diadakan sebelum pandemi COVID-19 melanda.
“Kami membuat anggaran untuk pengelolaan pariwisata di desa, tetapi jumlahnya tidak besar. Terpilihnya desa yang akan diikutsertakan dalam klinik BUMDes sangat bermanfaat bagi pembangunan,” ujar Nur Cholifah.
Ia mengatakan, fasilitas yang sudah lama diincar adalah area atau venue untuk perayaan atau acara yang bisa menampung banyak orang. Desa Mendak memiliki pertunjukan musik, pertunjukan dongkrek dan desa petarung.
Sebelumnya, pada pembukaan program, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa program ini merupakan salah satu pintu masuk proses kerja pelayanan publik. Hasilnya bisa dilihat dari turunnya angka kemiskinan di Jawa Timur, menurut data BPS. Oleh karena itu, program ini akan terus berlanjut bahkan berkembang untuk menggali kembali potensi desa.
Misalnya, potensi selain suasana alam dan kuliner ditemukan pada tahun 2022 setelah proses pendampingan. Direktur Klinik BUMDes Nova Haryanto mengatakan ada upacara adat dan kesenian daerah yang bisa menarik wisatawan.
“Misalnya ada arak-arakan Larung Sesaji di Kabupaten Blitar,” ujarnya.
Bahkan jika itu adalah ritual seremonial, acara semacam itu unik dan layak dilihat oleh wisatawan. Format amfiteater ini menyelenggarakan kegiatan keagamaan, fasilitas pertunjukan, dan kegiatan lain yang menghibur orang banyak. Desa wisata yang dibangun amfiteater ini meliputi desa-desa di kawasan Pacitan, Madiun, dan Blitar.
Nova mengatakan, pembangunan fasilitas pariwisata memang menjadi salah satu agenda utama klinik BUMDes. Selama tiga tahun itu ditandai dengan pembangunan kafe. Pengelolaan kafe oleh BUMDes tidak hanya modern, tetapi juga mendatangkan pendapatan yang baik. Kafe lain akan dibangun pada 2022, dan sekarang amfiteater akan ditambahkan.
“Jadi bergabung dengan Blesscon sebagai sponsor sangat penting untuk mewujudkannya,” kata Nova.
Tonton video “Fitur pembangunan alun-alun desa wisata”.
[Gambas:Video 20detik]
(ncm/ega)
Source: www.detik.com
