Tim Kedaireka ITN Malang Rancang Pengelolaan Sampah dengan TTG - WisataHits
Jawa Timur

Tim Kedaireka ITN Malang Rancang Pengelolaan Sampah dengan TTG

Tim Kedaireka ITN Malang Rancang Pengelolaan Sampah dengan TTG

Malang (beritajatim.com) – Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang menghadirkan inovasi untuk mendukung pengelolaan sampah melalui teknologi tepat guna (TTG). Melalui Dana Pendamping Kedaireka, ITN Malang bekerjasama dengan Pemerintah Desa Poncokusumo dan PT Sangkar Garuda Sakti (SGS) dalam pengembangan wisata edukasi berbasis technopark.

Aladin Eko Purkuncoro, ST MT, Ketua Kedaireka ITN Malang, mengatakan TTG akan fokus mengolah sampah anorganik menjadi energi terbarukan. “Awalnya program Kedaireka yang kami usulkan ditujukan untuk edukasi pariwisata menggunakan TTG. Namun karena masalah sampah, akhirnya kami mengembangkan mesin pengolah sampah. Mitra (PT SGS) juga mendukung keselarasan pengolahan limbah TTG,” ujar dr. Aladin Eko pada Jumat (10/7/2022).

PT Sangkar Garuda Sakti mengatakan dr. Aladin Eko, selama ini mengembangkan mesin pengolah sampah organik di Desa Poncokusumo untuk dijadikan pupuk, pelet pakan maggot, dll. Karena sampah anorganik belum bisa didaur ulang secara optimal.

Upacara Pembukaan Dana Pendamping Kedaireka 2022

Menurutnya, Kedaireka ITN Malang akan membuat tiga TTG. Termasuk Mesin Perajang Sampah Snelhecter, Mesin Pirolisis dan Mesin Pemurnian. Proses atau mesin pirolisis mampu mengubah sampah anorganik berupa plastik menjadi bahan bakar yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Ini mengurangi sampah plastik di masyarakat.

“Kami telah bekerjasama dengan PT SGS untuk membuat mesin pirolisis ini. Pertama, sampah dipilah berdasarkan jenisnya, lalu semua orang masuk ke Snelhecter. Kemudian sampah anorganik masuk ke pirolisis dan mesin kilang untuk menghasilkan bahan bakar, ”tambahnya.

Pembuatan mesin pirolisis dan mesin pengolah sampah terpadu nantinya dapat dijadikan wisata edukasi bagi siswa SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi bahkan masyarakat umum. Mereka dapat belajar menjadi komoditas dengan nilai guna melalui penggunaan.

“Teknopark ada di sini. Dengan begitu, mahasiswa dan masyarakat dapat mengetahui tentang pengelolaan sampah terpadu TTG. Siswa SD bisa belajar tentang prototype, siswa SMP bisa diajak ke lapangan, siswa SMA bisa belajar prosesnya, sedangkan siswa bisa belajar untuk sampai ke produk jadi. Pendidikannya disesuaikan dengan jenjang pendidikannya. Karena kita SMK terapan, kita harus punya track record,” jelas dosen D-3 Teknik Mesin ITN Malang ini.

Ia berharap kedepannya Kedaireka ITN Malang akan mengembangkan TTG untuk mesin pengolah pertanian dari proses hingga produk jadi selain mengembangkan TTG untuk pengolahan sampah terpadu. Salah satunya mengolah tomat menjadi saus tomat dan lainnya. Untuk mempermanis wisata Technopark, fasilitas seperti spot foto dan lain-lain akan ditambah. [dan/but]

Source: beritajatim.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button