Akibat perang dengan pihak ketiga, Hotel Sayaga terbengkalai
www.jabarekspres.com – Hotel Sayaga milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Kabupaten Bogor terlihat terbengkalai. Padahal hotel tersebut diperkirakan akan dibuka pada Mei 2022. Namun hingga saat ini masih belum beroperasi.
Proyek pembangunan Hotel Sayaga telah menghabiskan anggaran daerah yang besar, yakni Rp 76 miliar. Dalam APBD 2017, pemerintah Kabupaten Bogor mengucurkan anggaran sebesar Rp36,3 miliar. Proyek tersebut dimenangkan oleh PT Amarta Karya.
Kemudian, dalam APBD 2021, Pemkab Bogor kembali menganggarkan anggaran untuk kelanjutan proyek pembangunan senilai Rp39 miliar yang akan dikerjakan oleh PT Mirtada Sejahtera.
Selain pekerjaan konstruksi, Pemkab Bogor juga menghabiskan Rp 8,5 miliar untuk peralatan hotel dan Rp 1,7 miliar untuk biaya konsultan pengawas.
Saat ini, pengurus PT Sayaga Wisata sedang mengklarifikasi masalah tersebut dengan pihak ketiga di pengadilan.
Kalaupun masalah diselesaikan di meja hijau, pembangunan hotel saya harus diselesaikan agar bisa segera beroperasi dalam waktu dekat.
Demikian disampaikan Ade Sanjaya, anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bogor. Ia meminta direksi Sayaga segera menyelesaikan masalah hotel yang tidak beroperasi tersebut.
“Yang saya tahu dari status PT Sayaga Quo adalah ada masalah antara Sayaga dengan pihak ketiga. Kasus mana yang sudah di pengadilan, ada masalah terkait pemutusan kontrak,” kata Ade Sanjaya kepada Jabarekspres. com, Kamis (21/12).
Sebelum pemutusan kontrak, kata Ade Sanjaya, ada kendala terkait pekerjaan dan kendala alam. Saat itu dilakukan perpanjangan waktu, pada akhirnya tidak bisa melakukan pekerjaan 100 persen.
Source: news.google.com
