6 Tempat Wisata Pantai Glagah, Pantai Pasir Hitam Yang Indah Di Kulon Progo - WisataHits
Yogyakarta

6 Tempat Wisata Pantai Glagah, Pantai Pasir Hitam Yang Indah Di Kulon Progo

PeekLifestyle Celebrities – Pantai Glagah merupakan salah satu pantai di Kabupaten Kulon Progo, wilayah paling barat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pantai ini tidak kalah indahnya dengan pantai populer lainnya, sehingga bisa dijadikan rekomendasi untuk berlibur.

Jika Anda sedang berlibur di provinsi Yogyakarta, Anda bisa mengunjungi pantai yang indah ini. Selain itu, pantai ini memiliki pesona yang unik. Apa ini? ayo menggulir sampai habis.

1. Tidak terlalu jauh dari pusat kota

Google Maps

Foto: Google Maps

Jarak dari pusat kota Yogyakarta adalah 43 kilometer. Waktu perjalanannya sendiri sekitar seperempat jam dengan kendaraan pribadi. Sambungan jalan juga sangat baik karena sudah beraspal mulus, sehingga Anda dapat dengan mudah melewatinya dengan sepeda motor, mobil atau bus.

Jika tidak membawa kendaraan pribadi, Anda juga bisa menggunakan angkutan umum yaitu bus untuk mencapai Pantai Glagah.

Fasilitas ini lebih sederhana dan lengkap dibandingkan wisata pantai di Bantul dan Gunung Kidul yang belum dilalui angkutan umum. Dengan cara ini Anda tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk menyewa kendaraan.

Perjalanan menuju Pantai Glagah bisa dibilang mudah dan umumnya melalui jalan datar. Berbagai rute ditawarkan.

Rute pertama berangkat dari Kota Yogyakarta. Dari sini Anda akan mengarahkan kendaraan pribadi Anda ke Jalan Ringroad Barat, Jalan Wates atau Jalan Yogyakarta – Wates di kawasan Banyuraden.

Setelah itu, cukup ikuti Jalan Yogyakarta – Wates menuju Jalan Nasional III sampai Anda melewati Jalan Daendels Pantai Selatan. Lanjut ke pintu masuk Pantai Glagah.

Rute dari Jalan Bantul juga cukup mudah. Pergi ke Palbapang Bantul, setelah itu ambil arah kanan.

Seberangi Jembatan Srandakan untuk sampai ke Jalan Srandakan. Setelah menabrak lampu merah, belok kiri dan ikuti jalan. Teruslah berjalan sampai Anda mencapai Pantai Glagah.

Rute ketiga berangkat dari Purworejo dengan kendaraan pribadi. Arahkan kendaraan Anda menuju Jalan Setia Budi. Kemudian melewati bundaran dan ambil jalur ketiga yang mengarah ke Jalan Urip Sumoharjo.

Lanjutkan dan ambil jalan keluar ke Jalan Nasional III. Jalan terus sampai Anda mencapai Jalan Daendels, Pantai Selatan. Ikuti rambu menuju Pantai Glagah.

Terakhir, jika Anda memutuskan untuk menggunakan transportasi umum. Rute pertama menuju Terminal Giwangan yang terletak di pertigaan jalan lingkar selatan.

Cari bus ke Jogja – Wates. Ikuti perjalanan sampai Anda tiba di Terminal Kota Wates. Kemudian lanjutkan perjalanan dengan naik bus lain menuju Pantai Glagah – Congot – Trisik. Anda bisa menyuruh kondektur untuk berhenti di pintu masuk Pantai Glagah.

2. Memiliki pasir hitam yang indah

Google Maps

Foto: Google Maps

Pantai Glagah memiliki pesona indah yang akan memikat siapa saja. Pantai ini terkenal dengan pasir hitamnya yang mempesona.

Pada siang hari, hamparan pasir ini berkelap-kelip, membuatnya semakin indah. Pantai Glagah memiliki garis pantai yang panjang dan lebar.

Jadi banyak yang bisa dilakukan di pantai yang satu ini, ditambah pasirnya yang lembut. Ini juga bukan ide yang buruk untuk mengambil foto dengan sepotong pasir hitam.

Warna hitam pada pantai ini dikarenakan kandungan besi yang cukup signifikan dan sering digunakan sebagai bahan tambang. Karena itulah pantai ini disebut juga pantai pasir besi.

Pasir yang disebut pasir besi biasanya dicirikan dengan warna abu-abu kehitaman atau gelap. Ini berisi bahan-bahan seperti magnetit, titanium, silikon dioksida, kalsium dan sebagainya. Namun demikian, butiran halus ini sangat menyenangkan untuk berjalan tanpa alas kaki.

Dinpar Kulon Progo

Foto: Dinpar Kulonprogo

Pantai selatan tidak jauh dari mitos seputar Nyi Roro Kidul, Ratu Pantai Selatan. Hal ini didasari oleh ombak besar Pantai Glagah yang kerap menelan korban jiwa.

Kemudian masyarakat setempat menghubungkannya dengan Nyi Roro Kidul dan mengatakan bahwa korban adalah korban. Sebenarnya tepi pantai Glagah tidak disarankan untuk berenang, namun tidak sedikit pengunjung yang melanggarnya.

Padahal, pengunjung harus memperhatikan kawasan Lebeng yang merupakan kawasan yang diterjang ombak. Menurut warga sekitar, kawasan ini memiliki dasar laut yang terjal.

Konon saat pengunjung mandi dan bermain air di kawasan Lebeng, ombak akan segera menarik mereka ke laut. Ada mitos lain terkait kemunculan buaya sepanjang 5 meter di sekitar Pantai Glagah dan Congot.

Menurut laporan, penampakan buaya ini terjadi belum lama ini dan tersebar di media sosial. Pada akhirnya banyak netizen yang penasaran dan kemudian secara tidak sengaja membuat popularitas pantai ini semakin terkenal.

4. Laguna Pantai Glagah

Google Maps

Foto: Google Maps

Biasanya laguna terbentuk di antara kolam-kolam berbatu yang kemudian diisi air laut hingga membentuk kolam baru.

Itulah yang akan Anda temukan di Pantai Glagah. Jika pantai-pantai lain, Laguna masih dekat dengan pantai yang dijangkau ombak, berbeda dengan Pantai Glagah.

Laguna Pantai Glagah cukup jauh dari pantai, dipisahkan oleh pasir pantai yang lebar dan tanaman yang tumbuh di sekitarnya. Pembentukan Laguna Pantai Glagah berasal dari bagian daratan yang tererosi dan diisi oleh air laut pasang-surut bercampur air hujan.

Perairan yang tenang bisa dimanfaatkan wisatawan untuk naik perahu atau bebek air. Laguna di kawasan Glagah menawarkan beberapa pilihan wisata. Seperti perahu wisata dan juga bebek air. Selain itu, ada juga kolam renang anak dan ATV.

5. Tetrapoda Pantai Glagah

Instagram/jogjaviral

Foto: Instagram/jogjaviral

Daya tarik lainnya adalah Tetrapoda. Pantai Glagah dikenal sebagai salah satu pantai di Jogja yang memiliki ombak besar.

Oleh karena itu, dibangunlah tetrapoda di daerah pantai. Ini terdiri dari struktur beton berkaki empat yang bertindak sebagai pemecah gelombang untuk mencegah gelombang menembus lebih jauh ke garis pantai.

Di tengah rantai tetrapoda, jalan beton panjang mengarah ke tengah laut. Jalur ini juga berfungsi sebagai akses menuju dermaga. Banyak pengunjung yang memanfaatkan area tetrapoda ini untuk memancing sambil menikmati angin laut dan ombak.

Adanya jalan setapak yang dikelilingi tetrapoda inilah yang menjadi ciri khas Pantai Glagah. Sebagian besar pengunjung Pantai Glagah tidak ketinggalan berfoto, mereka juga memotret pemandangan deburan ombak setelah menabrak tetrapoda.

6. Stupa Cagar Budaya

Google Maps

Foto: Google Maps

Daya tarik selanjutnya adalah keberadaan stupa pusaka. Berdasarkan cerita dari warga sekitar, stupa ini merupakan peninggalan Bupati Cangakmeneng.

Penduduk setempat percaya stupa peninggalan itu sudah ada sejak abad ke-6, baru kemudian terungkap bahwa ada situs lain berupa gong dan batu yang berbentuk seperti lingga dan yoni. (bb)

Source: www.intipseleb.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button