8 benteng dengan arsitektur keren dari halaman belanda semua - WisataHits
Jawa Tengah

8 benteng dengan arsitektur keren dari halaman belanda semua

JAKARTA, KOMPAS.com – Belanda menjajah Indonesia selama 3,5 abad atau 350 tahun dan meninggalkan banyak hal.

Mulai dari mata uang, bahasa, pendidikan, peralatan industri dan kebutuhan lainnya hingga bangunan pemerintahan dan komersial.

Salah satu kawasan dengan bangunan Belanda yang paling terkenal di Indonesia adalah kota tua Jakarta.

Kawasan wisata ini menjadi saksi bisu ibu pertiwi pernah dijajah negeri kincir angin.

Bangunan-bangunan di sekitar kota tua seperti Museum Fatahillah, Galangan Kapal VOC, Museum Boneka dan bangunan sekitarnya merupakan salah satu pusat perdagangan di Indonesia.

Bahkan, di salah satu sudut Museum Fatahillah, pengunjung juga akan menemukan penjara bawah tanah dan penjara wanita yang terendam air, lengkap dengan peluru meriam yang digunakan sebagai pemberat oleh para napi saat itu.

Selain bangunan tersebut, ada satu lagi peninggalan arsitektur dari Belanda yaitu benteng.

Benteng yang dibangun tidak hanya digunakan sebagai pertahanan, terkadang pemerintah kolonial Belanda menggunakannya sebagai kantor, sekolah militer dan lain-lain.

Berikut beberapa benteng Belanda yang tersebar di seluruh Indonesia:

1. Benteng Amsterdam, Maluku

Benteng ini awalnya dibangun sebagai benteng pertahanan saat Belanda berperang dengan Hitu di Maluku. Pada tahun 1649 benteng ini diperluas dan diubah menjadi benteng.

Saat gempa dan tsunami melanda Ambon pada tahun 1674, tidak ada laporan kerusakan Benteng Amsterdam.

Namun, gempa bumi pada tahun 1845 menyisakan retakan di dinding Benteng Amsterdam.

2. Benteng Martello, Pulau Kelor, Kepulauan Seribu

Benteng pantai ini memiliki lubang besar di sepanjang dindingnya.

Dari lubang inilah meriam-meriam Belanda ditembakkan untuk mengusir kapal-kapal Portugis, Inggris, Spanyol dan kapal-kapal nasional lainnya yang datang ke Batavia.

Sayangnya, benteng ini mengalami kerusakan yang konon disebabkan oleh letusan Krakatau pada tahun 1883. Ada beberapa bagian benteng merah ini yang sudah runtuh.

3. Benteng Vredeburg, Yogyakarta

Benteng putih ini merupakan salah satu kawasan wisata di Yogyakarta. Benteng Vredenburg dibangun seiring dengan berkembangnya Kesultanan Yogyakarta pada tahun 1755.

Terletak tepat di depan Gedung Agung dan Keraton Kasultanan Yogyakarta, benteng ini dibangun sebagai benteng jika Sultan Yogyakarta berubah pikiran dan menjadikan Belanda sebagai musuhnya.

4. Benteng Rotterdam, Makassar

Berbeda dengan benteng-benteng sebelumnya, Fort Rotterdam awalnya merupakan Benteng Jumpandang yang dibangun oleh Kerajaan Gowa Tallo.

Namun, benteng ini sempat rusak akibat serangan Belanda pada tahun 1955.

Akhirnya Kerajaan Gowa Tallo menyerahkan benteng ini kepada Belanda berdasarkan Perjanjian Bongaya pada tahun 1667.

Benteng Jumpandang akhirnya dibangun kembali dengan arsitektur khas Belanda dan diberi nama Fort Rotterdam.

5. Benteng Belgica, Maluku

Benteng Belgica memiliki bentuk yang berbeda dengan benteng lainnya, benteng ini berbentuk segi lima dan terbagi menjadi dua bagian.

Bagian pertama merupakan pelataran dengan dinding tebal dan kokoh, sedangkan bagian kedua merupakan struktur dalam benteng yang berbentuk segi lima dengan menara pengintai di setiap sudutnya.

Fort Belgica adalah benteng yang dibangun oleh Portugis, kemudian ditaklukkan dan dibangun kembali oleh Belanda.

Benteng ini kemudian digunakan sebagai markas militer, tempat memantau lalu lintas pelayaran pedagang, dan benteng pertahanan rakyat Indonesia melawan monopoli perdagangan VOC.

6. Benteng Duurstede, Maluku

Seperti Belgica, benteng ini dibangun oleh Portugis dan ditaklukkan oleh Belanda.

Benteng ini dibangun pada tahun 1676 dan diduduki oleh bangsa Portugis, Belanda, Inggris dan Indonesia.

Kapten Pattimura memimpin Maluku untuk menyerang Benteng Duurstede pada tahun 1817, membunuh semua penghuni benteng.

Untuk mengenang semangat ini, museum dan tugu peringatan telah dibangun di sekitar kawasan Fort Duurstede.

Saat ini, Fort Duurstede memiliki tiga bangunan di dalamnya yang masih utuh, sedangkan enam lainnya telah rusak dan pondasinya masih tersisa.

Pengunjung juga bisa melihat sejumlah bangunan peninggalan Belanda yang masih utuh, seperti kantor, ruang pegawai, penjara, dan gudang.

7. Benteng van Der Wijk, Jawa Tengah

Benteng ini didirikan pada tahun 1818 sebagai kantor perdagangan VOC dengan nama Benteng Cochius.

Pada tahun 1856 benteng tersebut diubah menjadi sekolah militer untuk anak-anak dari negara-negara Eropa. Pergeseran fungsi ini mengakibatkan Fort Cochius berganti nama menjadi Fort van Der Wijk.

Kini benteng dengan empat gerbang utama itu digunakan oleh pemerintah setempat sebagai tempat wisata dan taman bermain.

8. Benteng Pendem, Jawa Tengah

Benteng di Pantai Cilacap ini dinamakan Benteng Pendem karena tertimbun tanah saat ditemukan.

Awalnya benteng ini bernama Kustbatterij op de Landtong te Tjilatjap yang berarti benteng yang berada di atas tanah atau menjorok ke laut.

Benteng ini dibangun pada tahun 1816 sebagai kantor VOC dan membutuhkan waktu 18 tahun untuk menyelesaikannya.

Benteng ini memiliki banyak ruang dan lorong rahasia. Sayangnya, jalur ini tidak bisa dilalui karena terendam air laut.

dapatkan pembaruan pesan yang dipilih dan berita terkini setiap hari dari Kompas.com. Yuk gabung di grup Telegram “Kompas.com News Update” caranya klik link lalu gabung. Anda harus menginstal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel Anda.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button