Tempat Arung Jeram yang Bagus dan Terkenal di Bali

Sungai-sungai di Bali tak kalah indah dengan laut dan pantainya. Sejumlah sungai dapat digunakan untuk arung jeram atau arung jeram. Ada sungai dengan aliran sedang yang cocok untuk pemula tetapi ada juga yang deras dan berbatu sehingga lebih sulit.

Berikut ini adalah gambaran tempat-tempat yang direkomendasikan untuk arung jeram di Bali.

Rekomendasi wisata arung jeram di Bali

Dirangkum detikTravel dan sejumlah situs travel agent Bali, berikut 5 wisata arung jeram terbaik di Bali.

1. Sungai Ayung

Sungai Ayung merupakan sungai terpanjang di Bali dengan panjang sekitar 62 kilometer. Namun, spot paling asyik untuk arung jeram adalah di Ubud, salah satu kecamatan di Kabupaten Gianyar, Bali.

Ada beberapa pengelola wisata arung jeram di sana. Harganya pun bervariasi, mulai dari Rp 175.000 hingga Rp 1,7 juta. Masing-masing menawarkan fasilitas yang berbeda.

Di setiap titik pertemuan pengelola, wisatawan dipersilakan memakai perlengkapan seperti jaket pelampung, helm, dan dayung. Kemudian wisatawan dengan pemandu meluncur ke titik bintang arung jeram.

Untuk sampai ke sungai, wisatawan harus menuruni ratusan anak tangga. Anggap ini sebagai pemanasan sebelum memulai petualangan Sungai Ayung Anda.

Arus di Sungai Ayung relatif rendah, sehingga cukup aman untuk pemula dan anak-anak. Tapi hati-hati, arus Sungai Ayung masih bisa membuat Anda basah kuyup.

Saat Anda mengarungi sungai, Anda akan melihat bendungan, air terjun kecil, tebing hijau, pepohonan rindang, dan kicau burung yang merdu. Rasakan momen keseruan dan canda tawa bersama teman dan keluarga saat bermain arung jeram di Ubud.

2. Danau Waja

Jika Sungai Ayung tidak cukup menantang, cobalah Sungai Telaga Waja yang memiliki aliran lebih cepat. Situs ini terletak di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali yang berada di sisi timur Bali.

Ada beberapa pengelola arung jeram yang bisa dipilih. Dari titik penjemputan, wisatawan kemudian dibawa ke Star Point, lengkap dengan peralatan arung jeram.

Wisatawan kemudian mengikuti sungai sejauh 16 km selama 2,5 jam. Selama perjalanan, Detics tidak hanya akan mengayuh, tetapi pada titik tertentu harus bersedia berjongkok, berbaring telentang, dan mampu bermanuver. Tentu saja hal itu akan meningkatkan adrenalin Anda.

3. Sungai Petanu

Sungai Petanu terletak di Kabupaten Gianyar. Aliran sungai ini cukup deras dan berasal dari mata air yang jernih dari beberapa pegunungan Kintamani.

Sungai ini sangat cocok bagi Anda yang menyukai tantangan ekstrim. Di sepanjang sungai Anda akan melewati bebatuan kecil. Meski arusnya tidak begitu kuat, batu-batu ini akan memberikan sensasi tersendiri.

4. Sungai Parkerisan

Rute arung jeram Sungai Pakerisan terletak di Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Medan jalan setapak ini cukup mudah, sehingga aman bagi pemula. Dengan rute yang mudah, wisatawan dapat lebih menikmati keindahan alam Sungai Pakerisan. Tempat ini juga terkenal dengan water sport tubing-nya.

5. Sungai Melangit

Arung Jeram Sungai Melangit terletak di Desa Bakas, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Gianyar. Jejak ini menawarkan petualangan yang tidak kalah ekstrimnya, wisatawan dipandu sepanjang 7,5 kilometer jalan setapak dalam waktu 1,5 jam.

Jejak ini memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Ada sekitar 30 lintasan di sepanjang jalan yang membuat turis menjerit. Jalur ini tidak hanya menantang tetapi juga menampilkan keindahan alam air terjun dan hutan hujan yang menghijau.

Berapa usia minimum untuk arung jeram?

Pengunjung wisata arung jeram atau rafting yang melaporkan dari penelitian di perpustakaan digital Universitas Negeri Semarang ini berasal dari berbagai kalangan usia. Namun, pengelola arung jeram biasanya membatasi usia pengunjung minimal 7 tahun. Sedangkan usia maksimal sesuai dengan kemampuannya.

Bawa perlengkapan arung jeram

Ada sejumlah perangkat yang digunakan dalam olahraga arung jeram atau arung jeram ini. Laporan dari buku Borobudur Surrounding oleh Lilly Tristiningsih Erwin, dkk. Perlengkapan pribadi yang dibawa antara lain baju ganti, perlengkapan mandi, tabir surya, sepatu atau sandal atletik, karet gelang (jika memakai kacamata). Berikut ini adalah gambaran peralatan yang digunakan untuk arung jeram sesuai hasil penelitian di Arsip Universitas Jambi.

1. Perahu

Perahu ini dapat menggunakan tiga jenis bahan yaitu Hyplon, Polyester Nylon dan Pilyvynil Chloride (PVC).

sebuah. hiplon

• Terbuat dari karet dengan serat nilon yang kuat.
• Bahan ini biasanya sangat fleksibel dan tipis.
• Memiliki performa yang sangat tangguh dengan harga yang relatif mahal.

b. nilon poliester

• Terbuat dari campuran karet dan plastik dengan beberapa serat nilon.
• Sangat lentur tipis dan licin.
• Bahan ini tidak terlalu kuat, sangat mudah sobek.
• Harganya relatif mahal.

c. Pilyvynil Klorida (PVC)

• Diproduksi dari PVC padat dan serat nilon.
• Bahan ini lebih kaku dan tebal.
• Memiliki kekuatan yang cukup kuat.
• Harga bervariasi. Ada yang murah, ada yang sangat mahal.

2. dayung

Dayung adalah tongkat berujung datar yang digunakan untuk mendayung perahu. Batang Ayung ini terbuat dari aluminium. Sedangkan pada bagian ujungnya ada yang terbuat dari fiber, ada pula yang terbuat dari plastik. Namun ada juga yang gagang dan ujungnya terbuat dari kayu.

3. Jaket pelampung

Bahan baku pelampung adalah busa tahan air sehingga bisa mengapung saat jatuh ke air. Bagian depan pelampung lebih tebal. Ada pengait di pelampung. Warna selalu kontras, biasanya oranye untuk memudahkan identifikasi.

4. Helm

Helm berfungsi untuk melindungi kepala saat jatuh dari kapal. Biasanya ada bebatuan di sungai yang bisa menjadi ancaman jika kita terlempar keluar dari perahu.

Itu tadi penjelasan spot rafting terkenal di Bali beserta perlengkapan yang harus dibawa. Apakah Anda siap untuk melompat di sungai?

Tonton video Sensasi Makan Raos Pisaan Euy, Dapur Keraton Cimahi
[Gambas:Video 20detik]
(bai/fds)

Source: news.google.com