Bagaimana penduduk Poloviyen melawan inflasi - WisataHits
Jawa Timur

Bagaimana penduduk Poloviyen melawan inflasi

Minggu 18 September 2022 | 14:34 WIB

| penulis:

Buku Catatan: tobari

Surabaya, InfoPublik – Berbagai lapisan masyarakat di Kota Malang terus bergerak dalam upaya menahan inflasi atau kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok.

Kali ini, warga RW 3 Desa Polowijen, Kecamatan Blimbing menggelar pameran dan bazar bertajuk Polowijen Kreatif-Ekonomi Bangkit.

Acara yang berlangsung pada 16-18 September ini melibatkan 121 pemangku kepentingan UMKM dan warga sekitar. Usai membuka acara pada Jumat (16 September 2022), Wakil Walikota Malang Sofyan Edi Jarwoko mengatakan, pihaknya sangat bangga dengan inisiatif dan gagasan warga tersebut.

Menurutnya, kesadaran warga untuk bangkit bersama di tengah kondisi perekonomian yang kurang stabil sangat tinggi, dan kejadian seperti ini tidak hanya akan mendongkrak perekonomian masyarakat, tetapi merupakan langkah nyata untuk mengantisipasi dan menahan inflasi.

Pria yang akrab disapa Bung Edi ini menambahkan, produk UMKM masyarakat sangat bagus dan berdaya saing tinggi. Seperti aneka makanan, minuman, kerajinan tangan dan batik yang memiliki kualitas ekspor.

“Dalam hal ini, Pemkot Malang akan terus memberikan penguatan dan mendorong sejumlah elemen masyarakat untuk selalu optimis dan mampu melakukan kegiatan serupa,” imbaunya.

Dengan begitu, kata dia, efek domino inflasi bisa ditekan atau diminimalisir sambil menunggu aliran pembayaran kesejahteraan dari pemerintah. Jika ini bisa dilakukan di setiap daerah, itu akan bagus.

“Kita akan menghadapi satu syarat, yaitu inflasi bersama. Stimulasi ekonomi lebih banyak dan pandemi Covid-19 juga harus bersama-sama,” kata Bung Edi.

Ketika kita mengatasi suatu program atau masalah bersama-sama, insya Allah bekerja sama dapat membantu kita pulih lebih cepat dan naik lebih kuat.

“Dan sebaliknya, jika pergi sendiri, hasilnya tidak akan maksimal,” jelas pria berkacamata itu.

Sementara itu, Efendi, Direktur Pelaksana Pameran dan Bazaar, mengatakan awalnya memiliki ide dengan tokoh masyarakat untuk merevitalisasi perekonomian, khususnya para pelaku usaha di Poloviye, agar krisis ekonomi segera berakhir dan kebangkitannya lebih cepat. Akhirnya muncul ide untuk mengadakan bazar dan pameran.

Kegiatan seperti ini, jelasnya, akan terus dilakukan dengan melibatkan lebih banyak pelaku UMKM dan pihak ketiga.

“Di desa ini, melalui kelompok sadar wisata dan organisasi pemuda, mereka sudah memiliki galeri untuk menampung, menjual, dan memasarkan produk-produk UMKM warga. Ini memungkinkan warga memasarkan produknya meski tidak ada acara seperti ini,” kata Efendi. (MC Diskominfo Provinsi Jawa Timur/non-mengapa/toeb)

Anda dapat mengirim ulang, menulis ulang, dan/atau menyalin konten ini asalkan Anda mencantumkan sumbernya InfoPublik.id

Source: infopublik.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button