Hotel Bintang 5 Pertama di Gunungkidul Mulai Beroperasi, Wisatawan Mulai Menginap di Gunungkidul - WisataHits
Yogyakarta

Hotel Bintang 5 Pertama di Gunungkidul Mulai Beroperasi, Wisatawan Mulai Menginap di Gunungkidul




Mainkan, (pidjar.com)– Hotel Santika yang dibangun di Desa Logandeng, Kapanewon Playen merupakan hotel berbintang pertama yang dibangun di Kabupaten Gunungkidul. Hotel ini diprediksi bisa memperpanjang masa tinggal wisatawan di Bumi Handayani yang dinilai sangat singkat. Singkat kata, penginapan inilah yang ditengarai menjadi penyebab utama belum optimalnya pendapatan pariwisata Gunungkidul dengan jutaan kunjungan per tahun.

Data Dinas Pariwisata Gunungkidul, per Juli 2022, lama tinggal wisatawan di Gunungkidul hanya menyentuh 1,18 hari. Rendahnya lama menginap wisatawan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain kurangnya fasilitas di kawasan Gunungkidul. Selama ini wisatawan memilih menginap di daerah Jogja dan Sleman yang fasilitasnya lumayan. Dengan cara ini, bahkan selama liburan mereka, para wisatawan menghabiskan banyak uang di daerah tempat mereka tinggal.

Pemerintah sendiri telah berupaya meningkatkan sejumlah komponen pendukung fasilitas, antara lain dengan bekerja sama dengan investor untuk menyediakan akomodasi yang memenuhi standar.

Akhir Agustus 2022, Hotel Santika Gunungkidul yang telah berdiri megah di jalan raya Wonosari-Yogyakarta, tepat di Desa Logandeng, Kapanewon Playen, mulai beroperasi. Hotel ini merupakan hotel pertama dengan fasilitas kelas satu di Gunungkidul. Hotel ini menawarkan ratusan kamar, ruang pertemuan, kolam renang dan fasilitas lainnya. Selain itu, pengembangannya sendiri masih dilakukan oleh pengelola hotel milik warga asli Gunungkidul tersebut.

“Keberadaan Hotel Santika yang merupakan salah satu sarana atau fasilitas penunjang pariwisata bersama dengan fasilitas penunjang pariwisata lainnya seperti restoran, bank, ATM, money changer dan lain-lain,” kata Mohamad Arif Aldian, Kepala Biro Pariwisata Gunungkidul, pada Rabu (18/10/2022).

Menurutnya, meski hotel ini sudah lama gulung tikar, namun lambat laun berkontribusi terhadap lama menginap wisatawan di Gunungkidul. Jika dilihat-lihat, hampir setiap akhir pekan banyak turis menginap di hotel tersebut. Bahkan beberapa tokoh terkenal pernah tinggal di sini untuk menghabiskan waktu menjelajahi Gunungkidul mulai dari pariwisata, budaya dan lain sebagainya.

Misalnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno beberapa waktu lalu menginap di Hotel Santika, yang kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke Desa Wisata di kawasan Tepus. Kemudian baru-baru ini Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga menginap di hotel tersebut.

“Tentunya keberadaan hotel bintang 5 ini akan memberikan kontribusi terhadap lama tinggal wisatawan di Gunungkidul yang akan berdampak positif terhadap perputaran ekonomi Gunungkidul,” ujarnya.

Dengan diluncurkannya Hotel Shantika yang ramai, dampak lainnya adalah berkembangnya kawasan wisata di sekitar dan di kawasan Kota Wonosari. Para investor sendiri sudah mulai mengincar sejumlah kavling untuk pengembangan usaha.

Pemerintah Kabupaten Gunungkidul juga berupaya melakukan perbaikan fasilitas lain yang menunjang kegiatan pariwisata. Selain itu, juga mendorong investor untuk menanamkan modalnya di Gunungkidul dan membantu mengembangkan dan memajukan Bumi Handayani dan warganya.

“Ekonomi kota juga harus tumbuh. Inovasi dan kreativitas masyarakat bisa diasah untuk menciptakan hal-hal baru sehingga tidak hanya penonton, mereka juga merasakannya,” jelasnya.

“Kami juga berharap Santika Hotel akan memicu pertumbuhan investasi di bidang perhotelan, sehingga banyak hotel bergaya di Gunungkidul. Hal ini menjadi salah satu daya tarik untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dan lama menginap,” ujarnya.

Eli Martono, Kepala Bagian Penagihan, Pelayanan dan Pengendalian Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Gunungkidul menambahkan, keberadaan Hotel Santika akan berdampak pada peningkatan PAD hotel dan restoran di Gunungkidul. Sejak Agustus tahun lalu, hotel bintang 5 sudah kena pajak.

“Tentu akan ada peningkatan PAD untuk hotel dan restoran. Target PAD tahun depan naik, tahun ini pajak hotel hanya Rp 2,2 miliar dan pajak restoran bisa mencapai Rp 8,4 miliar,” kata Eli Martono.


Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button