Bidik Seni Sister Village dengan Desa-desa di Bali - WisataHits
Jawa Tengah

Bidik Seni Sister Village dengan Desa-desa di Bali

BOYOLALI – program desa saudara alias Desa Paseduluran di Boyolali, bukan hanya untuk mitigasi erupsi Gunung Merapi. desa saudara Ia juga melebarkan sayapnya di bidang seni dan kerajinan (Tukang). Salah satunya terletak di Desa Cabeankunti Kecamatan Cepogo dengan meningkatkan potensi wisata budaya.

Potensi wisata budaya ini tidak lepas dari keberadaan situs Patirtaan dan seni tari Jangkrik Ngentir. Hal itu sempat menarik minat Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Desa Ngaliyan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Bali. Saat berkunjung ke padepokan Sidotopo, Desa Cabeankunti, Rabu (21/9).

Pokdarwis ingin membangun dirinya sendiri desa saudara dengan Desa Cabeankunti. Karena berbagi lokasi geografis yang sama diapit oleh dua gunung.

“Ini Gunung Merapi dan Merbabu. Di tempat kami ada Gunung Batur dan Agung. Semoga dengan desa saudara, yang ada disini bisa kita bawa ke Bali. Begitu juga sebaliknya,” kata perwakilan desa Ngaliyan Pokdarwis I Dewa Nyoman Arka.

Menurut Nyoman Arka, desa-desa di Kota Susu memiliki potensi besar di bidang pariwisata. Didukung oleh keindahan alam dan rekam jejak budaya yang kuat. Jika dikelola dengan baik, berpotensi menjadi objek wisata baru.

“Sebenarnya sudah bagus, tapi kurang dalam kebersihan dan ketertiban. Karena kalau mau menarik turis asing harus ada sanitasi,” jelasnya.

Nyoman Arka mengakui tren pariwisata saat ini mulai berubah. “Saya tidak terlihat panik lagi. Tapi sekarang cari ketenangan, dengan bermodal keindahan alam bentang alam,” imbuhnya.

Rencananya, Nyoman Arka ingin membawakan tarian sakral Jangkrik Ngentir dan Campur Bawur ke dalam festival budaya Subudik Hitam di desa Ngaliyan. Termasuk berbagai kerajinan tangan yang dibuat oleh usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di desa Cabeankunti.

“Semoga Desa Cabeankunti bisa kembali berkunjung ke Bali. Agar konsisten dengan rumusan dan konsep web. Selain pariwisata dan seni, ada juga barang-barang kerajinan. Misalnya kerajinan tembaga. Rencana desa saudara juga akan bekerja dengan desa-desa di Jepang,” katanya.

Sementara itu, Sulistiyanto, Sekretaris Desa Cabeankunti mengapresiasi program tersebut desa saudara Ini. Rencananya, perwakilan akan kembali ke desa Ngaliyan. Termasuk masuknya para pelaku tari Jangkrik Ngentir.

“Mudah-mudahan bisa menjadi pendorong pengembangan wisata budaya di sini. Sebelumnya (kemarin) juga ada beberapa masukan tentang kebersihan dan sanitasi fasilitas. Itu akan kita perbaiki,” ujarnya. (rgl/fer/bendungan)

Source: radarsolo.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button