Bangsalsari menjadikan TPA sebagai BUMDes, Pengelola: Untuk perusahaan peternakan, perikanan dan pertanian - WisataHits
Jawa Timur

Bangsalsari menjadikan TPA sebagai BUMDes, Pengelola: Untuk perusahaan peternakan, perikanan dan pertanian

Bangsalsari menjadikan TPA sebagai BUMDes, Pengelola: Untuk perusahaan peternakan, perikanan dan pertanian

Pengkhotbah: Moh.Ali Mahrus
| Editor: Nurlayla Ratri

WAKTU JATIM – Lihat dari dekat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Desa Bangsalsari Kecamatan Bangsalsari Jember yang terletak di Dusun Krajan B atau 1 Kilometer Barat Kantor Kecamatan Bangsalsari yang dijadikan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) namanya Jaya Makmur Bangsalsari.

orang Irlandia H. Nur Kholis, Kepala Desa Bangsalsari kepada wartawan mengatakan keberadaan TPA di desanya juga digunakan sebagai BUMDes selain menampung sampah dari pasar Bangsalsari yang puluhan tahun tidak memiliki tempat sampah.

Baca Juga: Silaturahmi Lintas Agama, Kepala Kementerian Agama Tuban Tuai Lob

“Sampai saat ini pengolahan sampah di desa kami belum optimal, dengan adanya TPA di petak seluas 5.000 meter persegi ini, kami juga menjadikannya sebagai BUMDes, yang tidak hanya dapat menguraikan pengolahan sampah, tetapi juga dapat menghasilkan PAD. untuk desa dari pengolahan sampah yang sudah ada,” ujar H. .Nur Kholis pada Minggu (01/08/2023).

Andrianto selaku pengelola TPA dan BUMDes Jaya Makmur Bangsalsari menjelaskan, baik TPA maupun BUMDes Desa Bangsalsari dapat menampung kapasitas sampah maksimal 2 ton per hari.

Hal ini ditunjukkan dengan kemampuan mesin pengurai limbah dimana sebagian dari limbah yang terurai dikelompokkan dan diolah menjadi beberapa produk, terutama untuk perusahaan di sektor peternakan, perikanan dan pertanian.

“Dalam sehari, rata-rata sampah yang masuk ke TPA sebanyak 1,5 ton. Kami akan mencacah dan memisahkan sampah yang masuk sehingga kami dapat menghasilkan berbagai produk pertanian seperti produksi pupuk organik, budidaya magot untuk sentra perikanan dan peternakan. . “ucap andrianto.

Selain ketiga jenis perusahaan tersebut, Abndrianto juga menyiapkan mesin produksi paver dengan bahan baku dari limbah. Sampah yang digunakan sebagai bahan baku paver adalah sampah yang tidak mudah terbakar seperti botol, piring, plastik dan kaca.

“Sampah plastik, botol, piring, dan gelas ini kami kumpulkan sendiri, yang nantinya akan kami olah menjadi batu paving hexagonal. Botol-botol ini kami lelehkan dengan alat khusus untuk dijadikan bahan baku,” jelasnya.

Selain menjadikan TPA sebagai BUMDes, Andrianto juga menyatakan pihaknya juga akan menjadikan TPA Bangsalsari sebagai tempat wisata edukasi bagi siswa untuk belajar mengelola sampah dengan baik.

Baca Juga: DLH Kota Malang Percepat Penanganan Bau Tak Sedap di TPS Kedungkandang

“Saat ini kami sudah menyiapkan program untuk menjadikan TPA ini sebagai tempat wisata edukasi. Nantinya kami juga akan membuat sawah buatan yang akan kami tanam di sawah buatan ini pada pagi hari dengan menggunakan polyback dan pupuk organik dari limbah yang kami hasilkan,” jelasnya.

Untuk sawah buatan ini, jelas Andrianto, pihaknya sudah melakukan uji coba dengan hasil yang cukup baik. Padi yang ditanam dalam 1 polyback dapat menghasilkan 5 kg beras.

“Untuk sawah buatan ini, masyarakat yang belum memiliki sawah nantinya bisa belajar dengan kami, karena hasil dari sawah buatan ini cukup menjanjikan, karena padi yang ditanam dalam 1 polyback bisa menghasilkan antara 3 sampai 5 kilogram beras,” dia menjelaskan.

Mengenai budidaya magot, Andrianto menjelaskan pangsa pasar magot sangat menjanjikan karena banyak pembudidaya ikan khususnya lele yang membutuhkan magot segar sehingga permintaan pasar cukup tinggi.

“Selama ini magot ini sudah kami kirim ke Banyuwangi, Lumajang dan juga ke Mojokerto, permintaan dari daerah lain juga cukup tinggi. Kami berharap TPA ini menjadi BUMDes dan dapat berkontribusi untuk pembangunan desa,” pungkas Andrianto.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button