Agrowisata Mulyaharja Bogor menjadi panggung untuk mendukung perancang busana lokal

Kota Bogor (ANTARA) – Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, mendukung perancang busana lokal berbakat untuk berkembang secara global dengan memanfaatkan kawasan agrowisata persawahan Mulyaharja sebagai panggung pameran busana yang terinspirasi dari suasana alam kota hujan.

Pj Wali Kota Bogor Dedie A Rachim di Kota Bogor, Rabu mengatakan, fasilitas yang diberikan Pemkot Bogor menjadikan kawasan Mulyaharja sebagai tempat pameran busana yang dapat menampung para perancang busana untuk memamerkan produk-produknya guna memperkaya kebanggaan lokal Kota Bogor. sehingga dapat dikenal secara nasional, bahkan global.

Menurut Dedie, keikutsertaan semua pihak dalam peragaan busana Mulyaharja 2022 pada Selasa (5/7) ini merupakan bentuk kerjasama dalam mendukung produk lokal sehingga dapat meningkatkan keragaman dan jenis.

Beragam tema hasil karya desainer yang tergabung dalam Bogor Fashion Culture juga ditampilkan pada Fashion Show Mulyaharja 2022 di Agro Educational Tourism Organic (AEWO) Mulyaharja, Selasa (5/7).

Diantaranya adalah rancangan perancang busana Dhany Rose berupa perpaduan antara Batik Bogor dan tenun Baduy sebagai kolaborasi lintas budaya yang menyatukan masyarakat Kota Bogor yang ramah, religius dan berbudaya.

Ada busana yang benar-benar autentik, menjadi hal istimewa yang diperlihatkan Frida Aulia dalam balutan busana semi formal berwarna hijau kekuningan seperti keindahan nasi yang menguning di desa Wisata Mulyaharja.

Kemudian The New Look Katumbiri, tema yang diusung Indriya R. Dhani dalam karya desainnya yang terinspirasi dari ketahanan mental dan spiritual wanita, menggambarkan karakter wanita muslimah yang tegas, kuat dan dinamis. Dengan sentuhan Adrie Basuki yang memadukan tenun lurik, kain Baduy dan kebaya modern untuk wanita Indonesia yang percaya diri dan bangga dengan karismanya.

Serta karya Neera Alatas dengan Batik Bogor Cibuluh dan kain dengan pewarnaan alam bertema Cinta Alam, dirancang dengan gaya romantis-elegan dengan nuansa semi formal yang menggambarkan bentuk cinta dan rasa syukur atas alam semesta dan keindahannya. .

Wisuda dalam mode dari Ipemi

Sebelumnya, Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, telah menggandeng Ikatan Pengusaha Muslim Indonesia (IPemi) untuk menggelar pameran busana bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.

Kerja sama tersebut bertujuan untuk mendukung Peraturan Walikota Bogor Nomor 30 Tahun 2022 yang mewajibkan penyelenggara negara (ASN) mengenakan pakaian produksi lokal pada hari Selasa, Kamis, dan Jumat.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim mengatakan di sela-sela pameran busana produk lokal di Boxies 123 Mall Bogor, Sabtu (7/2), peraturan tersebut disambut baik oleh ASN dan pengusaha Kota Bogor karena memberikan kesempatan kepada masyarakat. ekonomi mulai bangkit kembali.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum Ipemi Ingrid Kansil yang telah memberikan kesempatan kepada para pelaku UMKM khususnya perempuan muslimah di Kota Bogor untuk berpartisipasi dan nantinya bekerja sama dengan UKM dan Trade Disco Kota Bogor untuk meningkatkan kualitas dan lain-lain. untuk meningkatkan bimbingan teknis,” kata Dedie.


Menurutnya, dengan memasukkan peredaran uang ASN kepada pelaku usaha lokal, peraturan yang dikeluarkan Pemkot Bogor untuk pemulihan ekonomi kotamadya dapat menginspirasi daerah lain untuk melakukan hal yang sama.
Pameran ini menampilkan karya-karya desainer pakaian lokal bersama dengan peragaan busana oleh beberapa model Muslim.

Mereka menampilkan model fashion terbaru yang bisa dikenakan oleh wanita muslim dengan tren setelah tahun 2022.


Tersedia berbagai model baju muslimah tie dye berupa gamis, kemeja dan model serta desain lainnya.

Berita ini disiarkan di Antaranews.com dengan judul: Pemkot Bogor mendukung Mulyaharja sebagai panggung bagi perancang busana lokal

Source: jabar.antaranews.com