Badan tidak mengembalikan investasi dan menyoroti pengelolaan desa wisata di Desa Ranupani, Lumajang - WisataHits
Jawa Timur

Badan tidak mengembalikan investasi dan menyoroti pengelolaan desa wisata di Desa Ranupani, Lumajang

Berita Lumajang

SURYA.c.id | LUMAJANG – Desa Ranupani, Senduro, Lumajang merupakan desa yang populer di kalangan pendaki Gunung Semeru.

Desa yang menjadi pintu masuk Gunung Semeru ini memiliki danau dan warganya tetap mengolah kearifan lokal.

Beberapa tahun terakhir ini, pemerintah Kabupaten Lumajang memberikan perhatian maksimal agar Desa Ranupani menjadi desa wisata.

Namun, tampaknya hal itu belum mendongkrak kunjungan wisatawan secara signifikan, apalagi pendakian Gunung Semeru ditutup.

Akomodasi atau homestay menerima hampir semua tamu di sana.

Hal itu ditegaskan Anggota DPRD Lumajang dari Fraksi PPP Lumajang Trisno.

Oleh karena itu, menurutnya pengelolaan dan pengembangan data pariwisata sangat perlu dioptimalkan agar tepat sasaran sehingga anggaran yang dikeluarkan tidak terbuang sia-sia.

Karena optimalisasi ini sangat penting untuk jumlah kunjungan wisatawan.

“Desa Wisata Terpenting Lumajang yang masuk dalam 50 Anugerah Desa Wisata Indonesia Tahun 2021 ini banyak dibangun untuk kenyamanan wisatawan. Seperti amfiteater yang diresmikan Menteri Pariwisata. Namun setelah diresmikan, amfiteater tersebut tidak pernah digunakan untuk kegiatan lagi dan sepertinya sudah tidak terawat lagi,” ujarnya.

Anggaran yang dikeluarkan untuk pengembangan atau peningkatan potensi wisata ini tidak sedikit, yakni sekitar Rp 10 miliar lebih.

Namun, hasilnya tidak sebanding.

Tak peduli berdampak pada perekonomian nasional, kas daerah juga nihil.

Bahkan, Pemkab tidak hanya melakukan pembangunan, tapi juga menyediakan sejumlah pendamping.

“Perawatan desa Ranupani oleh pemerintah Kabupaten Lumajang sangat istimewa, namun dampaknya belum ada kemajuan yang signifikan. Selama ini desa tersebut belum menjadi desa berstatus maju. Desa Ranupani masih berstatus desa berkembang pada tahun 2022. Masih di kasta tingkat 3,” imbuhnya.

Trisno melanjutkan tak ketinggalan wahana wisata Siti Sundari yang terletak di Desa Burno, Kecamatan Senduro.

Tempat wisata tidak jauh dari desa Ranupani.

Keberadaan wahana wisata ini perlahan semakin menurun.

“Pasca pandemi malah lebih sepi daripada ramai,” pungkasnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button