Tur desa bertema tenang, manajer Bite Fingers

GenPI.co Jawa Timur – Wisata desa tematik di Kota Malang masih sepi meski kasus Covid-19 mulai turun.

Minimnya 23 desa wisata bertema di Kota Malang hanya membuat manajemen gigit jari.

Penyebab minimnya pengunjung, selain pandemi COVID-19, dana yang digunakan untuk berobat sudah habis dan tidak ditambah dengan kunjungan wisatawan.

BACA JUGA: Jokowi ke Rusia dan Ukraina untuk Perdamaian, Kata Pakar Unair

Isa Wahyudi, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kota Malang, mengatakan saat ini setidaknya ada 15 desa bertema yang berusaha bangkit dari keterpurukan.

“Desa tematik dimulai dari kemandirian masyarakat setempat, sehingga harus ada perjuangan besar untuk membangkitkan pariwisata,” kata pria yang akrab disapa Ki Demang ini kepada GenPI.co Jatim, Kamis (30/6).

BACA JUGA: Matahari buka lowongan, berikut kualifikasinya

Selain itu, keterpurukan juga disebabkan oleh terjadinya konflik internal di desa tematik. Hal ini terjadi karena adanya perubahan administrasi desa tematik, sehingga terjadi perbedaan komunikasi dengan pemerintah daerah.

“Kurangnya komunikasi dengan pihak Kelurahan membuat kampung bertema tidak seaktif dulu. Minimnya peran pemerintah daerah juga menjadi salah satu penyebab turunnya kunjungan wisatawan,” ujarnya.

BACA JUGA: Prodi Veteran UPN Jatim Tambah Dokter Baru

Menurutnya, desa wisata tematik merupakan salah satu program untuk membangun desa wisata. Namun saat ini, minimnya perhatian berbagai pihak, baik pihak ketiga maupun pemerintah, membuat desa-desa liburan dibiarkan apa adanya. Selain itu, dalam proses pengobatan di kampung liburan ini bersumber dari swadaya masyarakat setempat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Source: jatim.genpi.co