Jawa Tengah

Akses Wisata Desa Sewu Kembang Dihentikan

KARANGANYAR – Setelah jembatan penghubung Tawangmangu dengan Dusun Nglurah terputus akibat hujan deras pada Jumat sore (21 Oktober), warga membangun jembatan sementara dari bambu. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar berusaha mengusulkan perbaikan kepada pemerintah.

Kepala BPBD Kabupaten Karanganyar Bagus Darmadi mengatakan jalan tersebut merupakan satu-satunya akses warga Nglurah menuju Tawangmangu. Akibatnya, akses wisata ke Desa Sewu Kembang di kawasan itu juga terisolasi.

“Ini adalah organisasi non-pemerintah. Jika jembatan sementara tidak dibangun, bagaimana masyarakat mengaksesnya? Karena itulah satu-satunya cara. Kami pertama melakukan kajian lagi dan sudah melaporkan ini ke bupati,” kata Darmadi, Minggu (23/10).

Saat ditanya soal penggunaan anggaran untuk bencana tak terduga, Bagus mengaku butuh persetujuan Bupati. Ini menghitung kebutuhan anggaran di muka.

“Jembatan sementara ini dibangun oleh BPBD. Jembatan ini hanya boleh digunakan oleh pejalan kaki dan sepeda motor. Itu juga satu arah, tidak bisa saling melewati,” katanya.

Kepala Dinas (Kepala Bina Marga) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Margono mengatakan, menurut warga sekitar, jembatan tersebut sudah berusia hampir 50 tahun. Diduga dibangun pada masa kolonial.

Pada tahun 2020, Pemkab melakukan perbaikan pondasi di sayap selatan jembatan. Karena retakan dan lubang muncul sebelumnya. Tidak ada yang dilakukan untuk sayap utara.

“Utaranya belum ada, nanti dibangun jembatan komposit. Bahan beton digunakan dalam kombinasi struktur penopang besi dan untuk pelat. Rencananya nanti dibuat jalur 10 meter, lalu lebar 6 meter dan tinggi 9 meter dari dasar sungai,” jelasnya. (rud/adi/bendungan)

KARANGANYAR – Setelah jembatan penghubung Tawangmangu dengan Dusun Nglurah terputus akibat hujan deras pada Jumat sore (21 Oktober), warga membangun jembatan sementara dari bambu. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar berusaha mengusulkan perbaikan kepada pemerintah.

Kepala BPBD Kabupaten Karanganyar Bagus Darmadi mengatakan jalan tersebut merupakan satu-satunya akses warga Nglurah menuju Tawangmangu. Akibatnya, akses wisata ke Desa Sewu Kembang di kawasan itu juga terisolasi.

“Ini adalah organisasi non-pemerintah. Jika jembatan sementara tidak dibangun, bagaimana masyarakat mengaksesnya? Karena itulah satu-satunya cara. Kami pertama melakukan kajian lagi dan sudah melaporkan ini ke bupati,” kata Darmadi, Minggu (23/10).

Saat ditanya soal penggunaan anggaran untuk bencana tak terduga, Bagus mengaku butuh persetujuan Bupati. Ini menghitung kebutuhan anggaran di muka.

“Jembatan sementara ini dibangun oleh BPBD. Jembatan ini hanya boleh digunakan oleh pejalan kaki dan sepeda motor. Itu juga satu arah, tidak bisa saling melewati,” katanya.

Kepala Dinas (Kepala Bina Marga) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Margono mengatakan, menurut warga sekitar, jembatan tersebut sudah berusia hampir 50 tahun. Diduga dibangun pada masa kolonial.

Pada tahun 2020, Pemkab melakukan perbaikan pondasi di sayap selatan jembatan. Karena retakan dan lubang muncul sebelumnya. Tidak ada yang dilakukan untuk sayap utara.

“Utaranya belum ada, nanti dibangun jembatan komposit. Bahan beton digunakan dalam kombinasi struktur penopang besi dan untuk pelat. Rencananya nanti dibuat jalur 10 meter, lalu lebar 6 meter dan tinggi 9 meter dari dasar sungai,” jelasnya. (rud/adi/bendungan)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button