Berita Jogja Hari Ini: Tempat Wisata di Bantul Kebanjiran, Fajar Junaedi Soroti Sepakbola Rumah Bermasalah - WisataHits
Yogyakarta

Berita Jogja Hari Ini: Tempat Wisata di Bantul Kebanjiran, Fajar Junaedi Soroti Sepakbola Rumah Bermasalah

Objek wisata Kebon Empring kebanjiran. [Kontributor / Julianto]

Bencana longsor hingga tragedi di Stadion Kanjuruhan menarik perhatian masyarakat, khususnya perbaikan rumah

SuaraJogja.id – Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur area toko perangkat keras selama dua hari terakhir telah menyebabkan banjir dan tanah longsor. Banjir darinya melanda kawasan wisata Kebon Empring Piyungan. Sementara itu, longsor terjadi di beberapa tempat di kawasan Piyungan dan Gunungkidul.

Selain bencana akibat hujan, bencana lain yang tidak kalah menjadi sorotan adalah bencana stadion Kanjuruhan dimana ratusan orang tewas setelah terkena gas air mata usai pertandingan Arema Fc vs Persebaya Surabaya dan di dalam stadion sudah dimasukkan. .

Peneliti budaya penggemar sepak bola Fajar Junaedi menilai tragedi di Kanjuruhan tak lepas dari semrawutnya penyelenggaraan kompetisi sepak bola di tanah air. Panpel juga dituding sebagai salah satu pelakunya.

Sementara itu, Polda DIY terus mengusut kicauan akun Twitter Polres Srandakan yang diduga mengeluarkan tulisan tidak senonoh sebagai tanggapan atas tragedi Stadion Kanjuruhan. Dugaan awal adalah bahwa tweet itu adalah pekerjaan peretas.

Baca Juga: Anggota Polri Juga Diperiksa Propam dan Itssus Terkait Target Kanjuruhan Malang

1. DIY Kebanjiran Hujan Deras, Sejumlah Tempat Wisata di Bantul Kebanjiran

Objek wisata Kebon Empring kebanjiran. [Kontributor / Julianto]Objek wisata Kebon Empring kebanjiran. [Kontributor / Julianto]

Hujan deras yang menerjang area toko perkakas berlangsung lama, menyebabkan beberapa sungai dan saluran air meluap. Beberapa tempat wisata di bantaran sungai terendam banjir. Meski tidak ada korban luka, beberapa fasilitas rusak.

Kepala Dinas Promosi dan Penerangan Dinas Pariwisata Bantul Markus Purnomo Adi mengatakan beberapa tempat wisata terendam banjir, antara lain Kapanewon Piyungan, Pleret, dan Jetis. Tempat wisata ini terletak di tepi sungai Gawe, Opak atau Gajah Uwong.

Lanjut membaca

2. Hujan deras yang melanda DIY, memicu longsor di berbagai lokasi di Gunungkidul

Baca Juga: Air Mata Berlinang, Bos Arema Gilang Skipper 99 Janji Tanggung Jawab

Ilustrasi longsor yang terjadi akibat hujan deras. [ANTARA/HO-Polres Merangin]Ilustrasi longsor yang terjadi akibat hujan deras. [ANTARA/HO-Polres Merangin]

Sejumlah titik di Kabupaten Gunungkidul ambruk usai hujan deras melanda kawasan Gunungkidul sejak Minggu sore (10/2/2022) hingga Senin pagi (10/3/2022). Longsor bahkan menimpa gedung sekolah, meski kerusakannya tidak terlalu parah.

Panewu Patuk, Martono Imam Santosa menambahkan, hujan deras berlangsung cukup lama, melanda hampir seluruh wilayah Kapanewon Patuk. Akibatnya, dua kali longsor melanda Kapanewon. Semuanya ada di Desa Pengkok, tapi skalanya tidak terlalu besar.

Lanjut membaca

3. Jogja Police Watch mengecam keras komentar akun Twitter Polsek Srandakan atas Peristiwa Kanjuruhan: Sungguh Memalukan

Seorang warga berjalan melewati mobil yang terbakar usai kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu, 27 Februari 2020.  Polda Jatim mencatat data awal korban tewas dalam peristiwa tersebut sebanyak 127 orang dan 13 kendaraan rusak. [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto]Seorang warga berjalan melewati mobil yang terbakar usai kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu, 27 Februari 2020. Polda Jatim mencatat data awal korban tewas dalam peristiwa tersebut sebanyak 127 orang dan 13 kendaraan rusak. [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto]

Jogja Police Watch (JPW) menyoroti komentar tidak senonoh dari akun Twitter resmi Satpol PP Srandakan dan mengecam keras apabila ditemukan kesalahan pada pengelola akun tersebut.

Seperti diketahui, pada Minggu (10/2/2022) akun polisi Srandakan menulis komentar tidak senonoh seperti “modyar”, “salut kepada tentara, hancurkan mereka”, “gek do belani opo koe ki” dan “tawuran anarkis di kolom “.trs kepiye cak”.

Lanjut membaca

4. Saat menggali cuitan tak senonoh akun polisi Srandakan terkait tragedi Kanjuruhan, tim Cyber ​​Polda DIY menduga ada yang diretas

Kebakaran gas air mata di tribun Kanjuruhan Malang [Foto: Twitter]Kebakaran gas air mata di tribun Kanjuruhan Malang [Foto: Twitter]

Beberapa waktu lalu, akun Twitter resmi Polsek Srandakan menuai kecaman karena mencuit ungkapan-ungkapan yang tidak senonoh menanggapi tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang. Menanggapi hal itu, tim siber Polda DIY segera melakukan penyelidikan.

Seperti diketahui pada Minggu (10/2/2022), akun Polsek Srandakan menulis komentar yang tidak senonoh seperti “modyarrr”, “salut kepada tentara, hancurkan mereka”, “gek do belani opo koe ki” dan “tawuran anarkis”. “. di lapangan”. trs kepiye cak”.

Lanjut membaca

5. Soroti Tragedi Kanjuruhan, Fajar Junaedi, Peneliti Budaya Penggemar Sepak Bola: Kekacauan dari Berbagai Aspek

Tangkapan layar video penonton terjebak di pintu keluar Stadion Kanjuruhan. [Instagram]Tangkapan layar video penonton terjebak di pintu keluar Stadion Kanjuruhan. [Instagram]

Fajar Junaedi, dosen komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan peneliti budaya penggemar sepak bola, menyoroti beberapa hal di balik tragedi Stadion Kanjuruhan di Malang, Sabtu (10/1/2022). Menurutnya, ada berbagai aspek yang menyebabkan tewasnya ratusan pendukungnya.

“Tragedi Kanjuruhan kisruh dari beberapa aspek, tidak hanya satu aspek saja,” kata Fajar, Senin (10/3/2022).

Lanjut membaca

Source: jogja.suara.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button