75 model Banyuwangi Ethnic Carnival 2022 siap tampil spektakuler

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, Jawa Timur mengumpulkan 75 model Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2022. Kegiatan yang berlangsung di Ngarai Tawangalun ini dilakukan untuk memastikan seluruh talenta di Tawangalun – Gorge Spectacular bisa terjadi Sabtu depan, 10 Desember 2022.

Kepala Disbudpar Banyuwangi Muhammad Yanuar Bramuda mengatakan melalui Kabid Pemasaran Pariwisata Ainur Rofiq bahwa agenda hari ini bertujuan untuk melakukan penilaian. Tutupi kostum, buat konsep pertunjukan. Diharapkan selama pertunjukan penampilan seluruh peserta semakin sempurna.

“Kami mengevaluasi 75 model. Sekaligus juri memberikan masukan untuk kesempurnaan penampilan. Mulai dari kostum, tata rias, hingga penampilan,” ujarnya, Minggu (4/12/2022).

Selain itu, diberikan bimbingan dan motivasi kepada para peserta yang berasal dari kalangan mahasiswa, mahasiswa, perwakilan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), perwakilan Forpimda, pihak swasta dan masyarakat umum. Termasuk pembekalan untuk stabilisasi atau kepercayaan diri.

Yang terpenting, lanjut Rofiq, sapaan akrab Ainur Rofiq, mempertegas tema kostum. Tentunya harus sesuai dengan tema BEC 2022 yaitu “Tamansarine Nusantoro Keanekaragaman Budaya Banyuwangi” alias Keanekaragaman Etnik di Banyuwangi.

Model peragaan busana BEC 2022 bertema suku Ogoh-Ogoh Bali, Arifany Cantika Putri. (Foto: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)

Sedangkan ujung timur pulau Jawa sendiri memiliki 7 suku bangsa. Meliputi etnis Arab, Osingan, Jawa, Tionghoa, Madura, Mandarin, dan Bali.

“Misalnya, tema kostum Madura disempurnakan dengan ornamen-ornamen yang melambangkan Madura. Misalnya dengan baju merah putih, cambuk khas Madura dan celurit sebagai senjata khusus,” jelas Rofiq.

Dijelaskan bahwa para talent sudah melakukan persiapan sebelumnya. Mereka juga mengikuti workshop tentang cara membuat kostum, cara merias wajah, cara berjalan, bahkan cara menari.

“Pada tahap evaluasi ini sekitar 75 persen. Tinggal penyempurnaan, yang akan direalisasikan besok, 10 Desember,” ujarnya.

Arifany Cantika Putri, peserta BEC 2022 mengaku mendapat banyak masukan selama tahap penjurian. Salah satunya, dalam kostum etnik Ogoh-Ogoh Bali yang berperan sebagai Dewi Sri, memakai heels yang terlalu tinggi.

“Tinggi tumit. Nanti akan saya perbaiki,” katanya.

Sementara itu, Alvino Alexander, salah satu talenta Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi, juga mendapat masukan dari dewan juri. Mengenai kostum Arab yang dikenakannya, dianggap pantas. Tapi ada kekurangan koreografi.

Talent BEC 2022 dengan menunjukkan pakaian Arab. (Foto: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)

“Saya memiliki masalah mobilitas yang perlu diperbaiki. Kami sudah membawa perbaikan dan saran dari dewan juri,” jelasnya.

Perhatikan bahwa kinerja BEC telah mencapai 1 dekade atau 10 tahun pada tahun 2022. Berkat kemegahannya, BEC beberapa kali masuk dalam 10 besar event Kementerian Pariwisata.

Tentu, “kelahiran kembali” parade fashion show terbesar di Banyuwangi ini menjadi hiburan yang paling ditunggu masyarakat. Pasalnya, BEC baru kembali pada 2022 setelah terpaksa vakum selama dua tahun akibat pandemi Covid-19.

“BEC Reborn adalah jembatan antara seni tradisional dan modern. Diharapkan dapat mengobati kerinduan masyarakat Banyuwangi, baik penonton maupun artis yang terlibat,” jelasnya.

Dan yang perlu ditegaskan, BEC sengaja diselenggarakan sebagai wadah putra-putri daerah yang tertarik dengan fashion untuk menampilkan kostum etnik.

Perlu dicatat bahwa BEC 2022 akan berlangsung pada hari Sabtu 10 Desember 2022. Dimulai dari Lorong Bambu Gesibu Blambangan, panggung utama. Ke utara sampai perempatan gedung Djuang 45. Kemudian terus ke barat sampai perempatan Taman Sritanjung, belok ke selatan sampai garis finish di depan kantor Bupati Banyuwangi. Mari meriahkan BEC 2022!

**) Ikuti berita terbaru KALI Indonesia di Berita Google

Klik tautan ini dan jangan lupa untuk mengikutinya.

Source: news.google.com