Arung Jeram “Joko Tingkir” di Wisata Kali Sejuk, Desa Purwosono, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang

Harianmerdekapost.com, Lumajang Jawa Timur – Berkembangnya program pariwisata “Satu Desa Satu” Pemerintah Kabupaten Lumajang memicu semangat Kepala Desa Purwosono Hendrik Dwi Martono, SE, untuk meningkatkan potensi wisata di desa yang dipimpinnya.

Sudah ada wisata “Cali Keren” yang diikuti oleh sebagian besar warga Lumajang dan dari luar Lumajang. Sementara itu, Hendrik yang biasa disebut sebagai pengelola Desa Purwosono saat ini tengah meningkatkan potensi wisata “Cali Keren” dengan menambah wahana bagi pengunjung untuk merasakan pengalaman menaiki rakit bambu tradisional sepanjang 100 meter menyusuri sungai sambil berswafoto di atas rakit.

Menurut Hendrik dalam pertemuan, Jumat (26/8/2022), ide kreatif ini muncul secara kebetulan saat melakukan kegiatan normalisasi daerah resapan air sebagai saluran irigasi dan sumber air utama untuk kolam ikan yang akan dibangun untuk mendukung ketahanan pangan. di desanya dan sampai saat ini belum ada nama kendaraan yang dianggap resmi karena belum digunakan untuk umum, belum diluncurkan dan sedang dalam tahap uji coba untuk keamanan dan kenyamanan pengunjung.

“Ide itu muncul secara tidak sengaja ketika saya melihat banyak tanaman bambu di lahan yang akan dijadikan kolam untuk budidaya ikan,” aku Hendrik.

Selain itu, Lurah Purwoso, Hendrik Dwi Martono, SE berharap apa yang telah dilakukan dengan warga ini nantinya akan kembali kepada warganya, selain meningkatkan perekonomian melalui banyaknya pengunjung yang datang dan kolam budidaya ikan ini menjadi sumber konsumsi menjadi protein yang bisa dinikmati langsung oleh warga Purwosono.

Dengan demikian, tentunya lahan yang sebelumnya tidak produktif secara otomatis diubah menjadi lahan produktif untuk mendorong peningkatan taraf ekonomi masyarakat.

“Ini semua hanya upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di desa saya,” tutupnya

Kegiatan yang dilakukan Kepala Desa Purwosono ini mendapat simpati dan dukungan dari warga, bahkan sebagian warga rela merelakan sebagian lahannya untuk dijadikan sebagai pintu gerbang lokasi wisata yang sedang dikembangkan.

“Kalau untuk kepentingan umum, saya rela menggunakan harta saya sebagai jalan menuju tempat wisata,” kata seorang warga setempat. (fjr)

Posting dilihat: 75

Source: harianmerdekapost.com