Akademisi menyebut G20 sebagai dorongan untuk memamerkan keindahan wisata belitung di mata dunia - WisataHits
Jawa Tengah

Akademisi menyebut G20 sebagai dorongan untuk memamerkan keindahan wisata belitung di mata dunia

BANGKAPOS.COMBANGKA – Pulau Belitung akan menjadi tuan rumah Pertemuan Menteri Pembangunan (DMM) G20 pada 7-9 September 2022.

Robing, dosen ilmu politik Universitas Bangka Belitung (UBB), mengatakan momentum G20 akan menjadi ajang untuk memamerkan keindahan pariwisata di Belitung.

“Indonesia menjadi tuan rumah G20 untuk pertama kalinya. Salah satu rangkaian acara G20 akan berlangsung di Belitung pada 7-9 September. Sangat penting Babel menjadi tempat penyelenggaraan acara ini karena akan mempromosikan ke mata dunia keindahan pariwisata Babilonia, khususnya sektor pariwisata Pulau Belitung,” kata Robing, Selasa (6/9/2022).

Selain itu, akan bermanfaat bagi masyarakat sekitar karena bisnis lokal akan terus berkembang berkat keterlibatan masyarakat dalam acara ini. Penyedia produk konsumsi, transportasi dan UMKM terdekat juga akan berkembang secara otomatis.

“Kita patut berbangga, karena G20 sendiri merupakan forum internasional yang sangat disegani. Forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 20 negara anggota G20 dan Indonesia bergabung sejak 1999,” tambahnya.

“Negara-negara yang tergabung dalam forum ini menguasai 85 persen PDB dunia, 80 persen investasi global, 75 persen perdagangan dunia, dan 66 persen penduduk dunia. Bisa dibayangkan potensi negara kita,” jelas Robing.

Tentunya masyarakat sangat antusias dan antusias menyambut acara ini.

“Misalnya pada pertemuan G20 TIIWG kedua yang diadakan di kota Surakarta, Karnaval Budaya G20 – Karnaval Batik Solo. Banyak orang turun ke jalan, mengisi itinerary dengan suka cita dan bangga, melihat kekayaan warisan budaya yang dipamerkan dan Bisa juga disaksikan oleh seluruh delegasi negara-negara yang tergabung dalam G20,” ujarnya.

Sebagai satu-satunya wakil Asia Tenggara dalam forum bergengsi ini, Indonesia menempati posisi strategis sebagai jembatan kepentingan antara negara-negara Asia Tenggara dengan G20.

Misalnya, ASEAN siap berperan dalam perundingan G-20 yang disepakati pada KTT ASEAN ke-15 di Thailand, yang merupakan salah satu langkah maju dalam proses integrasi ekonomi ASEAN.

“Nah, dengan status ini, Indonesia memiliki akses dan peluang untuk bekerja sama dengan 20 ekonomi terbesar dunia,” ujarnya.

Dengan diangkatnya Indonesia sebagai presidensi G20 tahun ini, dapat membuka wawasan masyarakat bahwa perekonomian Indonesia akan diperhitungkan bahkan menjadi 20 negara berpengaruh di dunia.

Tentunya dengan semboyan Recover Together Recover Stronger, Indonesia berpeluang mendorong upaya kolektif dunia untuk menerapkan kebijakan yang dapat mempercepat pemulihan ekonomi global secara inklusif.

“Melalui forum internasional ini, kita bisa menciptakan dorongan untuk gotong royong, kompak agar bisa bangkit bersama. Tidak hanya dari sisi ekonomi, di ajang G20, sisi kesehatan dan pendidikan, seperti terobosan belajar mandiri, akan menjadi kesempatan untuk bertukar pikiran dan gagasan untuk perubahan yang lebih baik,” kata Rob. (Bangkapos.com/Cici Nasya Nita)

Source: bangka.tribunnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button