Tertua di Dunia, 7 Wisata Legendaris Ini Wajib Dikunjungi Saat Berkunjung ke Jawa Barat - WisataHits
Jawa Barat

Tertua di Dunia, 7 Wisata Legendaris Ini Wajib Dikunjungi Saat Berkunjung ke Jawa Barat

Tertua di Dunia, 7 Wisata Legendaris Ini Wajib Dikunjungi Saat Berkunjung ke Jawa Barat

Tertua di Dunia, 7 Wisata Legendaris Ini Wajib Dikunjungi Saat Berkunjung ke Jawa Barat
Kampung Adat Miduana Cianjur. ©2020 YouTube Cianjurkab TV/Merdeka.com

Merdeka.com – Negara Pasundan di Jawa Barat menawarkan beragam pilihan wisata. Ada banyak tujuan di sini, dari pegunungan hingga resor pantai. Tempat wisata di Jawa Barat tidak hanya memiliki aspek visual tetapi juga sejarah yang unik dan legendaris.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat (Disparbud Jabar) menyampaikan, daerah ini memiliki banyak cerita masa lalu yang masih dikenang hingga saat ini. Nilai ini kemudian meningkatkan daya tarik kunjungan baik lokal maupun internasional.

Artikel media taboola

“Jawa Barat terkenal dengan cerita-cerita legendaris yang bisa ditemukan dari berbagai daerah. Beberapa cerita legenda tersebut terkait erat dengan sejumlah tempat yang menjadi tujuan wisata bagi masyarakat. Adanya kisah-kisah legendaris tersebut tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Benny Bachtiar, Minggu (2/10), mengutip ANTARA.

Berikut 7 daftar destinasi wisata di Jawa Barat yang kaya akan legenda di masa lalu.

2 dari 8 halaman

Gunung Tangkuban Parahu

Tangkuban Perahu

©2012 Merdeka.com

Wisata pertama di Jawa Barat yang erat kaitannya dengan sejarah masyarakat adalah Gunung Tangkuban Parahu di wilayah Kabupaten Bandung Barat Jawa Barat.

Di sinilah terhampar keindahan kawah gunung berapi yang dihiasi pepohonan rimbun khas hutan dataran tinggi. Ada juga motif foto yang menarik untuk ditemukan di daerah tersebut.

Terdapat tiga kawah yang menjadi daya tarik wisata di dekat Kabupaten Subang yaitu Kawah Upas, Kawah Ratu dan Kawah Domas. Semuanya adalah bagian dari gunung berapi aktif.

“Selain itu, ada tiga kawah yang bisa ditemukan yaitu Kawah Upas, Kawah Ratu dan Kawah Domas,” kata Benny.

Untuk tiket masuk wisatawan lokal dikenakan biaya Rp 20.000 per orang dan Rp 30.000 di akhir pekan, belum termasuk biaya parkir.

Untuk legendanya sendiri, wisata di Gunung Tangkuban Parahu identik dengan kisah Sangkuriang dan Dayang Sumbi. Sangkuriang adalah anak dari Dayang Sumbi yang telah berpisah sejak kecil. Seiring waktu, saat Sangkuriang tumbuh dewasa, ia melakukan perjalanan ke kawasan hutan di mana ia bertemu dengan seorang wanita cantik.

Dalam naskah Bujangga Manik yang sudah ada sejak abad ke-15 disebutkan bahwa Sangkuriang bermaksud melamar Dayang Sumbi. Itu karena keduanya tidak tahu bahwa mereka adalah seorang anak dan seorang ibu sampai Dayang Sumbi mengetahui bahwa Sangkuriang adalah putranya.

Dayang Sumbi kemudian menolak lamaran Sangkuriang, membuatnya marah dan menendang perahu hingga terbalik. Perahu ini diyakini sebagai Gunung Tangkuban Parahu.

3 dari 8 halaman

Situs Bagendit

Destinasi selanjutnya dengan sejarah panjang legenda masyarakat adalah Situ Bagendit di Desa Bagendit, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Situ Bagendit merupakan wisata air buatan berbentuk danau yang menawarkan panorama alam yang indah. Danau ini cukup luas dan dimanfaatkan untuk kebutuhan air masyarakat.

Ada banyak tempat fotogenik untuk diuji. Ada juga dermaga di tempat yang dapat dikunjungi untuk menikmati barang-barang alam, termasuk menyewa perahu untuk menjelajahi daerah tersebut.

Untuk tiket masuk, pengunjung bisa membayar Rp 5.000 untuk anak-anak dan Rp 10.000 untuk dewasa. Penyewaan perahu juga dikenakan tarif per jam sebesar Rp 50.000.

Dari segi cerita, danau ini tercipta karena keserakahan seorang tokoh bernama Nyai Bagendit. Meski hidupnya penuh harta, Nyai Bagendit enggan membaginya dengan orang yang tidak mampu.

Bahkan konon dia sering meminjamkan uang dengan harga yang tidak wajar, sampai-sampai dia meminta rumah sebagai penggantinya. Dia juga pernah menegur seorang pengemis tua sampai yang terburuk terjadi padanya.

Saat itu pengemis tersebut mencoba meminta air minum tetapi tidak diberikan malah dibuang dengan kasar. Pengemis itu kemudian bersumpah akan membalas perbuatan jahat Nyi Bagendit hingga tongkat pengemis itu dikantongi dan mengeluarkan air.

Nyi Bagendit akhirnya tenggelam dan tidak bisa menyelamatkan diri karena khawatir dengan kekayaannya.

4 dari 8 halaman

Situ Cangkuang dan Kampung Pulo

Selain itu, Situ Cangkuang dan Kampung Pulo di Kabupaten Garut merupakan destinasi di Jawa Barat yang mengandung legenda.

Ada daya tarik wisata bahari serta bangunan candi kuno yang diyakini sudah ada sejak abad ke-8.

Kemudian ada juga wisata lain yang bernama Kampung Pulo di tempat ini yang sarat akan nilai sejarah. Menurut cerita yang diturunkan dari generasi ke generasi, Kampung Pulo pernah dihuni oleh nenek Dalem Arief Muhammad, seorang penyebar agama Islam yang namanya sudah melegenda.

Untuk tiket masuknya, pengunjung bisa merogoh kocek sebesar Rp 5.000 untuk anak-anak dan Rp 10.000 untuk dewasa.

5 dari 8 halaman

Gua Sunyaragi

Gua Sunyaragi Cirebon

©2020 Merdeka.com

Gua Sunyaragi adalah destinasi legendaris keempat di Cirebon, Jawa Barat. Situs ini merupakan kompleks goa yang dibangun dari batu dan peninggalan istana kerajaan Kasepuhan abad 17-18 Masehi.

Sebelumnya goa ini dibangun sebagai tempat bersemedi para sultan dan keturunannya, sehingga disebut sunya (diam/menyendiri) dan ragi (raga). Selain itu, tempat ini juga menjadi tempat perlindungan dari serangan musuh dan penjajah yang memasuki wilayah Cirebon.

Wisatawan yang berkunjung ke tempat ini dapat mendengar berbagai cerita dari legenda hingga mitos. Salah satu yang paling terkenal adalah adanya kamar yang bisa mengantarkan ke Medina di China.

Wisatawan dikenakan biaya masuk sebesar Rp 15.000 untuk mengunjungi gua.

6 dari 8 halaman

Gunung Padang

potret lapangan gunung

Youtube/ArtMedia © 2022 Merdeka.com

Berikutnya, Gunung Padang di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menjadi destinasi dengan sejarah legendaris yang sayang untuk dilewatkan.

Situs ini merupakan sebuah bukit dengan formasi batuan yang merupakan peninggalan dari Zaman Batu Megalitik atau Great Stone. Menariknya, beberapa sejarawan mengatakan bahwa Gunung Padang adalah tempat tertua di dunia yang melanda Piramida Gaza di Mesir.

Situs ini dilaporkan ditemukan pada tahun 1891 dan terus dieksplorasi hingga saat ini. Peninggalan bangunan dari Zaman Megalitikum merupakan objek yang menarik untuk ditelaah dan dipilah menurut cerita yang dituturkan oleh masyarakat.

Konon katanya masih banyak sisa-sisa bangunan yang terkubur di dalam tanah, menarik perhatian para peneliti dari seluruh dunia.

7 dari 8 halaman

Wisata Pemandian Cibulan

Selanjutnya adalah wisata yang juga terkenal dengan legenda ikan dewanya yaitu Pemandian Cibulan di Desa Maniskidul, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Tempat ini merupakan destinasi wisata tertua di Kuningan yang diresmikan pada tahun 1939 oleh Bupati saat itu yaitu RAA Mohamand Achmad. Di objek wisata ini terdapat dua buah kolam besar berbentuk persegi panjang dengan kedalaman 60 cm dan 120 cm.

Kolamnya penuh dengan ikan godfish atau ikan air tawar lokal yang disebut Latin Tor SP. Pengunjung dapat merasakan sensasi berenang ditemani ikan dewa berukuran sedang di kolam. Di baliknya terdapat kisah legendaris yang masih dipercaya masyarakat hingga saat ini.

Menurut cerita yang berkembang di Desa Maniskidul dan Kota Kuningan pada umumnya, ikan Godfish di Tambak Cibulan konon merupakan prajurit yang memberontak atau tidak setia pada masa pemerintahan Prabu Siliwangi. Singkat cerita, para prajurit pembangkang itu kemudian dikutuk oleh Prabu Siliwangi menjadi ikan.

Konon jumlah ikan dewa ini tidak berkurang atau bertambah dari dulu hingga sekarang.

Mengenai harga tiket, pengelola mematok harga Rp 17.000,00 per orang untuk dewasa dan Rp 12.000,00 per orang untuk anak-anak.

8 dari 8 halaman

Desa Miduana di Cianjur

desa adat miduana cianjur

Desa Adat Miduana Cianjur © 2022 YouTube Cianjurkab TV/Merdeka.com

Terakhir, kembali ke Cianjur, tepatnya di Desa Balledede, Kecamatan Naringgul, ada wisata edukasi bernama Desa Adat Miduana.

Tempat ini sangat menarik untuk dikunjungi karena menawarkan panorama alam yang indah dan sejuk. Kemudian struktur rumah penduduk masih dipertahankan dari dulu dengan struktur tradisional.

Kokolot atau Sesepuh Desa Adat Miduana Abah Yayat mengatakan: Desa Balledede atau Desa Adat Miduana tidak lepas dari dua sosok kembar yang bernama Eyang Jagat Nata dan Eyang Jagat Niti. Keduanya merupakan keturunan kerajaan Pajajaran yang sedang mencari tempat menetap untuk melarikan diri dari kekacauan kerajaan Sunda. Mereka juga pendiri Ballede Village.

Eyang Jagat Niti kemudian memiliki keturunan bernama Eyang Jagat Sadana yang berhasil membuka desa atau dusun di Miduana dan tidak jauh dari Ballede.

Segera, Jagat Sadana mendapat tempat khusus dari warganya karena berhasil mengubah hutan belantara, atau Leuweung Peteng, menjadi tempat tinggal permanen atau permanen.

[nrd]

Source: www.merdeka.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button