UNESCO menyoroti kesiapsiagaan bencana dan jalur evakuasi tsunami di Pangandaran - WisataHits
Jawa Barat

UNESCO menyoroti kesiapsiagaan bencana dan jalur evakuasi tsunami di Pangandaran

Pangandaran

Kesiapsiagaan bencana di Kabupaten Pangandaran menjadi sorotan UNESCO. Penyebabnya, sejumlah fasilitas, termasuk jalur evakuasi saat terjadi bencana, masih belum optimal.

“Kondisi pantai Pangandaran sangat rawan bencana tsunami, sehingga kesiapsiagaan bencana dan jalur evakuasi harus disiapkan,” kata Ketua Iotic UNESCO Ardito pada hari kedua verifikasi lapangan siap tsunami di Pangandaran, Minggu (18.2022).

Dikatakannya, pengurangan risiko bencana merupakan upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko dan dampak bencana terhadap masyarakat di daerah rawan bencana. “Baik itu bencana alam, ulah manusia, atau kombinasi keduanya,” kata Ardito.

Ardito menyoroti kesiapan tim Badan Penyelamat Wisata (Balawista) Tirta atau lifeguards di pantai Pangandaran. “Semua pengetahuan tentang bencana itu baik, tetapi ada beberapa hal yang masih perlu diperhatikan,” ujarnya

Ardito ingin seluruh pelaku yang terlibat dalam kesiapsiagaan bencana mengetahui tahapan-tahapan evakuasi dini jika terjadi bencana tsunami. “Karena proses evakuasi yang paling penting adalah keselamatan,” katanya.

Menurut Ardito, evakuasi tidak dilakukan pasca bencana tsunami. Tapi pertama-tama, sesaat sebelum insiden itu terjadi, dengan perlindungan sipil dan pendidikan penyelamatan diri. Yang kedua saat kejadian berlangsung untuk memastikan semuanya aman.

“Nah, yang terakhir adalah pemulihan bencana alam,” katanya.

Untuk fasilitas informasi bencana dan pemantauan pusat komando, Ardito menilai sudah lengkap. “Hanya jalur evakuasi dan peta rawan bencana yang belum ditambah,” katanya.

Saat ini, Ardito memperkirakan papan informasi dan sosialisasi pencegahan bencana alam di Pangandaran masih belum lengkap. “Termasuk jalur evakuasi ke tempat-tempat aman saat terjadi bencana alam,” ujarnya.

Ketua Forum Kesadaran Masyarakat Dini (FKDM) Kabupaten Pangandaran Sutan Abdul Abdul Rosyid mengatakan jalur evakuasi terdekat di Pantai Pangandaran saat bencana tsunami ada 2 tempat.

“Pertama, kawasan Taman Wisata Cagar Alam di Tempat Goa Lanang dan Cikamal aman karena keadaan lokasi di atas permukaan laut, hanya infrastruktur, rambu dan evakuasi bencana belum ada dan belum dipasang peringatan tsunami, ” dia berkata.

Dia mengatakan penilaian UESCO terhadap lokasi evakuasi, jalur evakuasi, peta evakuasi, informasi tentang tsunami dan rambu-rambu evakuasi akan segera ditindaklanjuti. Secara umum jalur evakuasi warga Pantai Pangandaran adalah menuju Purbahayu, jaraknya 12 km melalui Tol Pangandaran.

Sekretaris Balawista Pangandaran Rian mengatakan bel peringatan atau sirene, peralatan penyelamatan, perahu, panggilan pengeras suara, panggilan untuk gempa bumi dan petunjuk jalur evakuasi sudah ada tetapi masih perlu ditambahkan.

Selain tempat evakuasi, sudah ada hotel di Pangandaran yang siap siaga bencana. “Jika hotel-hotel besar di Pangandaran sebagian sudah siap menghadapi bencana tsunami, bisa menjadi tempat evakuasi sementara jika ada orang yang belum terselamatkan,” katanya.

Jika terjadi gempa, Balawista akan mengecek status air langsung ke BMKG Bandung, karena air laut surut terlebih dahulu saat tsunami, atau menunggu informasi dari BMKG.

“Jika tidak ada tsunami, akan disiarkan melalui suara ke pengeras suara yang tersebar di 5 posko Balawista,” ujarnya.

(mso/mso)

Source: www.detik.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button