Untuk mengungkap misteri sejarah Gua Panggung Pangandaran, ada Petilasan Penjaga Laut
Di pinggir pantai terdapat Gua Panggung ini, yang semula disebut Gua Panggung karena letak dan kondisinya yang menyerupai bentuk panggung.
Konon tempat yang menyerupai panggung itu sering digunakan oleh para wali untuk beribadah dan peziarah.
Saat memasuki panggung Goa, wisatawan bertemu dengan seorang Patilasan dari Kijaga Lautan yang merupakan anak angkat Ratu Pantai Selatan.
Kijaga Lautan konon diberi tugas menjaga pantai selatan, dengan Panyai Selatan terdiri dari 3 wilayah, yaitu pantai barat daya yaitu Pelabuhan Ratu dan Karang, pantai timur-selatan yaitu Parangteritis Yogyakarta, pantai selatan puncak atau bagian selatan, yaitu Pangandaran.
Menurut cerita, Kijaga Laut berasal dari Mesir yang dituduh menyebarkan agama Islam. Kijaga Lautan konon memiliki istri 7 orang yang bergiliran setiap malam.
Namun kondisi ketujuh istri itu selalu bertengkar dan tidak akur.
Sampai istri ketujuhnya pernah tidak bisa melihatnya karena harus memancing, pancing yang digunakan lurus dan tidak bulat, makanya dia mendapat ikan tapel, tapi setelah dia mendapat ikan tapel keadaan berubah karena ketujuh istrinya baik bersama. .
Namun Kiyaga tiba-tiba menghilang (moksa) dan istri-istrinya tidak mengetahui keberadaannya. Kemudian ketujuh istrinya menjadikan panggung gua sebagai tempat untuk mengingat dan berdoa bagi para Kiyaga.
Setelah itu disebut juga Kyai Pancing dan sampai saat ini masih banyak masyarakat yang menangkap ikan tersebut karena masih percaya dengan khasiatnya. ***
Source: news.google.com