9 kompleks candi di Blitar - WisataHits
Jawa Timur

9 kompleks candi di Blitar

Blitar yang menjadi Kota Patriot juga memiliki julukan lain, Bumi Seribu Candi. Bukan tanpa alasan julukan tersebut karena banyaknya candi di wilayah Blitar yang menjadi saksi peninggalan sejarah masa lalu yang keberadaannya masih terlihat hingga saat ini.

Candi-candi ini juga telah mendapat perhatian pemerintah Kabupaten Blitar agar keberadaannya selalu dilindungi dan dilestarikan. Selain sebagai prasasti, candi di Blitar juga digunakan sebagai sarana pariwisata dan pendidikan, terbuka bagi siapa saja yang ingin melihat. Saat berkunjung ke Blitar tidak ada salahnya untuk mampir untuk berwisata ke beberapa 9 candi bersejarah berikut ini!

1. Candi Gedog

Mari belajar sejarah dengan mengunjungi 9 situs candi di BlitarCandi Gedog Blitar. (instagram.com/disbudparkotablitar)

Candi yang kemudian ditemukan di Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar disebut juga Candi Gedog. Pura ini terletak di bawah pohon beringin tua. Bentuk candi ini sendiri berupa dua kalas dan yoni yang corongnya putus.

Berdasarkan cerita yang beredar di masyarakat setempat, berdirinya Candi Gedog berawal dari seorang pemuda bernama Joko Pangon yang belajar di bawah seorang empu/pandai besi. Malam itu dia bermimpi bertemu dengan seekor anjing sampai ketika dia bangun anjing itu berada tepat di sebelahnya.

Anehnya, bagaimanapun, tuannya telah menghilang, dan di sebelahnya terletak sebuah batu yang diyakini sebagai perwujudan tuannya. Setelah itu, Joko Pangon mulai membuka hutan dan membangun candi dari batu jelmaan sang empu.

Baca Juga: 5 Alasan Wajib Ke Pantai Serang Blitar, Surganya Sunset Chaser

2. Candi Penataran

Mari belajar sejarah dengan mengunjungi 9 situs candi di BlitarCandi Penataran Blitar (Instagram.com/destinasibtar)

Candi Penataran merupakan kompleks candi terbesar di Jawa Timur yang berlatar belakang Hindu (Sivaitis). Pura ini terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Luas tanah yang ditempati oleh Candi Penataran mencapai 13.000 hektar dan terbagi menjadi halaman depan, tengah dan belakang.

Candi Penataran didirikan pada tahun 1990-1200 pada masa Kerajaan Majapahit, masa pemerintahan Raja Srengga sebagai candi negara yang merupakan tempat pemujaan dan upacara pemujaan untuk mencegah bahaya Gunung Kelud. Pura ini juga sering dikunjungi oleh Raja Hayam Wuruk.

Baca Juga: 5 Alasan dan Fakta Sejarah Tentang Pembangunan Candi Penataran di Blitar

3. Candi Sawentar

Mari belajar sejarah dengan mengunjungi 9 situs candi di BlitarCandi Sawentar (Instagram.com/infoblitar)

Nama Candi Sawentar berasal dari nama tempat ditemukannya, yaitu Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar. Candi Sawentar terletak di dua lokasi yang berbeda. Candi Sawentar I terbuat dari batu andesit dengan pintu masuk pribadi ke barat. Candi Sawentar II berjarak sekitar 100 meter dari Candi Pertama.

Candi ini dibangun pada masa Majapahit yang diperkirakan berdiri antara masa pemerintahan Raden Wijaya dan Jayanegara. Namun, banyak peninggalan sejarah di sekitar kompleks candi yang diyakini sebagai peninggalan Raja Suhita sebagai peringatan Perang Paregreg (1358 S/1436 M). Tempat ini juga digunakan sebagai tempat pemujaan Dewa Siwa dan Wisnu.

4. Candi Kotes

Mari belajar sejarah dengan mengunjungi 9 situs candi di BlitarCandi Kotes (Instagram/pesonablitarbumibungkarno)

Candi keempat adalah Candi Kotes yang terletak di Dusun Sukosewu, Desa Sukosewu, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar. Diperkirakan candi ini dibangun pada tahun 1222-1223 Saka, pada masa pemerintahan Raden Wijaya.

Keberadaan candi ini sebagai bentuk rasa terima kasih kepada Raden Wijaya karena telah membantu di Kediri dalam perang melawan Jayakatwang. Sesuai aturan yang berlaku, masyarakat Kotes yang turut andil dalam kemenangan Raja Wijaya membangun tanah kosong di kepala desa Sima atau menjadikan bangunan suci sebagai tempat pemujaan.

5. Candi Simping

Mari belajar sejarah dengan mengunjungi 9 situs candi di BlitarCandi Simping (culture.kemdikbud.go.id)

Terletak di Dusun Krajan, Desa Sumberjati, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Candi Simping merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit. Candi ini juga merupakan tempat pemakaman Raden Wijaya yang meninggal pada tahun 1309 dimana abu raja dimakamkan di sebelah Candi Simping.

Raden Wijaya, pendiri kerajaan Majapahit, di masa tuanya dilanda banyak pemberontakan oleh teman-teman dekatnya, termasuk pemberontakan Rangga Lawe dan Lembu Sora, yang berhasil diselesaikan pada tahun 1300 M. Kemudian Raden Wijaya meninggal pada tahun 1309 dan persembahan abunya di Antahpura disimpan di Candi Simping.

6. Kuil Selostapel

Mari belajar sejarah dengan mengunjungi 9 situs candi di BlitarCandi Tumpukan Selo (candi-selolapak.business.site)

Situs administrasi Candi Selostapel berada di Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar. Candi ini terletak di Gunung Batok, sehingga membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk mendaki ke candi. Sesuai dengan namanya, Selo-Tumpukan yang berarti tumpukan batu, candi ini berbentuk tumpukan batu dan tidak terlalu besar dengan panjang sekitar 5 meter, lebar 4 meter dan tinggi 0,75 meter.

Meskipun tidak ditemukan sejarah tertulis di candi, candi ini diyakini sebagai peninggalan sejarah yang berharga. Namun karena kemiripan relief Candi Selo Tumpuk dengan Bukbuksah Gagangaking di Teras Pendopo Candi Penataran, diperkirakan candi tersebut juga merupakan peninggalan sejarah Majapahit.

7. Candi Gambar Wetan

Mari belajar sejarah dengan mengunjungi 9 situs candi di BlitarCandi Gambar Wetan (culture.kemdikbud.go.id)

Candi Gambar Wetan terletak di Desa Gambar, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Situs candi ini berada di lereng Gunung Kelud dan di tepi Sungai Bladak. Candi Gambar Wetan terletak di puncak bukit yang anak tangganya dijaga oleh Dwarapalas.

Diperkirakan keberadaan Candi Gambar Wetan tidak dapat dipisahkan dari Kerajaan Majapahit. Hal ini dibuktikan dengan bentuk relief yang sama dengan relief peninggalan Majapahit lainnya. Tempat ini diyakini sebagai tempat peristirahatan Hayam Wuruk dan raja-raja Majapahit lainnya yang melakukan perjalanan ke Gunung Kelud atau Candi Penataran.

8. Candi Kalicilik

Mari belajar sejarah dengan mengunjungi 9 situs candi di BlitarCandi Kalicilik (Instagram/Kabupaten Blitar)

Candi Kalicilik terletak di Dusun Candirejo, Desa Candirejo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Di pintu masuk candi terdapat prasasti tahun pembuatannya yaitu 1271 S/1349 M. Candi Kalicilik terbuat dari batu bata dan batu andesit.

Diperkirakan Candi Kaliciliki dibangun oleh Thibuwana Tunggadewi pada masa pemerintahan Majapahit. Penemuan arca Agastya membuat para peneliti percaya bahwa candi ini berlatar belakang Hindu dan disembah oleh Dewa Siwa. Sementara itu, keberadaan candi merupakan penghormatan kepada Raja Ken Angrok (pendiri dinasti Rajasa yang keturunannya memerintah di kerajaan Singosari dan Majapahit).

9. Pura Wringi Branjang

Mari belajar sejarah dengan mengunjungi 9 situs candi di BlitarPura Wringin Branjang (Instagram/shareblitar)

Terletak di Bukit Gedang, Dusun Sukomulyo, Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari, Candi Wringin Branjang merupakan candi dengan bentuk unik menyerupai rumah. Candi ini menghadap ke selatan dan memiliki bentuk bujur sangkar di bagian atas candi dan bentuk piramida di bagian atas candi.

Candi dengan ukiran dari tahun Saka 1231 atau 1309 M ini diperkirakan sebagai peninggalan Raden Wijaya, kerajaan Majapahit. Keberadaan pura sebagai tempat pemujaan Dewi Sri dengan corak Hindu.

Itulah 9 kompleks candi bersejarah di Blitar. Pernahkah Anda mengunjungi kuil?

Baca Juga: Pura Miri Gambir Tulungagung, Memiliki Relief Cerita Panji

Komunitas IDN Times adalah media yang menawarkan platform untuk menulis. Semua karya tulis adalah tanggung jawab penulis sepenuhnya.

Source: jatim.idntimes.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button