Mewujudkan harapan nelayan, Bupati Gresik menawarkan solusi bersama bersama Gubernur dan HNSI Jatim - WisataHits
Jawa Timur

Mewujudkan harapan nelayan, Bupati Gresik menawarkan solusi bersama bersama Gubernur dan HNSI Jatim

Jumat 14 Oktober 2022 | 09:37 WIB

| penulis:

Buku Catatan: Kuznadi

Gresik, InfoPublik – Saat ini, hampir semua nelayan di Gresik menghadapi masalah yang sama dalam hal akses bahan bakar dan permodalan. Untuk itu Pemkab Gresik hadir bersama Pemprov Jatim (Jatim) dan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jatim menawarkan solusi.

Hal itu diungkapkan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani saat acara Festival Nelayan dan Temu Nelayan Kabupaten Gresik di Dusun Tajungrejo, Desa Pangkahwetan, Kecamatan Ujungpangkah, Kamis (13/10/22).

Festival ini merupakan lomba dayung perahu yang diikuti oleh Serikat Nelayan di bawah naungan HNSI Gresik. Festival ini juga semakin semarak, dengan lebih dari 30 pajangan produk UMKM lokal. UMKM tergabung dalam Himpunan Nelayan di Desa Ngimboh, Banyurip, Pangkahkulon dan Pangkahwetan.

“Kami memaknai festival ini sebagai bentuk rasa syukur, ini merupakan doa bagi para nelayan di Kabupaten Gresik untuk menjadi nelayan yang berdaulat,” ujarnya kepada para nelayan dan warga Tajungrejo.

Dalam membentuk nelayan berdaulat, Bupati yang biasa disapa Gus Yani itu juga menekankan kemudahan akses bahan bakar dan permodalan. Untuk itu Gus Yani bekerjasama secara eksklusif dengan PT. Migas dan Bank Gresik untuk menyelesaikan masalah ini.

“Jadi pemerintah hadir untuk kedua hal ini, Bank Gresik dan koperasi bekerja sama untuk mengatasi hal ini dan kami juga akan membangun SPBU di tempat lain, seperti kemarin di Campurejo yang saat ini sudah beroperasi, insyaallah,” kata dia. .

Ke depan, SPBU akan dibangun di Lumpur, Sidayu dan Mengere dengan kapasitas 2.000 liter/hari, dimulai dari SPBU Campurejo.

Bupati Gresik juga telah melantik 9 orang pengurus dan pengawas Koperasi Konsumen Mutiara Nelayan Sejahtera Kabupaten Gresik periode 2022-2026.

Dyah Wahyu Ermawati, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur yang saat itu menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur, juga mengatakan Provinsi Jawa Timur saat ini sedang fokus mengembangkan KUB dan menggalakkan mata pencaharian alternatif bagi nelayan.

“Melalui pengembangan KUB ini, kami berharap para nelayan dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan kelompoknya untuk mendukung pemerintah dan memajukan kesejahteraan nelayan,” ujarnya.

“Mempromosikan mata pencaharian alternatif bagi nelayan juga bertujuan untuk membuka pikiran para nelayan terhadap peluang bisnis selain melaut. Harapannya, ketika musim kelaparan tiba, para nelayan bisa menjalankan usaha lain untuk tetap mendapatkan penghasilan,” tambahnya.

Beberapa program lain yang juga dicanangkan Pemprov Jatim antara lain sosialisasi permodalan, jaminan kesehatan, dan fasilitasi infrastruktur perikanan.

Di sisi lain, ia juga berharap festival ini bisa diperluas lagi sehingga menjadi daya tarik wisata yang eksklusif bagi daerahnya.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Nelayan Indonesia (HNSI) Jawa Timur Mochamad Nur Arifin, yang juga Bupati Trenggalek, mengatakan kebijakan BBM saat ini agak memberatkan nelayan karena pembayaran hanya bisa diminta untuk kendaraan bermotor yang digunakan.

Untuk itu, Ketua HNSI Jatim yang juga Bupati Trenggalek memuji Kabupaten Gresik yang bisa menjadi percontohan akses BBM bagi nelayan.

“Bupati (Gresik) bahkan membangun SPBU, jadi tidak perlu jauh-jauh melalui aplikasi,” katanya.

Ketua DPD HNSI yang akrab disapa Gus Ipin ini juga berharap upaya penyediaan BBM dan permodalan dari Gresik dan sekitarnya dapat berdampak besar bagi nelayan.

Untuk mendukung itu semua, Pemprov Jatim memberikan bantuan senilai Rp 200 juta. Bantuan diberikan kepada Kelompok Usaha Bersama (KUB) Rejodadi berupa perahu dan mesin dan KUB Bintang Laut berupa mesin perahu. Serta uang tunai kepada 10 nelayan setempat.

Selain itu, beberapa bantuan sosial lainnya juga diberikan, seperti: B. Santunan Yatim 10 anak dan santunan kematian 2 orang dari BPJS Ketenagakerjaan di Jawa Timur.

Sedangkan Pemkab Gresik sendiri memberikan bantuan berupa e-paspor kecil untuk 5 orang, sembako 10 orang, bibit ikan untuk 5 Pokdakan sebanyak 225.000 benih bandeng dan 200.000 udang vaname.

Terkait dengan pengoperasian Unit Pengolahan Ikan (UPI) dan Alat Pengolah Kerupuk Ikan untuk Poklahsar d’Krobyokan, Desa Pangkahwetan, Kecamatan Ujungpangkah, dan Poklahsar Pare Jaya, Desa Randuboto, Kabupaten Sidayu senilai Rs300 juta+.

Turut hadir dalam acara festival tersebut adalah BPJS Ketenagakerjaan Jatim dan Gresik, DPRD Gresik, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Gresik, Dandim 0817 Gresik, Danlanal, Kajari dan Kapolres Gresik, serta Camat Ujungpangkah dan Forkopimcam, Ka Dusun Tajungrejo, Kepala Desa Pangkahwetan dan sekitarnya. . Tak lupa perwakilan beberapa perusahaan di Gresik seperti JIIPE, PGN Saka, Pertamina dan PT. Minyak dan gas. (tlh/diterbitkan oleh Diskominfo Kabupaten Gresik)

Anda dapat mengirim ulang, menulis ulang, dan/atau menyalin konten ini asalkan Anda mencantumkan sumbernya InfoPublik.id

Source: infopublik.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button