Akuisisi intensif, Triniti menargetkan "bank tanah" 500 hektar dalam dua tahun - WisataHits
Jawa Barat

Akuisisi intensif, Triniti menargetkan “bank tanah” 500 hektar dalam dua tahun

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Perintis Triniti Properti Tbk akan terus melakukan pembelian tanah melalui mekanisme akuisisi maupun melalui kerjasama atau kerjasama dengan berbagai pihak.

Direktur Utama PT Perintis Triniti Properti Tbk Ishak Chandra mengungkapkan hal tersebut saat menjawab pertanyaan Kompas.comSenin (18/7/2022).

“Karena tanah merupakan komoditas utama yang mendukung pertumbuhan positif perusahaan untuk terus membangun dan mengembangkan produk real estate,” kata Ishak.

Perseroan membidik lahan eksisting di Bandung, Lampung, Semarang dan sejumlah kota besar lainnya di Indonesia untuk mendukung pengumpulan cadangan lahan yang ditargetkan (bank negara) seluas 500 hektar selama dua tahun ke depan.

Baca Juga: Kepatuhan terhadap Rencana Pengembangan Kawasan Wisata Tana Mori di NTT

Saat ini, cadangan lahan Perseroan tersebar di Tangerang (Banten), Batam (Kepulauan Riau), Sentul (Jawa Barat), Lampung dan Tana Mori-Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur).

Sementara itu, perseroan telah mencatatkan hingga semester I-2022 pemasaran penjualan senilai Rp 382,05 miliar, meningkat 22,13 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Proyek Sequoia Hills adalah kontributor utama untuk ini pemasaran penjualan perusahaan sebesar 39,06 persen atau Rp 149,2 miliar.

Sedangkan total aset perseroan hingga Maret 2022 tercatat Rp 1,99 triliun, naik dari posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 1,87 triliun.

Total kewajiban dan ekuitas perseroan masing-masing Rp 1,39 triliun dan Rp 592 miliar.

Sedangkan pendapatan perseroan per 31 Maret 2022 sebesar Rp 566 juta yang berasal dari pendapatan jasa dan pemasaran.

Perseroan belum dapat mencatatkan penjualan sejak tahun 2020 karena penerapan PSAK 72, meskipun dari tahun 2020 sampai dengan 31 Maret 2022 secara total pemasaran penjualan Rs 797 crore Rs.

Tana Mori

Tana Mori adalah proyek terbesar perusahaan dengan perkiraan nilai perkembangan bruto (GDV) senilai Rp 10 triliun.

Perseroan telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Tanamori Makmur Indonesia dan PT Manggarai Anugerah Indonesia untuk mengembangkan proyek ini.

Dengan luas 246 hektar, Tana Mori fokus menjadi destinasi wisata kelas dunia. Hal ini menyusul penetapan Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi wisata prioritas.

Perusahaan bertindak sebagai pengembang utama yang akan mengajak investor untuk bersama-sama mengembangkan Tana Mori.

“Oleh karena itu, kami berharap proyek ini segera mendapat status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan diumumkan pada KTT G20 mendatang sebagai proyek pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif,” tambah Ishak.

Pembangunan proyek dibagi menjadi dua tahap. Yang pertama adalah pengembangan seluas 87 hektar, sedangkan pengembangan tahap kedua seluas 159 hektar.

Progres proyek sejauh ini terdiri dari pembangunan infrastruktur dasar dan sejumlah fasilitas Rapat, insentif, kongres, pameran (MICE), akan segera dikerahkan untuk mendukung KTT G20 dan ASEAN pada 2023.

dapatkan pembaruan pesan yang dipilih dan berita terkini setiap hari dari Kompas.com. Jom join grup Telegram “Kompas.com News Update” caranya klik link lalu join. Anda harus terlebih dahulu menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: www.kompas.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button