Takjub, ada turis asing yang menghadiri festival Palawija mengenakan pakaian adat sambil membuat sesaji - WisataHits
Yogyakarta

Takjub, ada turis asing yang menghadiri festival Palawija mengenakan pakaian adat sambil membuat sesaji

INDOZONE.ID – Sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah, ratusan pengunjung dan warga Dusun Dangean, Desa Gedangan, Kecamatan Cepogo, Boyolali, menghadiri Palawija Kenduri yang digelar di Pasar Kuliner, Desa Wisata Dangean, Cepogo pada Minggu, 23 Oktober 2018. 2022 lalu.

Kegiatan ini merupakan salah satu tradisi dan warisan budaya kuno Desa Wisata Dangean yang masih dilestarikan hingga saat ini. Oleh karena itu, masyarakat setempat menggelar tradisi Kenduri Palawija setiap bulan Oktober.

Pesta PalavijaFestival Palawija di Boyolali. (Z Pencipta/Exani)

Sebelum Palawija Kenduri digelar, ratusan pengunjung dan warga mengikuti Karnaval Palawija dengan menempuh perjalanan sekitar 100 meter dari desa menuju pasar kuliner yang terletak di ujung desa.

Uniknya, para Palawija dalam rombongan arak-arakan tersebut tidak hanya warga lokal saja, namun ada juga sejumlah orang asing yang ikut serta membawa Tenongan bersama Palawija. Wisatawan tersebut antara lain dari Mesir, Sudan dan Nigeria.

Mereka adalah mahasiswa dan mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarukmo Yogyakarta (STIPRAM) melakukan kerjasama budaya dengan Desa Wisata Dangean, Cepogo, Boyolali.

Tokoh masyarakat Dusun Dangean yang juga pendiri Desa Wisata Dangean, Suparno (62), mengatakan, desa ini berdiri sejak 2018 dan menawarkan berbagai kegiatan.

“Desa Wisata Dangean kami dirintis sejak tahun 2018. Kegiatan di tempat ini antara lain wisata kuliner dengan jajanan masa lalu, jalan-jalan ke luar negeri, dan kerjasama budaya antar daerah. Ngomong-ngomong, saat ini kita merayakan Hari Pangan Sedunia pada bulan Oktober,” kata Suparno.

Suparno juga menjelaskan bahwa tradisi ini sudah berlangsung ratusan tahun.

“Saat ini kami sedang membahas tentang Palawija Kenduri, yang telah dikenal oleh nenek moyang kami selama ratusan tahun. Tujuan dari Kenduri Palawija ini tidak hanya untuk mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen yang melimpah, tetapi juga untuk memperkenalkan Desa Wisata Dangean kepada dunia dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Omong-omong, hari ini ada kedatangan tamu asing, sehingga bisa menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke Desa Wisata Dangean,” jelasnya.

Pesta PalavijaFestival Palawija di Boyolali. (Z Pencipta/Exani)

Penari tradisional juga menampilkan tarian Topeng Ireng dari lereng Gunung Merapi di Kenduri Palawija untuk memeriahkan acara.

“Karena kuliah saya jurusan pariwisata dan saya ingin tahu banyak informasi tentang budaya Indonesia, salah satunya ada di Dangean Boyolali ini,” kata Iowa, salah satu mahasiswa STIPRAM Yogyakarta yang berasal dari Mesir.

Hal yang sama dikatakan oleh pengunjung Nigeria, Abdurrahman Abinehi (23),

“Saya datang ke sini untuk belajar tentang budaya Indonesia. Saya mencoba makan nasi kuning, sambal dan tempe dan ayam. Rasanya sangat enak,” katanya.

Selain Kenduri Palawija, Desa Wisata Dangean menyelenggarakan wisata kuliner dengan menu makanan tradisional setiap delapan atau hari Minggu setiap 35 hari.

Menunya antara lain Getuk Cotot, Pohon Goreng, Gendar Pecel, Soto Ayam, Dawet dan makanan tradisional lainnya yang sebagian besar terbuat dari Palawija, hasil panen masyarakat setempat.

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat membantu melestarikan budaya dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

Artikel menarik lainnya:

Buat cerita lucumu sendiri dan dapatkan berbagai hadiah menarik! Mari bergabung dengan Z Creators dengan mengklik di sini.

Z PenciptaZ Pencipta

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button