Victor Sembiring: Potensi Ikan Air Tawar di Kabupaten Malang Menjanjikan - WisataHits
Jawa Timur

Victor Sembiring: Potensi Ikan Air Tawar di Kabupaten Malang Menjanjikan

Penjual ikan air tawar di Jalan Raya Kedung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang menjadi referensi bagi para pemilik usaha kuliner. (cahyono/Bhirawa)

Kabupaten Malang, Bhirawa.

Budidaya ikan air tawar di Kabupaten Malang sangat menjanjikan. Sehingga potensi ikan tersebut tidak hanya ditangkap oleh nelayan di pesisir Pantai Malang Selatan. Namun, ikan air tawar yang dibudidayakan oleh petani kabupaten setempat juga memiliki potensi yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan ikan masyarakat.

Menurut Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Malang Victor Sembiring kepada wartawan, Senin (11/7), saat ini ada lima lokasi budidaya ikan air tawar yang sedang kami kembangkan, seperti di Pasar Bureng, Kecamatan Gondanglegi, Desa Pandanajeng, Pandanajeng. Kecamatan Tumpang, Desa Bangelan, Kecamatan Wonosari, Desa Boonpring Sanankerto, Kecamatan Turen dan Kawasan Wisata Demok, Kecamatan Pagak. Sedangkan kelima poin tersebut sudah memiliki keunggulan masing-masing. Pihaknya juga memberikan bantuan konkrit di setiap titik.

Salah satunya, jelasnya, di Desa Pandanajeng sebagai sentra penjualan sayur mayur, namun program tersebut kami integrasikan dengan Pemerintah Desa (Pemdes) setempat, kini menjadi sentra kuliner ikan air tawar. Dan berdasarkan data Dinas Perikanan Kabupaten Malang, total produksi ikan air tawar di Kabupaten Malang akan mencapai 10.066 ton pada tahun 2021. Produksi ikan air tawar terbesar adalah ikan lele yang mencapai 5.530 ton. Dan selanjutnya adalah ikan nila yang mencapai 4.502 ton, kemudian ada gurame, gurame dan beberapa ikan lainnya. Sedangkan produksi ikan air payau akan mencapai 1.527 ton pada tahun 2021. “Udang vanamei yang dominan sudah mencapai 1.526 ton,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Victor, produksi bandeng mencapai 1,20 ton. Sedangkan produksi ikan air tawar dan air payau diperkirakan mencapai Rp 288 juta. Karena itu ia berharap potensi yang didukung oleh dinas perikanan dapat dimanfaatkan oleh para pemangku kepentingan di masing-masing daerah. Sehingga dapat diintegrasikan dengan program lain. Perekonomian harus berkembang lebih optimal di setiap daerah.

Dia mencontohkan, di Pasar Bureng sudah ada meja panjang stainless steel, harus diintegrasikan ke dalam program desa. Sementara itu, di wisata Boonspring juga banyak terdapat sentra penangkaran ikan air tawar. “Untuk Pariwisata Demok Kabupaten Pagak, pihaknya rutin melakukan sampling. Karena keramba jaring apung banyak dan tujuannya untuk konsumsi. Dan dia juga memastikan ikan tersebut tidak berbahaya dan aman untuk dikonsumsi,” katanya.

Salah satu pedagang ikan di Jalan Raya Kedung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Nur Aminah mengatakan, masyarakat di kawasan Kepanjen Kecanatan masih suka makan ikan air tawar. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya pembeli ikan air tawar di pedagang ikan Kedung. Bahkan, penjual ikan di Kedung terkadang kehabisan stok ikan air tawar. “Kami menjual beberapa jenis ikan air tawar, seperti lele, nila, mujaer, gurami, wader dan lele,” ujarnya.

Menurut dia, sumber ikan air tawar kami peroleh dari pembudidaya ikan air tawar dan dari pedagang ikan. Dan sebagian besar ikannya berasal dari Sungai Brantas seperti Bendungan Karangkates dan Bendungan Sengguruh, bahkan ikan kami bisa didapatkan dari pedagang lokal lainnya. Sedangkan ketika harga ikan laut naik, masyarakat mencari ikan air tawar. Karena saat ombak di pantai Pantai Malang Selatan sedang tinggi, biasanya para nelayan tidak berani melaut sehingga berdampak pada kenaikan harga ikan laut.

“Penjual ikan air tawar di Kedung ini menjadi referensi bagi pembeli. Karena ikan yang kami jual masih segar. Sedangkan warung, restoran, dan kafe di Kedung selalu membeli ikan air tawar,” katanya. (cyn.hel).

Source: www.harianbhirawa.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button