Bank BPD DIY Siapkan Langkah Percepatan Pembayaran Non Tunai – KRJOGYA
YOGYA, KRJOGJA.com – PT Bank BPD DIY telah menyiapkan berbagai langkah untuk mempercepat transaksi pembayaran nontunai guna mewujudkan ekosistem digital di wilayah DIY. Bank BPD DIY terbukti memiliki kemampuan beradaptasi dengan bank umum. Bank BPD DIY bekerja sama dengan pusat perbelanjaan seperti Galeria Mall dan Samsat. Bahkan, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) DIY untuk mendobrak titik buta khususnya di daerah tujuan wisata.
“Semua arus kas ritel kami mendorong peralihan ke transaksi tanpa uang tunai, menjadikan ekosistem digital sebagai proses yang akan terus didorong. Kami juga mendorong BI untuk menggunakan QRIS untuk meningkatkan platform pinjaman menjadi lebih dari Rs 10 juta. Bank BPD DIY bersedia memberikan fasilitas gratis, termasuk transaksi real-time, semua pembayaran yang terkait dengan pemerintah daerah di DIY, yang telah kami fasilitasi dan akses melalui QRIS, terutama untuk memperluas pangsa pasar UMKM. kata Direktur Bank BPD DIY Santoso Rohmad di Yogyakarta, Selasa (19/7).
Santoso mengatakan bank BPD DIY sangat bangga dan terus melanjutkan proses go digital sebagai lembaga keuangan khususnya perbankan yang kini sudah menjadi kebutuhan. Semua bank, termasuk Bank BPD DIY, harus bergerak cepat menuju digitalisasi untuk memenuhi kebutuhan semua saluran pembayaran menjadi cashless di masa mendatang.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Bank Indonesia (BI) yang selalu mendorong Bank BPD DIY untuk menyelesaikan tahapan proses digitalisasi. Kami juga mendukung penuh percepatan digitalisasi yang tercermin dari BI melalui Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) seperti program QRIS Ready dengan memasuki pasar tradisional di kampus atau universitas di ruang DIY,” jelasnya.
Santoso mencontohkan bank BPD DIY telah bermitra dengan UPN Veteran Yogyakarta, dimana pembelian formulir pendaftaran menggunakan QRIS. Selain itu, bank BPD DIY memberikan diskon khusus untuk program-program tertentu guna mempercepat pembayaran nontunai di sektor DIY.
“Yang ingin kami promosikan sekarang bukan hanya pengguna dealer yang diakuisisi, tetapi juga pengguna QRIS. Masih dalam konteks digitalisasi, pembayaran PBB juga kita fasilitasi baik dengan berpindah dari pembayaran tunai ke pembayaran non tunai melalui salah satu kanal pembayaran mobile banking sehingga membentuk ekosistem digital yang tersosialisasikan dengan baik di masyarakat,” ujarnya.
Direktur Utama Bank BPD DIY mengatakan edukasi cashless payment kepada masyarakat saat ini masih perlu ditingkatkan agar Bank BPD DIY dapat memasuki pasar tradisional untuk mempercepat digitalisasi. Selain itu, sosialisasi aktif digitalisasi juga dilakukan antara lain dengan Pemerintah Kabupaten Sleman.
“Kami telah menginstruksikan kepada seluruh Pengurus Cabang Bank BPD DIY untuk memfasilitasi pembayaran cashless baik secara retail maupun melalui QRIS untuk seluruh kantin sekolah di DIY. Dalam waktu dekat, bank BPD DIY bersama Kementerian Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Diskdikpora) DIY akan membekali kewirausahaan, termasuk platform pembayaran digital bagi siswa SMK yang jarang kuliah,” jelas Santoso. (ira)
Source: www.krjogja.com
