Tengkleng Sapi Sragen: Solusi Mencegah Kolesterol Kambing - WisataHits
Jawa Tengah

Tengkleng Sapi Sragen: Solusi Mencegah Kolesterol Kambing

SAGEN – Masakan tengkleng selalu identik dengan daging kambing. Mengingat dinamika Idul Adha besok, tak ada salahnya memasak tengkleng sapi.

Idul Adha dirayakan oleh seluruh umat Islam di seluruh dunia. Saat ini daging kambing dan sapi berlimpah dengan berbagai olahan. Seperti sate, tongseng dan lain sebagainya. Termasuk bagian tulang yang sayang untuk dibuang dan dilewatkan.

Namun, beberapa orang menghindari olahan daging kambing karena alasan kesehatan. Hal ini menjadikan tengkleng berbahan dasar olahan daging sapi sebagai alternatif. Salah satu warung makan tengkleng sapi yang terkenal terletak di Jalan Ahmad Yani, Cantel Wetan, Desa Sragen Tengah, Kabupaten/Kabupaten Sragen. Cukup banyak penggemar Tingkleng Daging Sapi.

Biasanya, tengkleng sapi Bu Ninik juga menyajikan tongseng sapi. Ada juga tongseng bakso dan tongseng ayam. Penyajiannya sendiri cukup menggugah selera. Porsinya cukup besar, bahkan tengklengnya disajikan di atas piring.

Saat disajikan, tak hanya potongan daging yang masih menempel di tulang. Namun, ada pelengkap masakan seperti kol, potongan tomat, dan kikil sapi. Soal rasa, cukup menggugah selera bagi penyuka makanan pedas. Rasa pedasnya tidak terlalu kuat. Sehingga tidak mengganggu rasa kuah tengkleng yang kental.

Daging yang menempel di tulang pada tengkleng sapi ini tidak terlalu empuk. Tapi tidak banyak juga. Kematangannya tergolong pas bagi pecinta tengkleng dan cocok dikonsumsi dengan nasi hangat.

Toko ini buka setiap hari dari pukul 09.00-20.00. Pembeli biasanya mampir saat makan siang. Harganya cukup terjangkau, untuk seporsi tengkleng sapi Rp 15.000. Kalau tambah nasi dan minum hanya Rp 20.000.

Pemilik toko, kata Samijo, sudah berjualan menu tengkleng sejak 2007. Dulu ada olahan masakan berbahan dasar kambing. Sekotak sate, gule, tongseng dan tengkleng. Kemudian beralih ke daging sapi karena peminatnya banyak.

“Penggemar tengkleng sapi juga banyak, mungkin karena alasan kesehatan. Jadi banyak yang menghindari kambing,” jelasnya.

Toko tersebut dikelola oleh istrinya. Di tengah dinamika Idul Adha biasanya ada rezeki yang tak terduga. Seperti warga yang ingin dimasak, baik tongseng maupun tengkleng. Selain itu juga siap bila ada pesanan bancaan. (din/adi)

Source: radarsolo.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button