Menparekraf berharap Festival Reog Ponorogo bisa menjadi event internasional - WisataHits
Yogyakarta

Menparekraf berharap Festival Reog Ponorogo bisa menjadi event internasional

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berharap Festival Reog Ponorogo dapat menjadi event internasional sehingga dapat berdampak pada peningkatan kesejahteraan para pelaku pariwisata dan profesional kreatif di Indonesia. Ponorogo dan sekitarnya.

Menparekraf Sandiaga, hadir dalam Festival Reog Ponorogo 2022 di Aloon – Aloon Ponorogo, Jawa Timur, Rabu (27.7.2022) menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Daerah Ponorogo atas keberhasilannya, Festival Reog Ponorogo 2022 dalam daftar Nusantara -Festival ke termasuk acara Kharisma (KEN) 2022.

“Semoga ini bisa ditingkatkan dan lebih ditingkatkan lagi sehingga menjadi event internasional ke depannya,” kata Menparekraf.

Dengan mempromosikan Festival Reog Ponorogo sebagai ajang internasional, Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif mendukung pendaftaran Reog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Takbenda yang diusulkan Indonesia ke UNESCO. Pada saat yang sama, Ponorogo mengajukan diri sebagai Jaringan Kota Kreatif UNESCO.

“Tahun ini kami akan mempersiapkan Ponorogo menjadi bagian dari apa yang akan kami usulkan ke UNESCO Creative Cities Network, setelah itu kami akan coba lagi agar Reog juga bisa dipromosikan sebagai Intangible Cultural Heritage. Karena bagi kami, ketika Ponorogo bergabung dengan UCCN, itu luar biasa karena penilaiannya sangat detail. Dan begitu masuk acara, turis asing akan datang ke sini, terutama karena ini bisa menjadi jaringan kota kreatif UNESCO,” katanya.

Indonesia sendiri dikatakan memiliki ribuan warisan budaya yang luar biasa, menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terdapat 1.239 warisan budaya takbenda, salah satunya seni pertunjukan Reog yang menjadi daya tarik wisata penggerak perekonomian.

“Kita tentu tidak ingin kekayaan budaya kita diakui oleh bangsa lain. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta menjaga dan melestarikan Reog Ponorogo agar menjadi kebanggaan dan warisan budaya yang diakui dunia,” ujarnya.

“Dan melalui Reog Ponorogo, kita kembangkan semaksimal mungkin peluang usaha dan kesempatan kerja yang tercipta,” kata Sandiaga.

Festival Reog Ponorogo ke-7 Tahun 2022 merupakan rangkaian kegiatan Grebeg Suro sekaligus HUT ke-526 Kabupaten Ponorogo. Acara ini sempat terhenti karena pandemi COVID-19, seiring dengan penurunan kasus, acara ini dapat diadakan secara offline dengan tetap mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

Festival Reog Ponorogo yang diselenggarakan pada 25-29 Juli 2022 mendapat respon yang baik dari sanggar seni Reog di berbagai kota di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya peserta festival yang datang dari berbagai daerah di Indonesia antara lain DKI Jakarta, Surabaya, Surakarta, Yogyakarta, Jember, Malang, Madiun, Magetan, Mojokerto, Gresik dan sebagainya.

Pertunjukan Reog menggabungkan tarian, keterampilan binaraga dan cerita panji yang terdiri dari penari, pengrawit (pemusik) dan pengiring. Daya tarik utamanya adalah salah satu penari utamanya memakai topeng terbesar di dunia berupa kepala harimau (barongan) yang dipadukan dengan mahkota bulu merak (dhadhak merak), dengan berat total sekitar 40 kg.

“Saya kira ini bukti nyata bahwa Reog milik Ponorogo dan Reog adalah seni budaya kita. Semoga dengan terselenggaranya Festival Reog Ponorogo 2022 dapat membawa semangat dan optimisme bagi para pelaku kreatif dan kreatif di Kabupaten Ponorogo,” ujar Sandi.

Bupati Ponogoro Sugiri Sancoko mengatakan bahwa Gelebeg Suro sudah dua tahun menunggu masyarakat, kerinduan ini berkobar, kami berusaha merangkul kekuatan bahkan dua kekuatan sekaligus, yaitu kekuatan budaya dan kekuatan santri. , karena Ponorogo adalah kota Santri. Kami menuangkan dua kekuatan ini ke dalam sebuah orkestra yang bersatu di Grebeg Suro.

“Ada hampir 52 kegiatan yang berkaitan dengan hobi, kami juga berpartisipasi dalam Festival Reog Mini, Festival Reog Umum, Festival Gajah dan masih banyak rangkaian acara lainnya di Grebeg Suro. Ini menandakan bahwa dalam waktu dekat kita akan siap menuju CCN (Creative Cities Network) yang dibantu Menparekraf. Semoga Ponorogo benar-benar menjadi kota kreatif ke depan,” ujarnya.

Source: bizlaw.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button