"Bazar" UKM G-20 | Harian Bhirawa Online - WisataHits
Jawa Barat

“Bazar” UKM G-20 | Harian Bhirawa Online

Bukan hanya reorientasi geopolitik dan ekonomi dari “kelas berat” yang disiapkan oleh presiden forum G-20. Tapi itu juga termasuk usaha kecil dan menengah (UKM) di arena “bazaar” delegasi G-20. Tercatat 20 stand UKM dari 7 provinsi dikunjungi oleh delegasi dari 20 negara (dan delegasi non-G20). UMKM “bazaar” juga menghadirkan berbagai cinderamata. Berbagai jenis kerajinan diharapkan akan diingat oleh UKM untuk membuka peluang ekspor.

Mendobrak “bazaar” G-20 di Badung, Bali memang tidak mudah. Ada 1.200 unit UKM terpilih. Ragam UKM mulai dari kerajinan tangan (kulit dan kayu), pakaian, kosmetik, aksesoris hingga minuman herbal. Harga suvenir berkisar dari US$4 hingga US$200. Misalnya, berbagai desain produk yang terbuat dari manik-manik Nusa Tenggara Barat berupa anting, gelang, cincin berharga antara US$4 hingga US$40. Sementara itu, lilin aromaterapi dan pengharum ruangan Jawa Barat berkisar antara $5 hingga $9,50.

Kios suvenir Jawa Timur yang menjual barang-barang kulit. Ini termasuk dompet, pemegang kartu, ikat pinggang, dan pemegang kartu dengan harga mulai dari $19 hingga $110. Ada juga kendaraan perusak berbentuk wayang (gunung) dari Jawa Tengah, terbuat dari kayu, dengan harga US$ 15,-. Yang paling mahal ada di booth Faber Instrument (dari Jawa Barat). Jual radio digital model kayu antik (antik) dengan harga mulai dari US$70 hingga US$211.

Tidak semuanya berhasil karena jadwal konferensi sangat padat. Bahkan ada acara yang dipercepat total. Misalnya kunjungan ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Padahal pemerintah telah menghabiskan anggaran lebih dari Rp 1 triliun. Seluruh Paviliun TMII telah direnovasi secara ekstensif (sebagai proyek “mercusuar”) agar lebih hijau. Meski delegasi G-20 tidak berkunjung, TMII tetap menjadi salah satu ikon terpenting destinasi wisata nasional.

Transaksi langsung oleh UKM di arena G20 masih relatif kecil. Tapi bisa jadi potensi ekspor. Rata-rata peserta berfoto di setiap stand dan meminta kartu nama. Sejauh ini, unit kerajinan telah diekspor dalam jumlah yang cukup besar. Berdasarkan catatan BPS (Badan Pusat Statistik), kinerja ekspor kerajinan Indonesia mencapai 725,54 juta dolar AS (Rp 10,6 triliun) pada Januari-September 2022. Naik 6,94% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar $678,42 juta.

Pemerintah mendorong UKM dan UKM dapat diakui dalam skala global. Di dalam negeri, IKM dan UKM tumbuh subur sebagai industri kreatif. Tapi di masa pandemi, seperti bisnis yang dibekukan. Di dalam negeri, berbagai event global juga mengundang UKM dan UKM untuk memamerkan barang-barangnya. Termasuk di Mandalika MotoGP Arena Maret lalu (2022). Beberapa stand sial karena tidak didatangi tim balap dan pengunjung asing. Hanya turis domestik yang membeli baju dan topi.

Partisipasi UKM dan IKM dalam ‘Bazaar’ G-20 bukan sekedar omzet perdagangan. Namun juga penguatan sektor UMKM internasional (Unit Usaha Mikro Kecil dan Menengah) dari go online. Transformasi digital adalah solusi pembangunan sekaligus pertahanan di saat resesi. Dalam G-20 terdapat forum Digital Economy Working Group (DEWG). Secara khusus, ekonomi dan transformasi digital negara-negara G-20.

UMKM di Indonesia terbukti menjadi “pahlawan” perekonomian di masa resesi. Ia sudah menjadi “raja” ekonomi, memberikan kontribusi sekitar 60% terhadap PDB Indonesia. Selama pandemi CoViD-19, banyak UMKM yang down namun dengan cepat bangkit kembali dan beradaptasi dengan pasar online (digital). Saat ini, sebanyak 19 juta UMKM (29%) telah memasuki dunia digital. Pemerintah memiliki tugas untuk memberdayakan UMKM dengan akses digital.

——— 000 ———

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button