Acara Tunangannya Karanganom Klaten Makin Diminati Calon Pengantin Baru - Solopos.com - WisataHits
Jawa Tengah

Acara Tunangannya Karanganom Klaten Makin Diminati Calon Pengantin Baru – Solopos.com

SOLOPOS.COM — Pengantin baru asal Kabupaten Karanganom mengikuti program Kecantol Kamu di latar Ombo Desa Jeblog Kabupaten Karanganom, Rabu (10/8/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, Klaten — Kabupaten Karanganom memiliki program khusus untuk calon pengantin (Catin). Program ini disebut Kelas Pengantin On line/Offline Karanganom Mantap dan Unggul (Cintaku).

Program yang sudah berjalan sejak Juni 2018 ini dilakukan secara konsisten setiap bulannya. Kursus ini mendidik calon pengantin untuk membangun keluarga yang baik dengan mempersiapkan pernikahan dengan hati-hati sebelum persetujuan diberikan.

Promosi Wholesale Awards, Tokopedia jadi marketplace pilihan UMKM

Inovasi Kecantol mereka lahir dari ide Kantor Urusan Agama (KUA) Karanganom dan Puskesmas Karanganom. Awalnya ada kekhawatiran terkait tingginya angka perceraian, angka kematian ibu, angka kematian balita, dan sebagainya. layu di Karanganom.

Program ini diluncurkan pada Juni 2018. Program ini awalnya disebut Bimbingan Pranikah. Pada tahun 2020, program itu bernama Your Date.

Program ini terus berkembang. Mulai akhir tahun 2021, KUA dan Puskesmas Karanganom bekerja sama dengan Petugas Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) untuk memasukkan materi Elektronik Siap Nikah dan Elektronik Siap Hamil (Elsimil) dalam penyuluhan pernikahan.

Baca Juga: Baby Caffe Jadi Solusi Pemerintah Desa Beji Tulung Cegah Stunting

Ketua KUA Karanganom, Muslih menjelaskan, wisata tersebut berlangsung setiap bulan. Selama pandemi Covid-19, tanggal Anda akan dirahasiakan on line. Karena jumlah kasus Covid-19 turun, kelas tatap muka digulirkan kembali.

Seperti Kecantol Kamu yang digelar di Ombo Background di Desa Jeblog, Kabupaten Karanganom, Rabu (10/08/2022). Acara tersebut diikuti oleh 21 pasangan.

“Dari program Kencantol Kamu ini kami ingin melahirkan keluarga yang beriman dan berkualitas. Di antara tujuan lainnya adalah meminimalkan angka perceraian, meminimalkan angka kematian ibu dan anak, dan tujuan lain untuk menurunkan angka layu. Rata-rata ada 25 pengantin baru setiap bulan. Sejauh ini, hampir 1.000 pasangan telah bergabung dengan kencan Anda,” kata Muslih saat ditemui di Background Ombo, Rabu.

Materi ajar yang diberikan diawali dengan Perkawinan dan Keluarga Sakinah yang dipasok oleh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Klaten. Materi pengisian aplikasi Elsimil dari PLKB dan Kesehatan Reproduksi dari Puskesmas Karanganom. Materi yang disampaikan juga menyangkut pengelolaan keuangan Pokja PKK Karanganom.

Baca juga: Cegah Stunting, 30 Remaja Ikut Posyandu Remaja di Jeblog Klaten

“Banyak kasus perceraian karena faktor ekonomi. Jadi kami mengajarkan materi pengelolaan keuangan keluarga,” kata Muslih.

Program Kecantolnya mulai memberikan dampak positif di Karanganom. Jumlah kasus perceraian menunjukkan tren yang menurun. Sebelumnya, jumlah kasus perceraian bisa melebihi 10 kasus setiap bulannya. Saat ini ada kurang dari 10 kasus perceraian per bulan dan bahkan nol kasus perceraian dalam sebulan.

Muslih berharap program sinergi lintas industri dapat digulirkan di seluruh kecamatan. Saat ini, beberapa kecamatan mulai menerapkan program konseling pranikah yang sama untuk calon pengantin, seperti: B. di Kecamatan Polanharjo, Karangdowo dan Pedan.

Bidan koordinator Puskesmas Karanganom, Pipit Sri Handayani menjelaskan, pada tahun pertama peluncuran program tersebut, hanya segelintir calon pengantin yang mengikuti kursus. Hingga muncul strategi yang mengharuskan kedua mempelai mengikuti kelas.

Baca juga: Program Kecantol KUA Karanganom Anda Dianugerahi jempol IIDI Klaten

Jumlah peserta kursus mulai bertambah. Pipit menegaskan kedua mempelai mengikuti acara tersebut secara gratis.

Mengenai efektivitas kecantol dalam menurunkan kehamilan risiko tinggi, Pipit mengatakan karena masih terbatas di tingkat kabupaten Karanganom, belum bisa memberikan dampak yang besar.

“Program ini bisa berjalan dengan baik jika komprehensif. Tapi kami tidak patah semangat, kami tetap mengolahnya,” jelasnya.

Source: www.solopos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button