Berbeda dengan Covid-19, vaksinasi monkeypox tidak sepenuhnya disediakan di Indonesia - WisataHits
Yogyakarta

Berbeda dengan Covid-19, vaksinasi monkeypox tidak sepenuhnya disediakan di Indonesia

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox. (pixabay)

SuaraJogja.id – Kebijakan vaksinasi cacar monyet (monkeypox), kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, belum diterapkan ke seluruh masyarakat secara menyeluruh, seperti vaksinasi COVID-19.

“Ini karena segmen yang lebih spesifik yang kita pertahankan diberikan kepada mereka yang mungkin memiliki peluang lebih besar untuk terkena, terutama mereka yang memiliki kekebalan rendah,” kata Menkes dalam keterangan pers usai menghadiri rapat kabinet terbatas di Gedung Terkait Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Jakarta, Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.

Selain itu, Menkes kembali mengingatkan bahwa penularan cacar monyet jauh lebih sulit daripada penularan COVID-19.

Menkes menjelaskan, penularan cacar monyet hanya terjadi melalui kontak fisik dengan cairan dari situs cacar seseorang yang sudah terjangkit, dan bukan melalui droplet seperti COVID-19.

Baca Juga: 10 Mitos Palsu Tentang Cacar Monyet yang Beredar di Masyarakat, Jangan Percaya Semudah Itu!

“Juga, dia hanya bisa menular jika (penderita) terlihat secara fisik dengan bintik-bintik cacar dan cairan. Kalau COVID-19 itu sehat, bisa menular, jadi lebih berbahaya,” katanya.

Oleh karena itu, hanya orang dengan imunodefisiensi yang dikonfirmasi yang divaksinasi.

“Karena itu penularannya sangat sulit, jauh lebih sulit daripada COVID-19, jadi tidak semua orang layak mendapatkan vaksin cacar monyet,” kata Budi.

Menkes menjelaskan, pemerintah telah membelikan vaksin cacar monyet yang dibuat untuk penderita dan orang yang daya tahan tubuhnya lemah.

“Sekarang kami sudah membeli vaksinnya, sekarang sedang dalam perjalanan. Kami menerima obat-obatan, antivirus biasa,” katanya.

Baca Juga: Jokowi Diinstruksikan Siapkan Vaksin Cacar Monyet, Menkes: Soal OTW

Di sisi lain, Menkes juga mengingatkan mereka yang pernah mendapatkan vaksin cacar di masa lalu masih bisa terhindar dari cacar monyet.

Dia mencontohkan dirinya dan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, yang juga hadir dalam keterangan pers usai pertemuan karena meyakini satu kelompok masih dilindungi.

“Jadi kalau seperti saya, seperti Pak Airlangga, sebenarnya masih terlindungi karena kita sudah pernah divaksinasi cacar dulu,” katanya.

Sejak 23 Juli 2022, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan cacar monyet sebagai penyakit yang berpotensi menjadi darurat kesehatan masyarakat global.

Kementerian Kesehatan mengumumkan pada Sabtu (20/8) hasil kasus terkonfirmasi pertama cacar monyet di Indonesia pada seorang pasien laki-laki berusia 27 tahun yang menderita sakit beberapa hari setelah kembali dari perjalanan wisata ke beberapa negara di Barat. Eropa pada 8 Agustus 2002 … [ANTARA]

Source: jogja.suara.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button