6 penipuan yang digunakan oleh turis yang mengintip saat piknik di Thailand
Thailand merupakan salah satu tujuan wisata asing yang paling sering dikunjungi oleh wisatawan asal Indonesia. Jaraknya tidak terlalu jauh, ditambah tempat wisata yang menawarkan banyak momen dan peluang.
Seperti dikutip Antara, wisatawan harus mewaspadai modus penipuan yang biasanya menyasar wisatawan selama liburan di Thailand. Berikut adalah enam jenis penipuan turis dan cara menghindarinya.
1. Sewa motor dan mobil
Ilustrasi dari Bangkok, Thailand (IDN Times/Dwifantya Aquina)
Jika Anda berada di daerah Phuket, Krabi, Koh Samui dan Pattaya, naik taksi cenderung cukup mahal. Hal ini biasanya mendorong wisatawan untuk menyewa mobil atau motor. Namun, ini merupakan risiko yang sangat tinggi mengingat Thailand merupakan salah satu negara dengan tingkat kecelakaan lalu lintas tertinggi di dunia, terutama untuk sepeda motor.
2. Penipuan Tuk-tuk dan taksi
Ibu kota Bangkok sudah mulai menerapkan penguncian sebagian untuk menahan infeksi. Ilustrasi (unsplash.com/Florian Wehde)
Di beberapa daerah di Thailand, pengemudi tuk-tuk, taksi, dan bus yang tidak bermoral dapat mengantar Anda melewati toko, restoran, dan mal tertentu untuk membeli barang. Tetapi turis tidak menginginkannya. Modus ini mengkhawatirkan bagi wisatawan karena mereka sering tidak tahu di mana mereka berada dan kesulitan untuk kembali ke area penginapan.
Baca juga: Akhir Tahun, Thai dan Malaysian Airlines mendarat di YIA
Baca Juga: 2 Maskapai Luar Negeri Mendarat di Bandara YIA Kulon Progo
3. Sewa jet ski atau skuter
Ilustrasi jet ski (unsplash.com/Tobias Nii Kwatei Quartey)
Mode ini umum di destinasi pantai populer seperti Phuket dan Pattaya. Modusnya hampir mirip dengan penipuan sepeda motor dan mobil sewaan. Wisatawan dapat dituduh merusak kendaraan yang disewa meskipun kerusakan atau cacat fisik kendaraan sudah ada.
Ada juga oknum penyewa yang memiliki kunci cadangan untuk mengambil skutik yang terkunci atau menyewa jet ski. Sisanya wisatawan dapat dipaksa untuk bertanggung jawab dan membayar kompensasi yang mahal. Pastikan Anda menggunakan jasa penyewa yang memiliki reputasi baik, yang digunakan oleh banyak turis, dan memeriksa serta mendokumentasikan jet ski atau skuter yang Anda sewa.
4. Pencopetan atau pencurian
Ilustrasi pencopet (IDN Times/ Mardya Shakti)
Promosi ini umum di semua negara dengan tujuan wisata yang menarik dan populer. Jika ada rombongan anak-anak yang menawarkan jajanan berupa jajanan, rokok atau oleh-oleh, sebaiknya perhatikan barang-barang yang ada di tas dan tas Anda. Hal ini untuk mencegah pencurian barang berharga.
Berhati-hatilah saat mengendarai kendaraan terbuka seperti sepeda motor atau tuk-tuk. Ada pencuri yang menggunakan sepeda motor dan bisa menyita barang bawaan.
Baca Juga: Wisata di Kaki Gunung Merapi Stonehenge, Mirip Aslinya!
5. Memberi makan burung
Pixabay.com/nastya_gepp
Meski sudah umum di destinasi wisata negara yang berbeda, namun wisatawan perlu memperhatikan moda ini. Jika Anda berada di area Grand Palace Bangkok, Anda mungkin akan ditawari sekantong kecil jagung gratis dan diminta untuk memberi makan merpati. Dalam hal ini lebih baik menolak tawaran tersebut, karena nantinya pelaku akan menuntut pembayaran pakan jagung dengan harga yang sangat mahal.
6. Pejabat pariwisata palsu
Ilustrasi dari Bangkok, Thailand (IDN Times/Dwifantya Aquina)
Jika Anda mencari kereta api, bus, atau transportasi umum lainnya, Anda mungkin didekati oleh seseorang yang mengaku sebagai petugas atau pejabat dari Tourism Authority of Thailand.
Tidak hanya di Thailand, dimanapun kita berada, kita harus berhati-hati untuk menghindari tindakan kriminal. Jangan ceroboh anak laki-laki!
Baca Juga: 5 Fakta Erupsi Merapi 2010, Ambil Nyawa Juru Kuncinya
Source: news.google.com