Tren Pariwisata Meningkat, Tingkat Hunian Hotel di Malang - Surabaya - WisataHits
Jawa Timur

Tren Pariwisata Meningkat, Tingkat Hunian Hotel di Malang – Surabaya

Bisnis.comMALANG – Tingkat hunian hotel di Malang meningkat tajam pada Mei 2022, seiring dengan membaiknya tren pariwisata dan mitigasi pandemi Covid.

Kepala BPS Kota Malang Erny Fatma Setyoharini mengatakan tingkat hunian hotel di Malang pada Mei mencapai 58-59 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional 57,46 persen dan Jawa Timur 49,85 persen.

“Namun rata-rata lama menginap tamu (RLMT) hanya 1,48 hari, lebih kecil 0,04 poin dari RLMT Jatim yang mencapai 1,51 hari, dan nasional yang mencapai 1,58 hari,” katanya, Jumat (1/1). /01). . 7/2022).

Joko Budi Santoso, peneliti senior Pusat Kajian Kebijakan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya menilai libur Idul Fitri membawa berkah bagi sektor pariwisata.

Setelah turun pada April, tingkat hunian kamar (TPK) di Kota Malang meningkat tajam pada Mei dari 33,32 persen menjadi 58,71 persen pada Mei.

Angka keberhasilan ini merupakan yang tertinggi sejak Mei 2021 dan menunjukkan tren kenaikan selama 12 bulan terakhir, yang merupakan indikasi kuat pemulihan sektor pariwisata.

Dia memperkirakan kenaikan okupansi ini kemungkinan akan berlanjut pada Juni karena libur sekolah umat Islam. Faktor lainnya, keragaman objek wisata di Malang Raya akan semakin meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.

Selain itu, menurut dia, mulai normalnya kegiatan pemerintah di luar kantor dengan menggunakan fasilitas hotel berpotensi meningkatkan tingkat hunian hotel dan pariwisata. Hal ini juga akan membuat wisatawan lebih lama tinggal di Malang, sehingga pengeluaran mereka akan lebih besar dan berdampak pada peningkatan PAD melalui penerimaan pajak dan bea daerah.

Momentum ini perlu dimanfaatkan oleh para pelaku ekonomi, khususnya pemasok makanan dan minuman dan usaha mikro, untuk mengembangkan bisnis baru seiring dengan pulihnya pariwisata di Malang Raya.

Dukungan terhadap pemerintah daerah melalui promosi dan standarisasi produk, serta sertifikasi halal atas jasa dan produk perlu lebih diperkuat. Selain itu, APBD juga harus mengutamakan upaya rakyat untuk mengefisienkan perekonomian daerah konsisten dan memberikan manfaat bagi warganya. (K24)

Lihat berita dan artikel lainnya Berita Google

Tonton video yang dipilih di bawah ini:

Konten Premium Nikmati konten premium untuk informasi lebih dalam Login / Daftar

Source: surabaya.bisnis.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button