Ajukan Program PSBI, Hergun: Bank Indonesia Dukung UMKM Sukabumi yang Handal - WisataHits
Jawa Barat

Ajukan Program PSBI, Hergun: Bank Indonesia Dukung UMKM Sukabumi yang Handal

Ajukan Program PSBI, Hergun: Bank Indonesia Dukung UMKM Sukabumi yang Handal

SUKABUMI – Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan hadir dalam penyerahan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) di Balai Desa Wisata Hanjeli tepatnya di Desa Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, Kamis (26/01). Dalam kegiatan yang bertemakan “Bank Indonesia dalam Setiap Makna Indonesia”, Ketua Fraksi Partai Gerindra Komisi XI DPR-RI menyampaikan apresiasi dan penghargaan sekaligus kebanggaan kepada Kantor Perwakilan Bank Provinsi Jawa Barat Indonesia atas kegiatan yang luar biasa ini. Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan upaya kami untuk meningkatkan kapasitas UMKM dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Saya juga berterima kasih kepada penyelenggara yang telah memberikan saya kehormatan untuk berkontribusi dalam acara ini sebagai bagian dari upaya membangun ekonomi Sukabumi, Jawa Barat, dan Indonesia,” ujar Heri Gunawan.

Politisi yang biasa disapa Hergun itu mengatakan, kinerja ekonomi Indonesia pada 2022 cukup menggembirakan. Di tengah tantangan resesi global, ekonomi Indonesia tumbuh lebih dari 5 persen. Pencapaian tersebut tidak terlepas dari kontribusi UMKM yang terbukti handal dalam menghadapi tantangan pandemi Covid-19.

Pandemi Covid-19, kata Hergun, memberikan dampak yang luar biasa. Tidak hanya dalam kesehatan masyarakat, tetapi juga dalam ekonomi global. Berbagai pembatasan kegiatan ekonomi, komersial, dan sosial yang diberlakukan untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran virus Covid-19 memberikan tekanan pada sisi ekonomi, keuangan, dan sosial, yang menyebabkan penurunan ekonomi di banyak negara di dunia termasuk Indonesia.

Heri Gunawan memegang penumbuk nasi

“Peran UMKM sangat besar dalam perekonomian Indonesia dan menjadi salah satu kunci terpenting bagi pembangunan ekonomi. Menurut data, jumlah UMKM mencapai 99 persen dari seluruh unit usaha. Kontribusi UMKM terhadap PDB juga mencapai 60,5 persen dan terhadap penyerapan tenaga kerja 96,9 persen dari total lapangan kerja nasional,” ujar Legislator Senayan dari Konstituensi IV Jabar, Kota/Kabupaten Sukabumi.

Ketua DPP Partai Gerindra itu juga mengatakan, survei Bank Indonesia pada Maret 2021 menemukan 87,5 persen UMKM terkena dampak negatif pandemi. Lagi pula, 12,5 persen dari mereka yang disurvei mengatakan bahwa pandemi tidak terpengaruh oleh ekonomi, dan sebanyak 27,6 persen dari mereka mengatakan bahwa penjualan meningkat.

Strateginya adalah penjualan online dan variasi produk, karena di masa pandemi perilaku masyarakat berubah ke arah digitalisasi. Pergantian aktor ini harus ditangkap oleh pelaku UMKM lainnya agar dapat memberikan kontribusi positif bagi upaya pemulihan ekonomi nasional.

“Komisi XI DPR RI selalu mendorong penguatan Program Pemulihan Ekonomi Indonesia (PEN) yang salah satunya mendukung UMKM. Pada tahun 2020, realisasi anggaran PEN mencapai Rp579,78 triliun. Kemudian meningkat menjadi Rp 658,6 triliun pada 2021 dan mencapai Rp 396,7 triliun pada 2022,” ujarnya.

Realisasi dukungan UMKM pada tahun 2020 mencapai Rp112,84 triliun yang digunakan oleh lebih dari 30 juta UMKM. Kemudian pada 2021 meningkat menjadi Rp 116,2 triliun. Dan pada tahun 2022 menjadi Rp26,1 triliun, di antaranya Rp364,3 triliun untuk penyaluran KUR kepada 7,6 juta debitur dan nilai penjaminan UMKM Rp12,7 triliun untuk 764.000 debitur.

“Komisi XI DPR RI juga mendorong para mitra untuk meningkatkan dukungan terhadap UMKM. Salah satu mitra yang memberikan respon positif adalah Bank Indonesia,” lanjut Hergun.

Legislator Aspirasi Terbaik pada acara Radar Sukabumi Award 2022 juga menyatakan dukungan Bank Indonesia diwujudkan dalam pengalokasian anggaran PSBI serta penguatan sektor riil dan UMKM yang selalu meningkat setiap tahunnya. Hal ini merupakan bukti komitmen Bank Indonesia dalam mendukung pemberdayaan UMKM agar semakin handal dan berdaya saing global.

D CHANNEL 2 Heri Gunawan memiliki potensi tanaman Hanjeli dari Desa Wisata Hanjeli

“Siang ini kita bisa berkumpul di Balai Desa Wisata Hanjeli untuk menyaksikan penyerahan PSBI secara simbolis kepada penerima manfaat di Kabupaten Sukabumi. Penunjukan Desa Hanjeli sebagai tempat pengajuan PSBI merupakan langkah tepat untuk lebih mempromosikan wisata Hanjeli agar semakin dikenal di seluruh Indonesia bahkan dunia. Desa Hanjeli yang terletak di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu menawarkan konsep edukasi. Yakni, belajar cara bercocok tanam tanaman pangan “Hanjeli,” jelasnya.

Anggota DPR Senayan menambahkan, hanjeli merupakan sumber karbohidrat dengan kadar gizi yang setara dengan nasi, sorgum, atau sumber pangan lainnya. Hanjeli juga memiliki nilai gizi yang tinggi sehingga bermanfaat bagi penderita osteoporosis, serta aman dikonsumsi oleh penderita diabetes karena indeks glikemiknya yang rendah. Selain itu akar tanaman ini dapat dimanfaatkan sebagai tanaman herbal, batang dan daunnya dapat digunakan sebagai pakan ternak, selain itu daunnya juga dapat dibuat teh.

“Kami berharap semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Hanjeli dan membeli produk souvenir buatan UMKM seperti Rengginang Hanjeli, Brownies, Tape Hanjeli, Teh Waluran, Madu, Tepung Hanjeli, Rengginang Hanjeli dan Sabun Hanjeli,” imbuhnya.

Selain itu, lanjut Hergun, pihaknya memberikan apresiasi kepada Bank Indonesia, khususnya Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat yang memberikan PSBI kepada 9 penerima manfaat di Sukabumi.

“Kami berharap PSBI yang diterima penerima manfaat di Kabupaten Sukabumi dapat meningkatkan kapasitas usaha masing-masing UMKM, memberikan kontribusi positif bagi lingkungan terutama memperkuat daya beli masyarakat, serta berkontribusi dalam upaya lanjutan pemulihan ekonomi di Kabupaten Sukabumi,” ujarnya. berharap.

Lebih lanjut Hergun menjelaskan, program pemberdayaan UMKM yang diterapkan Bank Indonesia terbukti mampu meningkatkan produktivitas UMKM. Program perlu diperluas dengan menyasar lebih banyak UMKM. Saat ini baru 9 UMKM yang mendapatkan manfaat PSBI, semoga menyusul lebih banyak lagi.

Perlu diketahui, jumlah UMKM di Kabupaten Sukabumi mencapai 201.000 UMKM. Semoga program ini tidak berhenti sampai disitu tetapi dapat berjalan terus menerus dan diharapkan Bank Indonesia dapat mendorong UMKM di Sukabumi untuk beralih ke digital dan ekspor.

Sebagai langkah awal terobosan ekspor UMKM GO dapat dilakukan melalui kantor Bank Indonesia di luar negeri, dan juga dapat menggunakan jaringan diaspora WNI di luar negeri.

“Ke depannya, terobosan Go Export bagi UMKM diharapkan dapat mendongkrak kontribusi ekspor Indonesia terhadap UMKM hingga 21,60 persen pada 2024. Perlu dicatat, kontribusi ekspor UMKM Indonesia saat ini baru mencapai 15,69 persen,” ujarnya.

Meski begitu, Hergun mengatakan ada tiga strategi untuk meningkatkan sinergi, koordinasi, dan kolaborasi dalam mendukung kemajuan UMKM. Pertama, mempertegas kembali koordinasi dengan UMKM, khususnya melalui penyediaan dan penggunaan e-katalog UMKM dalam mendukung Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP, Mitra Komisi XI).

Kedua, pemberdayaan UMKM dengan klasterisasi wirausaha dan pelatihan serta akses pembiayaan bagi perbankan (OJK mitra Komisi XI) dan ketiga, digitalisasi UMKM termasuk sistem pembayaran (mitra BI Komisi XI).

Kinerja positif pertumbuhan ekonomi nasional tidak lepas dari peran pertumbuhan ekonomi daerah, antara lain pertumbuhan ekonomi Jawa Barat dan pertumbuhan ekonomi Sukabumi. Badan Pusat Statistik mencatat perekonomian Jabar tumbuh 6,07 persen (yoy) pada triwulan III 2022, naik dari pertumbuhan triwulan II 2022 sebesar 5,68 persen (yoy).

“Kinerja ini tertinggi di Pulau Jawa dan juga tercatat melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,72 persen (year over year). Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat yang luar biasa antara lain karena mendukung pertumbuhan ekonomi di Sukabumi,” ujarnya.

Sukabumi dikenal memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi karena, pertama, Sukabumi memiliki keunggulan geografis-demografis dari segi wilayah dan lokasi serta jumlah penduduk (Gurilap – gunung, hutan, laut, pantai, dan sungai) dan kedua, Sukabumi mendapat anugerah dengan Mega Proyek Sukabumi yang merupakan gabungan proyek nasional antara lain Jalan Tol BOCIMI (dalam pengerjaan – Komisi XI Mitra LMAN), Double Track Kereta Api Bogor-Sukabumi (dalam pengerjaan), Bandara Sukabumi, Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata (KEK) di Cicurug dan pelaku industri Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Cikidang serta dukungan UMKM mencapai 201.000 UMKM.

“Perekonomian Sukabumi telah pulih secara signifikan. Hal ini dapat kita lihat di jalan-jalan yang penuh dengan mobilitas, juga toko-toko yang diserbu pembeli, menunjukkan menguatnya daya beli masyarakat. Begitu juga dengan pasar tradisional yang ramai membeli kebutuhan sehari-hari,” jelasnya.

“Pelaku UMKM yang berjualan di pinggir jalan, di depan rumah, di pasar, di toko, di pasar tradisional, di toko modern, hampir semua bisa tersenyum bahagia karena barangnya laris manis pembeli. Peran UMKM sangat bermanfaat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi pengangguran dan kemiskinan di Sukabumi,” lanjut Hergun.

Ada beberapa indikasi, kata Hergun, antara lain kontribusi UMKM terhadap perekonomian sangat besar. Kita patut bersyukur mampu melewati beberapa krisis ekonomi dimana UMKM selalu tampil handal dan menjadi penyelamat perekonomian nasional.

Persahabatan Heri Gunawan dengan penerima PSBI

Namun, UMKM masih menghadapi sejumlah tantangan, antara lain terkait inovasi dan teknologi, literasi digital, produktivitas, legalitas atau perizinan, pendanaan, branding dan pemasaran, sumber daya manusia, standarisasi dan sertifikasi, pemerataan pembinaan, pelatihan dan fasilitasi, dll. dan rincian dasar (Komisi XI Mitra BPS – RUU Satu Data Indonesia).

Maka keberadaan UMKM harus didukung oleh semua pihak, terutama dalam hal permodalan dan pemasaran, sehingga mampu memperluas pasar ke luar negeri. Perbankan nasional harus memperkuat penyaluran pembiayaan bagi UMKM. Saat ini rasio kredit UMKM hanya 20 persen, turun dari target 30 persen pada 2024.

Secara sinergis, pemerintah dan pihak terkait perlu meningkatkan pengembangan UMKM agar mampu menghasilkan produk yang inovatif, handal dan berdaya saing, serta berdaya saing nasional dan global sehingga perbankan semakin mempercayai mereka untuk menyalurkan pembiayaan yang lebih besar.

Peningkatan kapasitas UMKM di Sukabumi diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Sukabumi, Jawa Barat dan Indonesia. Oleh karena itu, arah pemberdayaan UMKM ke depan perlu dibangun dengan semangat kolaboratif multipihak dan sinergi lintas sektoral, serta keselarasan dukungan UMKM antar level (nasional dan daerah).

“Sekali lagi, saya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi langkah-langkah yang kita upayakan untuk membangun Indonesia yang lebih baik dan tangguh sebagai bagian dari pemulihan COVID-19. Mari terus berikan yang terbaik untuk Sukabumi, Jawa Barat, nusantara dan bangsa, jangan pernah lelah mencintai Sukabumi dan Indonesia,” pungkas Hergun.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button