Asita DIY lebih menghargai konsep ramah Muslim daripada wisata Halal - WisataHits
Yogyakarta

Asita DIY lebih menghargai konsep ramah Muslim daripada wisata Halal

Asita percaya beberapa orang salah paham tentang konsep wisata halal

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendukung penerapan konsep pariwisata tersebut. ramah muslim atau ramah Muslim di sejumlah destinasi wisata di provinsi ini.

Ketua Asita DIY Hery Satyawan mengatakan di Yogyakarta, Senin (7/11/2022) bahwa penggunaan istilah “Muslim-friendly” lebih tepat daripada istilah “wisata halal”, meski hampir sama, seperti wacana Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.

“Wisata halal cocok, tapi lebih tepat ramah muslimdia berkata.

Menurut Hery, tidak sedikit yang salah paham dengan konsep wisata halal, karena beranggapan hanya mengatur aspek halal dan haramnya makanan.

“Karena tidak mengatur soal halal dan haramnya makanan, tidak,” ujarnya.

Menurutnya, dengan mengutamakan pelayanan prima dan menghadirkan suasana yang menyenangkan, pelayanan pariwisata ramah muslim dapat dilaksanakan tanpa harus tercerabut dari budaya lokal. Konsep wisata seperti ini sebenarnya sangat diminati oleh para wisatawan, terutama dari negara-negara Asia seperti Jepang.

“Kadang mereka malah bertanya karena bukan masalah muslim tapi konsep bagaimana memahami prosedur pelayanan yang menurut mereka sesuai,” ujarnya.

Namun, ketika memasarkan pariwisata ramah Muslim, harus diperjelas bahwa konsep pariwisata tidak khusus untuk turis Muslim. Sejak status PPKM pembenahan rumah turun ke Level 1, wisman secara bertahap berdatangan dari sejumlah negara seperti Eropa dan beberapa negara Asia.

“Jumlahnya secara bertahap meningkat seiring dengan pelonggaran persyaratan perjalanan dari pemerintah,” katanya.

Sebelumnya pada Jumat (1/7), Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno bertemu dengan pengurus Jejaring Pariwisata Muhammadiyah di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta untuk membahas beberapa hal termasuk potensi pengembangan wisata halal. Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, Muhammadiyah memiliki kepedulian khusus terhadap wisata halal, tidak hanya membuat program untuk umat Islam tetapi juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya.

“Bahwa wisata halal bukan hanya tentang umat Islam, itu adalah kegiatan wisata untuk tujuan hidup secara umum,” kata Haedar.

Sumber: Antara

Source: www.republika.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button