Transaksi Kuliner di Kampung Jawi Gunungpati Pakai Kepeng Uang - WisataHits
Jawa Tengah

Transaksi Kuliner di Kampung Jawi Gunungpati Pakai Kepeng Uang

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Bahkan, di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, warga Desa Kalialang, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang mendirikan desa wisata yang mengusung konsep Jawa Kuno. Sekelompok orang Kalialang mendirikan desa wisata kuliner bernama Kampung Jawi.

Sesuai dengan namanya, konsep wisata kuliner di Kampung Jawi terdiri dari beberapa warung yang menjual makanan tradisional Jawa tempo dulu.

Beberapa menu tersedia, mulai dari hidangan berat dan ringan. Diantaranya Sego Megono, Sega Tiwul, Wedang Uwuh, Es Legend, Kimpul dan masih banyak lagi. Beberapa menu tersebut tersedia dengan harga mulai dari satu kepeng hingga tiga kepeng. Oh ya, jangan heran jika ada istilah kepeng.

KAMPUNG JAWI – Suasana wisata kuliner kuno di Kampung Jawi di Kalialang, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Sabtu, 8 Oktober 2022
KAMPUNG JAWI – Suasana wisata kuliner kuno di Kampung Jawi di Kalialang, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Sabtu, 8 Oktober 2022 (Tribunejateng/Magang)

Kampung Jawi pada dasarnya menghadirkan tempat wisata yang bertemakan budaya Jawa, sehingga segala aktivitas dan pakaian bekas serta pelayanannya bertemakan budaya Jawa.

Pedagang di Kampung Jawi mengenakan pakaian adat dan melayani dengan konsep mengunggah sopan santun Jawa, sehingga pengunjung yang datang ke Kampung Jawi merasakan nostalgia masa lalu.

Kampung Jawi memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan desa wisata lainnya, yaitu dalam hal alat pembayaran. Jika harus menggunakan rupiah sebagai alat tukar saat berbelanja di tempat wisata lain, lain halnya di desa wisata Kampung Jawi. Kampung Jawi menerapkan sistem pembayaran menggunakan mata uang Kepeng.

Mata uang kepeng merupakan alat tukar yang digunakan pada zaman dahulu. Jika dulu uang kepeng terbuat dari logam, Kampung Jawi membuat inovasi untuk membuat uang kepeng dari kayu.

Siswantoro yang mempelopori berdirinya Kampung Jawi mengatakan, uang kepeng yang digunakan di Kampung Jawi merupakan alat tukar simbolik, seperti dulu. “Bedanya dulu uang logam Kepeng terbuat dari logam. Yang digunakan di Kampung Jawi terbuat dari kayu dan telah mengalami perubahan bentuk dan tampilan uang Kepeng di Kampung Jawi,” kata Siswantoro, Sabtu (10/8/2022).

gamelan dan lagu
Tidak perlu menyiapkan biaya masuk bagi pengunjung yang ingin datang ke Kampung Jawi. Pengunjung yang ingin membeli makanan atau minuman dari warung-warung di Kampung Jawi harus menukarkan rupiahnya di loket penukaran mata uang.

Mata uang rupiah kemudian diganti dengan mata uang kepeng. A Kepeng Kampung Jawi dikonversi menjadi Rp 3.000.

Selain beberapa warung kuliner tradisional, Kampung Jawi juga menawarkan beberapa wisata edukasi budaya.

“Kami juga menawarkan beberapa paket pendidikan budaya di sini, mulai dari belajar gamelan, wayang, instrumen dan belajar lagu Jawa,” jelas Siswantoro, Sabtu.

Wisata Kampung Jawi ini buka setiap hari dan dimulai pada pukul 5 sore WIB dan berakhir pada pukul 10 malam WIB. Semakin malam, suasana di Kampung Jawi semakin seru dan asri karena banyak lampu kuning menerangi Kampung Jawi.
Selain itu, selalu ada live music di Kampung Jawi untuk menghibur para pengunjung Kampung Jawi.

Wisata Kampung Jawi terletak di Jalan Kalialang Lama, RT 02/RW 01, Sukorejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Ada mushola, parkir luas, toilet dan paviliun.

Siswantoro berharap ke depan Kampung Jawi semakin berkembang dan dikenal luas di kalangan masyarakat Jawa Tengah, bahkan di seluruh Indonesia. (Evi Iryani mahasiswa magang Unne Tribunjateng.com)

Source: jateng.tribunnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button