Urban farming keren masuk kurikulum di Semarang - Solopos.com - WisataHits
Jawa Tengah

Urban farming keren masuk kurikulum di Semarang – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Panen Sayur di SDN 1 Wates bersama Plt Walikota Semarang Hevearita G. Rahayu, Senin (21/11/2022). (Solopos.com – Ponco Wiyono)

Solopos.com, SEMARANG — Dinas Pendidikan (Diskdik) Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) mencoba mendatanya pertanian perkotaan dalam kurikulum sekolah dasar (SD) di daerah. Dengan pertanian kota, Diharapkan generasi muda Kota Semarang mendapatkan berbagai manfaat, seperti; B. Melatih kesabaran dan kemauan menghadapi tantangan masa depan.

pertanian perkotaan kami memasukkannya ke dalam kurikulum, tetapi bukan sebagai mata pelajaran, tetapi sebagai terintegrasiPlt Direktur Dinas Pendidikan Kota Semarang Kartika Hedi Aji mengatakan saat menghadiri acara panen sayur di SDN 1 Wates, Ngaliyan, Senin (21/11/2022).

Iklan Daihatsu Rocky Mobil Harga Rp 200 Jutaan Hanya Rp 99.000

Hedi menyebut ada nilai-nilai positif yang ditanamkan pertanian perkotaan para siswa dapat belajar. Karakter siswa dikembangkan melalui latihan langsung kegiatan pertanian.

“Pertanian ada Rasa memilikiada tanggung jawab untuk menjaga mereka, ada [nilai-nilai] Pancasila,” lanjut Kartika.

Direktur Anik Koestiyati mengatakan hal yang sama pada panen sayuran di SDN 1 Wates. Program menanam sayuran bekerjasama dengan orang tua siswa bertujuan untuk membentuk karakter siswa.

Baca Juga: Bunda Boyolali Panen Cuan Dari Hasil Urban Farming

“Menanam membutuhkan kesabaran yang luar biasa. Misalnya, jika tanaman terserang hama kemudian mati, maka kita harus menanam kembali. Jadi harus sabar dan sabar kalau mau sukses,” kata Anik.

Kepala SDN 1 Wates juga berharap proyek di sekolahnya bisa menjadi contoh bagi sekolah lain dalam mempersiapkan ketahanan pangan di kota Semarang. “Kami juga sudah menghubungi Kementerian Pertanian untuk pengadaan bibit selentingan seperti anggur dan Kementerian Perikanan untuk pengadaan 500 bibit ikan lele,” kata Anik.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang menambahkan, pihaknya akan memanggil seluruh kepala sekolah untuk konsultasi terkait proyek pertanian kota tersebut setiap tiga bulan sekali. “Dua minggu lagi akan ada beberapa sekolah yang juga akan melakukan panen hijau. Ke depan, semua sekolah dasar dan menengah akan kami aktifkan dalam program urban farming,” ujarnya.

Baca juga: Kota Semarang Pamer Hasil Pertanian Perkotaan dan Gelar Oude Stad Landbouwmarkt

Kartika menambahkan, Disdik meminta setiap sekolah mengoptimalkan aset berupa lahan tidur untuk dijadikan lahan pertanian perkotaan. “Makanya kami mewajibkan setiap sekolah memiliki proyek dan untuk ketahanan pangan itu wajib. Setiap tanaman harus memberikan hasil,” kata Kartika.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button