Waithozz adalah akomodasi unik Yogyakarta yang menawarkan pengalaman menginap di rumah kabin pedesaan

Berbeda dengan yang lain, Waithozz Inn benar-benar dirancang seperti rumah pedesaan, semuanya terbuat dari anyaman bambu.

Bambu mendominasi mulai dari dinding, jendela, atap, ornamen hingga kamar tidur. Waithozz Inn sangat cocok untuk pelancong berjiwa bebas.

Yaitu mereka yang suka simple dan menyatu dengan suasana alam. Jadi apa lagi yang ada di Waithozz Inn? Yuk, baca sampai habis.

Ada dua tipe kamar di Waithozz, yaitu private room dan dormitory. Harga sewa per malam untuk dormitory berada di kisaran Rp 50.000 hingga hanya Rp 80, lebih murah di kantong.

Sedangkan private room dipatok Rp 120.000 hingga Rp 250.000 per malam. Untuk pemesanan bisa melalui link di akun Instagram Waithozz.

Waithozz Inn tidak seperti yang lain. Konsepnya terlihat unik karena kamar-kamarnya didominasi oleh anyaman bambu yang memberikan kesan berada di rumah pedesaan.

Dari tempat tidur hingga dinding terbuat dari bambu. Anda juga akan menemukan banyak ornamen menarik di sekitarnya, membuat suasana semakin seru dan menyenangkan.

Paket Penghemat Asrama memiliki kapasitas empat hingga tujuh orang. Fasilitas yang didapatkan adalah kipas angin dan colokan listrik.

Selain itu, Waithozz dilengkapi dengan dapur bersama yang dapat digunakan para tamu. Cocok untuk anda yang ingin berhemat atau malas keluar rumah.

Tak kalah menarik, ada juga kolam renang di sini. Berenang di pagi hari tentunya sangat menyegarkan apalagi ditemani dengan sejuknya udara kota Jogja.

Sore hari Anda bisa menikmati indahnya matahari terbenam dari balkon penginapan ini sambil menyeruput kopi panas.

Bagian belakang Waithozz juga bisa menjadi tempat asyik untuk ngobrol santai bersama teman.

Dengan harga yang terjangkau, Anda mendapatkan fasilitas yang cukup untuk memanjakan diri. Tidak ada alasan untuk tidak menginap di Waithozz Inn.

Lokasi Waithozz Inn berada di Grand Tlogoadi, Blok I, No. 4, Jalan Kebon Agung, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.***

Pengarang: Hendi Nuryani

Source: news.google.com