Bahlil memberi tahu pabrik pipa Belanda bahwa investasi Rp 1,9 triliun hampir berlabuh di Vietnam - WisataHits
Jawa Tengah

Bahlil memberi tahu pabrik pipa Belanda bahwa investasi Rp 1,9 triliun hampir berlabuh di Vietnam

TEMPO.CO, jakarta – Menteri Penanaman Modal dan Kepala BKPM Bahil Lahadalia menceritakan apa yang terjadi di balik realisasi investasi perusahaan pipa Belanda di Indonesia. Dia mengatakan investasi yang dilakukan Wavin hampir berakhir di Vietnam.

“Dari September kami bujuk mereka, pertama mereka mau ke negara lain, salah satunya negara ke Vietnam. Tapi kami membuat penawaran yang bagus sampai mereka akhirnya bisa datang berkunjung terobosan hari ini,” kata Bahlil saat acara peresmian terobosan Pabrik Pipa Wavin di Batang, Jawa Tengah pada Senin 3 Oktober 2022.

Bahlil mengungkapkan perusahaan Wavin hampir saja tertarik ke Vietnam dan gagal merealisasikan investasinya di Indonesia. Namun, setelah dirayu dan menerima tawaran tersebut, Wavin akhirnya setuju untuk berinvestasi di Indonesia.

Pada hari Senin, 3 Oktober 2022, pabrik tabung Belanda Wavin Group memecahkan batu fondasi untuk pabrik atau pabriknya hari ini terobosan di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah. Menurut Bahlil, pendekatan Wavin sudah ditempuh pihaknya sejak tahun 2020. Kemudian pihaknya melakukan negosiasi dengan Wavin di Belanda.

“Kami telah meliput perusahaan Wavin ini dari tahun 2020, waktu covid perintah Presiden untuk berkeliling Indonesia dalam rangka mencari investasi. Alhamdulillah kami berangkat ke Belanda pada bulan September, kami mencoba untuk lebih dekat dengan Wavin,” kata Bahlil.

Pemerintah sangat berharap investasi Wavin dapat membantu mendongkrak produksi pipa dalam negeri menggantikan impor. “Karena 80 persen tubing ini impor, produk ini merupakan substitusi impor,” kata Bahlil.

Ia menyatakan bahwa kelas pipa Wavin akan menjadi yang terbesar. Produksinya tidak hanya ditujukan untuk menembus kawasan Asia Tenggara dan Asia-Pasifik, tetapi juga untuk diekspor ke Eropa.

Pabrik tersebut diharapkan dapat beroperasi pada akhir tahun 2024. Pabrik yang diperkirakan menyerap investasi US$ 125 juta atau sekitar Rp 1,9 triliun itu segera menyerap 400 hingga 500 pekerja.

Membaca: Temui CEO HMNS, lulusan geologi yang menjadi pengusaha parfum setelah menolak Freeport

Ikuti berita terbaru Tempo di Google News, klik di sini

Source: bisnis.tempo.co

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button