DPRD Berharap Sister Province Jawa Timur-Australia Barat Maju - Lentera Today - WisataHits
Jawa Timur

DPRD Berharap Sister Province Jawa Timur-Australia Barat Maju – Lentera Today

SURABAYA (Prapaskah) – Hubungan harmonis Provinsi Jawa Timur dengan Negara Bagian Australia Barat sudah terjalin sejak lama, bahkan sejak 21 Agustus 1990. Hubungan tersebut ditandai dengan Nota Kesepahaman antara kedua pemerintah dan pembentukan dari hubungan saudara provinsi.

Keharmonisan hubungan seolah ingin dilestarikan, agar kerjasama semakin lama. Selasa (11.08.2022) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur kembali memberikan persetujuan untuk perpanjangan hubungan provinsi kembar antara Provinsi Jawa Timur dan Negara Bagian Australia Barat.

Persetujuan itu didapat dalam rapat paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Jatim Anik Mashlahah. Anik mengungkapkan, kerja sama provinsi kembar itu dibahas Komisi A dan hasil pembahasannya dilaporkan dalam rapat pimpinan pada 3 November tahun lalu.

“Berdasarkan laporan Komisi A, pimpinan Dewan melalui surat No. 005/4997/050/22 tanggal 3 November 2022 menyetujui kerjasama antar fraksi-fraksi di provinsi saudara untuk kajian dan pembahasan sebagai bahan untuk keputusan politik DPRD mentransmisikan pembuatan. Berdasarkan surat pimpinan, fraksi-fraksi sudah menyerahkan suratnya,” ujarnya

“Dari sembilan surat kelompok semuanya menyepakati kerjasama antara Pemprov Jatim dengan Pemerintah Negara Bagian Australia Barat,” lanjutnya.

Anggota Komisi A DPRD Jatim, Muzamil Syafii mengatakan, gubernur ingin meningkatkan hubungan dengan menjalin kerja sama kembali dengan provinsi kembar. Awalnya, hubungan terdiri dari pengembangan sumber daya manusia, peningkatan nilai tukar barang dan jasa, dan penyelenggaraan program pertukaran pelajar.

“Sekarang kesepakatan di sisi pariwisata semakin meningkat, kemudian ada energi dan lain-lain,” kata politisi Partai Nasdem yang akrab disapa Buya itu.

Tentu saja, lanjut pemimpin Nasdem Group ini, dari sisi diplomasi kedua pemerintah juga dapat diuntungkan, yang akan dilaksanakan dalam kerjasama. Selain itu, Jawa Timur berada tepat di perbatasan dengan Australia, sehingga sangat rawan bentrokan yang bisa berujung pada konflik.
Keunggulan selanjutnya adalah secara bersama-sama mereka dapat meningkatkan skill khususnya di bidang SDM. Antara lain dengan mengirimkan mahasiswa Indonesia untuk menimba ilmu guna meningkatkan kemampuan intelektualnya di perguruan tinggi.

“Selanjutnya tidak kalah penting dari sisi perdagangan. Gubernur selalu berbenah dengan melakukan penjualan melalui misi dagang, yang perlu ditingkatkan,” ujarnya.

Upaya peningkatan hubungan dilakukan melalui sektor pariwisata. Hal ini diyakini mampu menumbuhkan dan membangkitkan semangat baru untuk muncul dari pandemi di sektor pariwisata. Buya menegaskan Jatim memiliki banyak potensi wisata yang bagus, namun saat pandemi kemarin terpaksa ditutup.

“Kita di Jatim punya potensi wisata, termasuk Bromo yang sudah internasional. Ini perlu kita promosikan di Australia agar mereka mau melihatnya, tidak hanya di Bali tapi juga di Jawa Timur. Karena sejujurnya, orang yang melakukan perjalanan harus membawa uang, tidak ada perjalanan yang membayar uang, tidak ada apa-apa, dan pasti membawa uang. Hal ini dimaksudkan untuk menambah devisa negara. Dan kami sedang melakukan pemulihan ekonomi sekarang,” katanya.

Dia melanjutkan, jika pariwisata bergerak lagi, ekonomi di sekitarnya juga akan bergerak. “Sementara jika UMKM tetap diam, proses percepatan pemulihan akan hilang, tetapi jika kita semua bergerak secara komprehensif, Insya Allah Jawa Timur akan mencapai pemulihan lebih cepat,” katanya.

Hal senada disampaikan anggota Komisi A DPRD Jawa Timur dari Fraksi Golkar, Fredy Purnomo. Dia menilai kerja sama provinsi kembar antara Jawa Timur dan negara bagian Australia Barat sudah cukup tepat. Provinsi dengan luas wilayah 47.154 km² ini merupakan salah satu dari tujuh provinsi yang ditetapkan sebagai lokomotif pembangunan dalam Rencana Induk Percepatan dan Pembangunan Indonesia (MP3I).

Di sisi lain, Jawa Timur melihat Australia Barat sebagai daerah percontohan percepatan pembangunan infrastruktur. Keduanya juga mendapat manfaat dari lokasi geografis mereka yang relatif dekat.

Ia juga menekankan bahwa kerja sama provinsi kembar tidak hanya dengan negara bagian Australia Barat, tetapi juga dengan beberapa pemerintah lain seperti Osaka, Jepang dan Busan, Korea Selatan. Untuk itu, Fredy berharap kerjasama di bidang kolaborasi akan menemukan implementasi yang tepat.

“Masalahnya ada hal-hal yang tidak ditanggapi dengan serius, misalnya pendidikan. Saat ini, Australia telah menancapkan namanya sebagai lembaga kebudayaan bahasa Australia-Indonesia. Di satu sisi, pemerintah Asura juga memberikan bantuan alat bantu dengar bagi penyandang disabilitas dalam urusan sosial. Kemudian dari segi ekonomi juga harus bersinergi dengan politik nasional. Misalnya bisnis peternakan, pasti ada konsekuensinya dengan peternak lokal,” ujarnya.

Fredy juga berharap kerjasama ini menjadi pintu gerbang Jawa Timur yang sedang berkembang. Karena kesepakatan juga merupakan konsekuensi untuk memperbaiki kesepakatan kerjasama itu sendiri. Salah satunya adalah bidang pendidikan dan ekonomi. Namun, untuk mewujudkannya, Fredy mendesak pemerintah untuk serius dalam menjalin kerja sama tersebut.

“Salah satunya pelibatan pengusaha dari kalangan bawah atau menengah ke atas. Peternak juga dapat terlibat dalam peternakan. Australia memiliki banyak peternakan besar dan polanya berbeda dengan di Jawa Timur,” katanya.

Reporter: Lutfi | Penerbit: Lutfiyu Handi

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button