Berkontribusi pada pelestarian lingkungan, staf PT Smelting Peduli Hutan Mangrove Pangkahkulon News - WisataHits
Jawa Tengah

Berkontribusi pada pelestarian lingkungan, staf PT Smelting Peduli Hutan Mangrove Pangkahkulon News

Komunitas hobi PAS dan staf Pancingers PT Smelting melukis jogging track di hutan mangrove (Imam Muhtarom/Klikjatim.com)

KlikJATIM.Com | Gresik — Ada banyak cara yang bisa dipilih dan dilakukan untuk melindungi hutan bakau (mangrove). Seperti Komunitas Pencinta Alam Peleburan (PAS) dan Peleburan Pancingers.

Dua komunitas karyawan PT Smelting itu digelar pada Sabtu (30/7/2022).

Mereka bekerja sama mempercantik kawasan mangrove yang merupakan bagian dari Essential Ecosystem Area (KEE), yang merupakan suaka keanekaragaman hayati bagi pelikan Australia yang bermigrasi.

Selain itu, kawasan tersebut menjadi tujuan penelitian beberapa peneliti dari universitas atau Global Conservation Institute.

Nadjib, Purchasing Officer PT Smelting, mengatakan kegiatan bakti sosial itu bertajuk “Peduli Lingkungan Saat Ini, Untuk Kehidupan Masa Depan yang Lebih Baik”. Hal ini merupakan bentuk kontribusi untuk mendukung keberlanjutan wilayah pesisir.

“Ini sebagai bentuk dukungan karyawan dalam meningkatkan standar perlindungan lingkungan perusahaan, khususnya di wilayah pesisir Gresik,” kata Nadjib.

Dijelaskan Teknik Mesin PT Smelting sekaligus Ketua Komunitas PAS Nanang Wahyudi, program revitalisasi mangrove PT Smelting bukanlah hoax.

“Belum ada yang dibuat, dan luasnya sendiri 5 hektare,” jelasnya.

Nanang mengenang enam tahun lalu, salah satu pimpinan PT. Mencairnya, Hirokawa-san, saat penanaman mangrove dimulai, disampaikan kepada warga di sana.

“Saat ini kami menanam mangrove di sini, dalam 10 tahun ke depan kami berharap apa yang kami tanam bisa tumbuh dan berkembang dengan baik,” ujarnya menirukan Hirokawa.

Enam tahun lalu, salah satu pegawai dari PT.  Peleburan, Hirokawa-san berkata kepada penduduk ketika dia memulai budidaya mangrove: "Saat ini kami sedang menanam mangrove di sini, dalam 10 tahun ke depan kami berharap apa yang kami tanam dapat tumbuh dan berkembang dengan baik".

Sementara itu, Anggota Pengurus Pokmas Pangkahkulon Robach mengatakan, “Penting untuk melestarikan ekosistem pesisir dan melestarikan vegetasi di wilayah pesisir.

“Hutan mangrove ini memiliki banyak keunggulan, dapat mencegah abrasi, menyerap zat beracun dari limbah pabrik, selain itu mangrove ini dapat menjadi habitat yang baik bagi ikan,” jelas Robach.

Senada dengan Robach, Pokdarwis Pangkahkulon Ihyak Ulumuddin meyakini bahwa hutan mangrove memiliki potensi untuk menghasilkan sumber daya ekonomi.

“Kawasan hutan mangrove bisa dikembangkan menjadi objek wisata,” kata Ihyak.

Perlu diketahui bahwa selama kegiatan ini mahasiswa meneliti tentang hutan mangrove ini, nama mereka adalah Ardian dan Habibah. Keduanya berasal dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya.

Saat ditanya tentang hutan mangrove ini, mereka sangat antusias. Ardian mengatakan, keduanya hadir atas nama dosen untuk melakukan penelitian tentang tanaman mangrove.

Mangrove dapat digunakan sebagai tempat berlindung, berkembang biak dan mencari makan bagi hewan yang hidup dalam konteks biologis di daerah tersebut.

“Selanjutnya dapat meningkatkan penyerapan karbon dan melindungi abrasi pantai, karena kerapatan mangrove dapat melindungi pantai dari gelombang terkait oseanografi,” jelas Ardian. (judi)

Source: klikjatim.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button