VN Telkom rilis SiTangkal di Pangandaran untuk fasilitasi ketahanan pangan desa - WisataHits
Jawa Barat

VN Telkom rilis SiTangkal di Pangandaran untuk fasilitasi ketahanan pangan desa

SiTangkal akan menghubungkan pemerintah desa dengan masyarakat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDT) dan Smart Village Nusantara (SVN) Telkom Indonesia merilis sistem ketahanan pangan lokal (SiTangkal) di Desa Pangandaran, Jawa Barat akhir pekan lalu. .

SiTangkal akan menghubungkan pemerintah desa dengan masyarakat serta pemerintah desa lainnya dalam menyediakan pangan lokal sehingga terbebas dari berbagai risiko terkait ketahanan pangan.

Menurut Direktur Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Kementerian Desa, PDT, Ir Eko Sri Haryanto MM, Perpres No. 104 memberikan kewenangan kepada daerah untuk menyiapkan potensi, produksi, dan akses pasar pangan lokal. dan pelayanan publik.

“Dengan menambahkan fitur SiTangkal dalam solusi layanan SVN, maka akan terjadi integrasi kebutuhan pangan di tingkat lokal bahkan regional karena aplikasi digital menciptakan koneksi antar desa. Surplus dan ekses data desa akan berada di tengah banyaknya potensi sumber daya alam yang ada di tanah tersebut,” ujarnya. Eko, Senin (29/8).

Sebelumnya, pada 22 Agustus lalu, Dirjen PPDT Kementerian Desa beserta jajarannya menandatangani Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Kementerian Desa PDT dan PT Telkom Indonesia dengan payung pengembangan ekonomi desa melalui digitalisasi dalam rangka mendukung ketahanan pangan. di daerah tertinggal.

Isi dari PKB tersebut meliputi beberapa hal, antara lain capacity building untuk pembangunan ekonomi desa berbasis digital; Digitalisasi Ekonomi Cerdas oleh BUMDes dan BUMDes secara bersama-sama; Sosialisasi bantuan pembangunan ekonomi desa dalam mewujudkan desa digital; dan mendukung program ketahanan pangan melalui aplikasi digital.

Eko mengatakan dari sisi kebijakan regulasi, pengenalan SVN oleh pemerintah desa dimungkinkan di mana-mana, dengan menggunakan dana desa yang disediakan oleh pemerintah pusat. Padahal, tidak hanya anggaran aplikasi, tapi juga pendidikan dan pelatihan.

“Regulasi sudah siap untuk mengadopsi SVN, khususnya terkait pilar pemerintahan dan bisnis, karena keduanya tidak bisa dipisahkan. SiTangkal akan fokus pada BUMDes yang saat ini dimulai di desa Pangandaran sebagai pilot project untuk kemudian direplikasi di daerah lain,” jelasnya.

Sementara itu, menurut Kepala Bappeda Kabupaten Pangandaran, Agus Satriadi, pihaknya sangat mendukung penerapan digital seperti SVN di wilayahnya. Karena database yang dibuat oleh SVN merupakan dasar yang kuat untuk semua kebijakan dan keputusan pemerintah daerah.

“(SVN) dapat memberikan data yang akurat dan visi ke depan, terutama tentang ketahanan pangan Pangandaran di masa depan. Selain itu, kontribusi pertanian terhadap PDRB Pangandaran relatif besar,” ujarnya.

Menurut Hikmatullah Insan Permana, Head of Digital Vertical Ecosystem Agriculture PT Telkom, fitur baru hasil kerja sama dengan kementerian tersebut merupakan bukti nyata keinginan perusahaan untuk membangun Indonesia dari desa.

Komitmen untuk mewujudkan desa digital harus tetap dijaga. Sehingga Pilkada Pangandaran juga melanjutkan program percontohan fitur sebelumnya yang dilaksanakan di desa pada tahun 2020-2021 lalu.

“Kami berkomitmen pada visi membangun Indonesia melalui komunitas cerdas di desa pintar. Kami selalu siap menambah dan menyempurnakan fitur untuk memberikan layanan kepada masyarakat,” ujarnya.

Wahyudi, Tribe Leader Smart Leader & Village PT Telkom, mengatakan implementasi SVN Sitangkal menunjukkan bahwa platform itu dinamis.

“Platform kami selalu siap memenuhi berbagai kebutuhan seluruh stakeholders pembangunan dan pembangunan desa, termasuk berbagai potensi ekosistem desa seperti pertanian, peternakan, perikanan, pariwisata dan UKM pedesaan,” ujarnya.

Source: www.republika.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button