Anak-anak bahagia menabur sayuran | Radar Bojonegoro - WisataHits
Jawa Tengah

Anak-anak bahagia menabur sayuran | Radar Bojonegoro

Indra Karyanto telah mengubah kebunnya menjadi taman hidroponik. Sementara sebagian besar masyarakat hanya memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan pasar, kebun Indra dimanfaatkan untuk wisata edukasi sayur bagi anak sekolah.

KETIKA Sambil menunggu jadwal sekolah, Indra sibuk merapikan kebunnya dan menabur benih tanaman hidroponik di kebunnya. “Kegiatannya antara lain mengenalkan nama-nama sayur, menabur dan seperti apa tanaman hidroponik itu,” kata pria yang tinggal di Desa Gadu, Kecamatan Sambong, Blora ini.

Rata-rata pengunjung adalah pelajar PAUD dan Taman Kanak-Kanak (TK). Terbuka untuk sekitar 20 hingga 40 pengunjung sekaligus. Di taman yang cukup luas ini, anak-anak bisa merasakan proses menabur dan memanen tanaman dalam berbagai bentuk. Ada segitiga sama sisi dan segitiga siku-siku.

Momentum untuk memulai sekolah sangat ditunggu-tunggu. Indra mengatakan selama pandemi dan sekolah menerapkan sistem belajar di rumah, kebunnya praktis hanya digunakan untuk memasok pasar, termasuk supermarket dan pedagang sayur.

“Sirkulasinya tidak lancar, mudah-mudahan anak sekolah masuk,” kata pria kelahiran Sukoharjo, Kota Solo ini. Ketika pandemi mereda dan politik menjadi tatap muka, kunjungan ke kebun hidroponik mulai bergerak. Beberapa hari yang lalu sebelum liburan sekolah, para siswa dari Kecamatan Randuplatung dan Bleboh. “Ada juga kelas outbond, mereka datang ke sini untuk belajar di luar kelas,” jelasnya. (luk/rij)

Indra Karyanto telah mengubah kebunnya menjadi taman hidroponik. Sementara sebagian besar masyarakat hanya memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan pasar, kebun Indra dimanfaatkan untuk wisata edukasi sayur bagi anak sekolah.

KETIKA Sambil menunggu jadwal sekolah, Indra sibuk merapikan kebunnya dan menabur benih tanaman hidroponik di kebunnya. “Kegiatannya antara lain mengenalkan nama-nama sayur, menabur dan seperti apa tanaman hidroponik itu,” kata pria yang tinggal di Desa Gadu, Kecamatan Sambong, Blora ini.

Rata-rata pengunjung adalah pelajar PAUD dan Taman Kanak-Kanak (TK). Terbuka untuk sekitar 20 hingga 40 pengunjung sekaligus. Di taman yang cukup luas ini, anak-anak bisa merasakan proses menabur dan memanen tanaman dalam berbagai bentuk. Ada segitiga sama sisi dan segitiga siku-siku.

Momentum untuk memulai sekolah sangat ditunggu-tunggu. Indra mengatakan selama pandemi dan sekolah menerapkan sistem belajar di rumah, kebunnya praktis hanya digunakan untuk memasok pasar, termasuk supermarket dan pedagang sayur.

“Sirkulasinya tidak lancar, mudah-mudahan anak sekolah masuk,” kata pria kelahiran Sukoharjo, Kota Solo ini. Ketika pandemi mereda dan politik menjadi tatap muka, kunjungan ke kebun hidroponik mulai bergerak. Beberapa hari yang lalu sebelum liburan sekolah, para siswa dari Kecamatan Randuplatung dan Bleboh. “Ada juga kelas outbond, mereka datang ke sini untuk belajar di luar kelas,” jelasnya. (luk/rij)

Source: radarbojonegoro.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button