Biro Pariwisata Yogya memperkirakan 7 juta wisatawan oleh Nataru
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta memprediksi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan yang signifikan pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun 2023. Hingga Nataru, diperkirakan jumlah kumulatif kunjungan wisatawan di Kota Yogyakarta akan mencapai tujuh juta pengunjung.
Hal ini dikarenakan kunjungan wisatawan ke kota Yogyakarta saat ini semakin meningkat dan diperkirakan akan semakin meningkat lagi di Nataru nantinya. Selain itu, juga tidak ada larangan tegas mengingat provinsi DIY termasuk kota Yogyakarta berstatus PPKM level 1.
“Kami berharap ada tujuh juta (pribadi) kunjungan wisatawan di Kota Yogyakarta pada akhir tahun 2022,” kata Wahyu.
Kepala Dispar Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko mengatakan, data per Oktober 2022 menunjukkan jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Yogyakarta mencapai 5,8 juta orang. Jumlah ini jauh melebihi target kunjungan dua juta orang yang ditetapkan pada 2022.
Dengan tingginya angka kunjungan wisatawan di Kota Yogyakarta, masyarakat dan wisatawan diminta untuk menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) pencegahan Covid-19 secara ketat dan disiplin. Ada juga kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang saat ini juga cukup tinggi.
“Jadi Prokes akan terus kita lakukan karena DIY masih ditetapkan Level 1 oleh Mendagri Nomor 47 Tahun 2022 (PPKM). Semua (kegiatan) diperbolehkan (pada) kapasitas 100 persen tetapi perlu menggunakan Prokes lebih ketat dan lebih disiplin,” kata Wahyu.
Pihaknya, kata Wahyu, juga terus meningkatkan pemantauan dan sosialisasi program kesehatan ini, khususnya di kawasan wisata. Proyeksi peningkatan kunjungan wisatawan ke Nataru diharapkan tidak berujung pada peningkatan kasus positif Covid-19 juga.
“Namun, kami akan terus mensosialisasikan dan mengintensifkan program kesehatan agar tidak terjadi local exposure sehingga tidak terjadi local transmission saat berkunjung ke Yogya,” ujarnya.
Pelaksana Tugas (Pj) Wali Kota Yogyakarta Sumadi pun mengatakan, pihaknya menyiapkan berbagai antisipasi menjelang hari raya Nataru, terutama terkait kemungkinan penularan Covid-19. Hal ini dikarenakan kota Yogyakarta yang merupakan kota pariwisata terus dibanjiri wisatawan, terutama pada saat pergantian tahun.
Dia menegaskan, pelaksanaan program kesehatan diperketat mengingat sebelum Nataru kasus positif terus meningkat setiap harinya. “Terkait Covid-19, tugas kita bersama. Kami ingatkan kepada masyarakat yang datang ke program kesehatan bahwa mereka selalu membutuhkan perawatan,” kata Sumadi.
Sumadi juga menegaskan pihaknya tidak bisa membatasi kunjungan wisatawan ke Kota Yogyakarta. Inilah pentingnya penerapan Prokes, apalagi saat kota Yogyakarta dibanjiri wisatawan.
“Terkait itu (kunjungan wisatawan) kami tidak bisa menolak, tapi bagaimana antisipasinya dari awal,” kata Sumadi.
Source: news.google.com
