Simpati! Sarana wisata Curug Sawer di Bandung Barat memprihatinkan, tidak terawat dan bangunan terancam ambruk.

BANDUNG BARAT, terkemuka.id – Kondisi objek wisata Curug Sawer di Desa Cililin Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat (KBB) kurang terawat dan memprihatinkan. Hal ini ironis mengingat KBB merupakan daerah yang terkenal dengan tempat wisatanya.
Nasib objek wisata di kawasan KRPH Cililin di bawah Perum Perhutani KPH Bandung Selatan memang sangat menyedihkan. Jika dilihat dari lokasinya sebenarnya sangat mudah untuk dicapai karena tidak jauh dari Cililin Square yang kini sedang dibenahi dengan konsep small medina sebagai objek wisata.
“Air terjun Sawer ini dibiarkan begitu saja dan tidak terawat. Apalagi Covid-19 sudah terabaikan,” kata petugas jaga Sawer Curug, Parto (43), saat ditemui, Kamis (1/9/2022).
Pria yang telah menjaga pintu masuk Curug Sawer selama dua dekade ini mengatakan, kondisi di kawasan Curug Sawer tidak diurus sama sekali. Ia hanya berinisiatif membersihkan dedaunan, sampah plastik atau sisa makanan dari warga yang beraktivitas di tempat ini agar tidak terlalu kotor.
Menurutnya, kejayaan Curug Sawer pada tahun 90-an hingga 2000-an karena banyaknya wisatawan yang datang. Saat itu pendapatan tiket dalam sebulan cukup tinggi, dengan tarif hanya Rp 3.500/orang. Tapi sekarang, apalagi turis luar kota, turis lokal juga tidak ada yang mau datang.
“Oleh karena itu, orang yang masuk Curug Sawer tidak lagi ditilang, orang bebas masuk asalkan tetap bersih. Juga sulit membedakan antara yang ingin berwisata dengan warga sekitar, karena di kawasan Air Terjun Sawer juga terdapat 4 RT permukiman,” ujar pria yang biasa disapa Mono ini.
Kondisi yang menyedihkan, akses jalan dan infrastruktur pendukung di kawasan tersebut juga mengalami kerusakan. Seperti pintu masuk lokasi air terjun, mushola, gerbang masuk, loket, WC yang terancam ambruk, dan jembatan yang hancur karena kayunya sudah lapuk. Padahal sudah menjadi ibu kota Perhutani dan tidak pernah diperbaiki.
“Kalau dengar mau diserahkan ke investor untuk dikelola, tapi juga sulit karena kawasan wisata ini bercampur desa,” katanya.
Selain itu, kata dia, tidak hanya ada satu air terjun (waterfall) di kawasan Curug Sawer. Namun ada beberapa air terjun yang posisinya terpisah. Namun yang terbesar adalah Curug Sawer dengan ketinggian air sekitar tujuh meter, kemudian ada Curug Orok, Curug Balong Dua dan Curug Biru karena airnya berwarna biru.
“Potensi jatuhnya banyak, jadi sayang kalau dibiarkan begitu saja. Mudah-mudahan perhatian pihak terkait lebih terfokus untuk menyelamatkan objek wisata ini, apalagi sekarang jalan menuju Cililin sudah bagus sehingga mudah dijangkau,” ujarnya.
Penerbit: Leonardus Selwyn Kangsaputra
Source: www.celebrities.id