Puluhan mahasiswa tertahan di ketapang, panitia menghimbau agar rencana aksi kelompok lain ditanggapi - WisataHits
Yogyakarta

Puluhan mahasiswa tertahan di ketapang, panitia menghimbau agar rencana aksi kelompok lain ditanggapi

balitribune.co.id | negara – Setelah tertahan di Pelabuhan Feri Ketapang Banyuwangi, puluhan mahasiswa yang ingin mengikuti Munas di Denpasar akhirnya mendapat kesempatan untuk melanjutkan perjalanannya pada Senin (14/11). Panitia mengatakan penundaan pemberangkatan peserta dari sejumlah perguruan tinggi di Pulau Jawa dan Sumatera itu karena dampak rencana aksi yang dilakukan kelompok lain jelang KTT G20.

Tak kurang dari 63 mahasiswa dari beberapa kampus di Pulau Jawa dan Sumatera akhirnya bisa menyeberang ke Bali. Sebelumnya, para peserta XXXIV. Pertemuan Nasional Mahasiswa Hubungan Internasional (PNMHI) menghentikan perjalanannya di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Menurut informasi, rombongan mahasiswa Hubungan Internasional (HI) itu sudah sekitar pukul 02.00 WITA di pelabuhan Ketapang. Mereka baru bisa melanjutkan perjalanan ke Gilimanuk setelah rombongan tiba di Ketapang Banyuwangi.

Setelah ada pernyataan dari Ketua Pelaksana PNMHI I Gusti Agung Yudhistiwara Anandya dan ada koordinasi antara Polda Jatim dan Polda Bali, akhirnya mereka diperbolehkan menyeberang ke Gilimanuk sekitar pukul 13.00. Ketika mereka tiba di Pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul 14:05, mereka menjalani serangkaian pemeriksaan dengan pelancong lain, menurut pengawasan. Di Gilimanuk, mereka dijemput panitia dengan dua bus menuju dua hotel di kawasan Denpasar yang menjadi lokasi sejumlah kegiatan PNHMI.

Salah satu peserta, Ivana dari Yogyakarta menjelaskan, PNMHI yang digagas Forum Komunikasi Mahasiswa Hubungan Internasional Indonesia ini meliputi lomba dan wisata, “ada lima kamar dan tur ke Desa Wisata Penglipuran,” ujarnya. Dia menjelaskan bahwa tidak ada hubungan antara PNMHI dengan rencana aksi yang diadakan sebelum KTT G20: “Saya benar-benar dapat menjamin bahwa kami tidak terkait dengan gerakan (aksi sebelum KTT G20). Karena teman-teman yang hadir sudah mendapat pengarahan yang jelas sesuai prosedur dua minggu lalu,” ujarnya.

Mahasiswa lain, Dian Novita dari Solo, mengaku bersama puluhan mahasiswa IR lainnya akan mengikuti PNMHI di Denpasar, “Kegiatan ini lebih ilmiah, ada kegiatan di hotel dan kampus Unud,” ujarnya. Peserta Chamber Joint Stetement Forum (JSF) mengakui bahwa pemenuhan aspirasi kelompoknya tidak melalui tindakan, tetapi melalui langkah-langkah diplomatik, seperti yang ia pelajari dalam kuliah hariannya.

Ketua Panitia PNMHI XXXIV I Gusti Agung Yudhistiwara Anandya dari Unud mengatakan, kegiatan tersebut meliputi lima lomba akademik dan juga tour” selama lima hari empat malam. Jumat selesai. Tempatnya dua hotel dan Auditorium Udayana Jimbaran,” ujarnya. Jumlah peserta mencapai 370 mahasiswa dari 52 kampus di Indonesia, menurutnya Sama sekali tidak direncanakan untuk ikut aksi di jalanan,” jelasnya. .

“Kami mahasiswa HI bukan gerakan. Sejak awal tahun 1989 tidak pernah ada pidato bendera yang turun ke jalan. Kami murni diskusi ilmiah. Kalaupun kita ingin membahas suatu kebijakan pemerintah, biasanya kita mengundang kementerian atau komisi di DPR RI untuk membahasnya,” jelasnya. Sebaliknya, ia mengaku ingin menghidupkan momentum kepresidenan G20, “Kita sebagai mahasiswa berkumpul di momen G20, tapi bukan untuk menentang atau mengganggu. Sebaliknya, itu mendukung partisipasi dalam diskusi untuk menemukan solusi untuk tantangan global, ”katanya.

Mengenai keterlambatan perjalanan peserta, ia juga mengaku terpengaruh oleh rencana aksi di luar institusinya: “Semua orang terkena dampak dari kegiatan yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan kegiatan kami. Kegiatan kami sudah disetujui oleh Rektorat dan dibiayai oleh kampus. Tapi karena ada rencana aksi jelang G20, teman-teman kita di Ketapang dilarang ikut kegiatan di Bali. Akhirnya kami jemput dan jelaskan ke petugas di Ketapang,” jelasnya.

Sementara Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana mengatakan dalam rapat di Terminal Feri Gilimanuk Senin sore, puluhan mahasiswa HI yang tiba di Terminal Feri Gilimanuk sedang melakukan pemeriksaan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku bagi seluruh pemudik yang masuk ke Bali. . “Pemeriksaan yang kami lakukan di Pelabuhan Gilimanuk sudah sesuai dengan prosedur standar keamanan di pintu masuk Bali menjelang KTT G20,” katanya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button